Dedolarisasi Menggila, China dan Rusia Makin Semangat Buang Dolar- Sindonews

 

Dedolarisasi Menggila, China dan Rusia Makin Semangat Buang Dolar

Rusia dan China semakin bersemangat melanjutkan dedolarisasi. FOTO/iStock Photo

JAKARTA 

-

Rusia 

dan China berkomitmen untuk terus melanjutkan dedolarisasi dalam perdagangan kedua negara. Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov kepada saluran TV Izvestia mengungkapkan, lebih dari 90% perdagangan antara Rusia dan China dilakukan dalam rubel dan yuan, dan proses dedolarisasi hubungan perdagangan antara kedua negara akan terus berlanjut.

"Lebih dari 90% perdagangan antara Rusia dan China sekarang sudah dilakukan dalam yuan, dengan sebagian besar dalam yuan dan sebagian kecil dalam rubel. Proses dedolarisasi ini akan terus berlanjut," katanya di sela-sela Pameran Rusia-China ke-VIII di Harbin, China dikutip dari TASS, Senin (20/5/2024).

Baca Juga

Digoyang Dedolarisasi BRICS, IMF Sebut Dolar AS dalam Bahaya

Tak hanya itu, Peskov juga memuji kerja sama antara wilayah-wilayah Rusia dan provinsi-provinsi di China dan menekankan kontribusinya terhadap pengembangan wilayah-wilayah Rusia yang berbatasan dengan China.

Baca Juga: Teka-teki Presiden Iran Ebrahim Raisi Masih Hidup atau Meninggal usai Kecelakaan Helikopter

Dia menegaskan dalam hubungan antara kedua negara ada banyak bidang yang menjanjikan keuntungan bersama, yang menurutnya, perusahaan-perusahaan dari kedua negara memahami. Dedolarisasi sebagai ekosistem moneter yang terdesentralisasi paling cepat akan menjadi kebijakan resmi BRICS+ pada 2025.

Lihat Juga: Sanksi Barat Mandul, PDB Rusia Tumbuh 5,4% di Kuartal I-2024

(nng)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya