Pengawasan Hewan Ternak di Gunungkidul Diintensifkan Jelang Idul Adha | Republika Online

 

Pengawasan Hewan Ternak di Gunungkidul Diintensifkan Jelang Idul Adha | Republika Online Mobile

DPKH Gunungkidul mengantisipasi penyebaran penyakit hewan.

(ILUSTRASI) Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di pasar hewan.
Antara/Siswowidodo (ILUSTRASI) Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di pasar hewan.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit hewan, seperti antraks. 

Sponsored

Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di pasar-pasar hewan, tempat penampungan hewan ternak, termasuk ternak milik warga. Hewan ternak yang didatangkan dari luar daerah pun mesti dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) “Kami melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak melalui petugas di puskeswan secara berkala. Menjelang Idul Adha nanti lebih diintensifkan,” kata dia, Ahad (12/5/2024).

Menurut Wibawanti, DPKH juga bekerja sama dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), atau program kemitraan Australia-Indonesia untuk ketahanan kesehatan, untuk mengintensifkan komunikasi, informasi, dan edukasi soal kesehatan hewan. Khususnya di wilayah yang pernah muncul kasus antraks, seperti di Kalurahan Candirejo dan Serut.

Scroll untuk membaca

“Sosialisasi tentang bagaimana hewan ternak tetap sehat dan bagaimana prosedur bila terdapat hewan sakit juga juga diberikan kepada masyarakat peternak,” ujar Wibawanti.  

Selain itu, Wibawanti mengatakan, DPKH membentuk kader kesehatan hewan di puskeswan dengan melibatkan peternak. Melalui program Gerdu Kita atau Gerakan Peduli Penyakit Antraks dan lainnya, DPKH menekankan soal edukasi terkait kesehatan hewan.

“Takmir masjid juga kami latih agar melakukan penyembelihan dengan benar sesuai kesehatan dan syariat. Mereka kami sarankan perlu mencari sapi yang sehat,” kata dia.

Wibawanti mengatakan, DPKH nantinya juga memantau pemotongan hewan kurban, dengan melibatkan mahasiswa “koas”, satu atau dua hari sebelum penyembelihan. Apabila ditemukan hewan yang sakit, DPKH akan menyarankan untuk menggantinya. 

Berita Terkait

Pupuk Kaltim Bekali Peternak Jaga Kualitas Hewan Kurban

Bisnis - 09 May 2024, 08:16

Jelang Idul Adha, Disnakkan Boyolali Awasi Lalu Lintas Hewan Kurban

Jateng - 08 May 2024, 19:11

Penyembelihan Kurban Jangan Asal Potong, Harus Sesuai Aspek Kehalalan

Nusantara - 01 May 2024, 23:39

Pemprov DKI Jalin Kerja Sama dengan Daerah Sekitar untuk Lokasi Penjualan Hewan Kurban

Khazanah Indonesia - 30 April 2024, 17:29

Rekomendasi

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya