Ini Dia Inti dari Janji Su-57 Sebagai Jet Tempur Siluman yang Siap Tantang Aset Superioritas Udara Barat - Zona Jakarta

 

 Ini Dia Inti dari Janji Su-57 Sebagai Jet Tempur Siluman yang Siap Tantang Aset Superioritas Udara Barat - Zona Jakarta

1:02 Estimated 218 Words ID Language

ZONAJAKARTA.com - Rusia ternyata tak hanya memamerkan jet tempur Su-57 dalam Zhuhai Air Show di China.

Negara tersebut turut mengirimkan mesin baru yang menggerakkan Su-57, yakni AL-51.

AL-51 dirancang untuk memenuhi tuntutan jet tempur generasi kelima seperti Su-57.

Mesin itu merupakan salah satu pencapaian tercanggih Rusia dalam bidang teknik kedirgantaraan.

Melansir laman Bulgarian Military, Sabtu (9/11/2024), mesin AL-51 bukan sekadar pembangkit tenaga.

Akan tetapi inti dari janji Su-57 sebagai jet tempur siluman, lincah dan bertenaga yang mampu menantang aset superioritas udara Barat.

AL-51 merupakan bukti rekayasa Rusia dan berfungsi sebagai elemen penting dalam kemampuan misi Su-57 secara keseluruhan.

Secara visual, mesin AL-51 menunjukkan kompleksitas yang mencerminkan kemampuan kinerjanya yang beragam.

Strukturnya, dengan serangkaian sistem eksternal, pipa dan tabung yang terlihat, menunjukkan desain yang terorganisasi dengan cermat serta saling terhubung.

Setiap komponen dirancang untuk manajemen panas, daya dorong dan efisiensi bahan bakar yang optimal.

Baca Juga: Jet Tempur China Tak Akan Mampu Bersaing dengan F-35 AS Karena 1 Kekurangan Ini

Itu sangat penting bagi jet tempur generasi kelima yang diharapkan dapat beroperasi di berbagai lingkungan dan dalam kondisi tekanan tinggi.

Desain mesin mencerminkan tindakan penyeimbangan berisiko tinggi antara daya, efisiensi, dan keandalan, yang semuanya penting untuk memenuhi tuntutan medan perang modern.

Salah satu fitur yang paling menonjol dari mesin AL-51 adalah kemampuan vektor daya dorongnya, seperti dilaporkan Air Force Technology.

Mesin AL-51 yang dirancang untuk memenuhi tuntutan jet tempur generasi kelima seperti Su-57.
Mesin AL-51 yang dirancang untuk memenuhi tuntutan jet tempur generasi kelima seperti Su-57.

Vektor daya dorong adalah teknologi yang memungkinkan pilot untuk mengarahkan pesawat ke arah yang melampaui batasan aerodinamis konvensional dengan mengarahkan kembali daya dorong yang dihasilkan oleh mesin.

Fitur ini memberi Su-57 keunggulan yang tak tertandingi dalam pertempuran udara, memungkinkan manuver ekstrem yang dapat menghindari rudal, menghindari tembakan musuh, dan memperoleh keuntungan posisi dalam pertempuran udara.

Vektor dorong pada AL-51 dikontrol oleh serangkaian hubungan hidrolik dan mekanis yang terlihat di sekitar area nosel, yang menunjukkan rekayasa presisi yang dibutuhkan untuk beroperasi dengan andal dalam suhu tinggi dan tekanan besar.

Tata letak eksternal mesin juga memperlihatkan sistem pendinginan dan pembuangan panas yang canggih.

Pada ketinggian dan kecepatan tinggi, mesin menghadapi tekanan termal yang hebat, khususnya pada mode afterburner, yang suhunya dapat melebihi ribuan derajat Fahrenheit.

AL-51 menggunakan material canggih dan lapisan tahan panas untuk menahan suhu tersebut, bersama dengan jaringan saluran pendingin dan katup yang rumit yang mengatur suhu internal.

Baca Juga:Head to Head Su-35 vsF-35, Keduanya Sempat Menjadi Jet Tempur Incaran Indonesia

Sistem manajemen panas ini penting untuk menjaga kinerja mesin selama masa operasional yang panjang, persyaratan bagi jet tempur modern yang harus siap untuk berbagai misi dengan perawatan minimal.

Sebagai ciri khas mesin generasi kelima, AL-51 dirancang untuk mengurangi tanda inframerah (IR)-nya.

Pengurangan emisi IR sangat penting untuk operasi siluman, karena panas merupakan salah satu cara utama sensor musuh mendeteksi pesawat.

Dengan menggunakan material khusus dan pelindung panas, serta mengoptimalkan aliran gas buang melalui sistem pendinginan dan pencampuran internal, AL-51 meminimalkan tanda panas Su-57.

Alhasil meningkatkan kemampuan bertahan jet di lingkungan yang diperebutkan, di mana pasukan musuh mungkin menggunakan rudal pelacak inframerah canggih.

The Avionist melaporkan bahwa keunggulan utama AL-51 adalah integrasi avionik modern dan sistem kontrol mesin digital.

Mesin mengandalkan unit kontrol digital canggih, yang terus memantau parameter seperti aliran bahan bakar, asupan udara dan suhu pembuangan.

Kontrol digital tersebut mengoptimalkan kinerja secara real-time, yang memungkinkan mesin beradaptasi dengan perubahan kondisi penerbangan secara instan.

Ini adalah fitur penting bagi pilot yang membutuhkan kontrol yang tepat dalam situasi pertempuran.

Selain itu, sistem memungkinkan diagnostik dan perawatan prediktif, mengurangi waktu henti dan menjaga Su-57 tetap siap menjalankan misi.

Mesin tersebut sekarang terus mengalami penyempurnaan karena para insinyur Rusia berupaya untuk menutup kesenjangan kinerja dengan para pesaing internasional.

Pada akhirnya, AL-51 menyoroti kegigihan Rusia dalam inovasi kedirgantaraan dan rintangan substansial yang terlibat dalam membangun mesin jet tempur generasi kelima yang kompetitif dalam kondisi menantang.

***

Halaman:
Boleh Ditembakkan Pasukan Marinir TNI AL Indonesia, AMR 50 Cal AW50F Senapan Sniper Australia Pembidik Target 1,5 Km Jauhnya

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya