Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Arab Saudi Featured Mekkah Pilihan

    Arab Saudi Buat Aturan Baru, Masuk Makkah Kini Tak Bisa Sembarangan - detik

    2 min read

     Arab Saudi Buat Aturan Baru, Masuk Makkah Kini Tak Bisa Sembarangan

    www.detik.com
    Suasana Masjidil Haram pada malam kedua Ramadan 1445 H (The General Presidency of Haramain)
    Jakarta -

    Menginjakkan kaki di Kota Makkah kini tak bisa sembarangan. Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan baru bagi yang ingin berkunjung ke Tanah Suci ini.

    Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi telah mengumumkan penerapan peraturan baru terkait haji. Mulai Sabtu, 4 Mei 2024, penduduk yang berencana memasuki Makkah wajib mendapatkan izin dari otoritas terkait, lapor SPA seperti dikutip dari Gulf News, Minggu (5/5/2024).

    Aturan ini mencakup izin bekerja, umrah, hingga haji. Bagi mereka yang tidak memiliki izin akan ditolak masuk saat melewati pos pemeriksaan setempat.

    Peraturan baru ini bertujuan untuk mempermudah proses haji dan menjamin keselamatan serta keamanan para peziarah. Tindakan ini memperkuat peraturan yang telah ditetapkan untuk musim haji 1445 H.

    Pekan lalu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan peluncuran kartu Nusuk. Kartu ini bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan keamanan dalam proses haji tahun 2024.

    Kartu Nusuk tersedia dalam format digital dan fisik. Dirancang untuk menyederhanakan prosedur operasional haji, mengurangi praktik ziarah ilegal, dan memastikan keamanan tempat-tempat suci dengan memverifikasi identitas peziarah dan mencegah akses yang tidak sah.

    Peziarah akan menerima salinan fisik kartu Nusuk melalui penyelenggara haji masing-masing atau dari penyedia layanan dengan siapa mereka telah berkontrak. Selain itu, versi digital dapat diakses melalui aplikasi Nusuk dan Tawakkalna.

    Peziarah diharuskan memindai kode QR pada kartu fisik mereka dan mengikuti petunjuk untuk mengaktifkan kartu digital mereka. Kartu digital ini akan menyediakan berbagai layanan penting, termasuk data pribadi, catatan kesehatan, dan alamat, yang semuanya terhubung dengan aplikasi di ponsel cerdas mereka.

    Kartu tersebut juga mempermudah verifikasi identitas peziarah oleh otoritas terkait, sehingga memastikan bahwa setiap peziarah menerima layanan terbaik. Selain itu, kartu akan berisi rincian tentang misi haji yang ditugaskan kepada peziarah, jadwal kelompok, alamat tempat tinggal, dan petunjuk untuk memberikan umpan balik atau keluhan.




    Simak Video "Tahun Ini Jemaah Umrah Asal Indonesia Lampaui 1,2 Juta Orang"
    [Gambas:Video 20detik]

    (hnh/kri)
    Komentar
    Additional JS