Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Polisi Sebut Truk Melaju dengan Posisi Gigi Tinggi - News Liputan6
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Polisi Sebut Truk Melaju dengan Posisi Gigi Tinggi - News Liputan6
Polisi telah mengamankan sopir truk trailer yang diduga menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92. Saat ini, sopir truk yang masih dirawat di rumah sakit itu dalam pengawasan aparat kepolisian.
diperbarui 11 Nov 2024, 23:03 WIBDiterbitkan 11 Nov 2024, 22:50 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan meninjau korban kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92 yang dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta, Jawa Barat. (Liputan6.com/Asep Mulyana)
Liputan6.com, Purwakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan memastikan ada sebanyak 17 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 92 jalur B (arah Bandung ke Jakarta) pada Senin (11/11/2024) sore tadi.
"Dalam kecelakaan ini, ada korban meninggal dunia 1 orang," ujar Aan saat meninjau para korban kecelakaan beruntun Tol Cipularang yang dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta, Senin malam.
Aan menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ada 17 kendaraan yang telah dievakuasi. Sedangkan jumlah korban luka dari peristiwa ini sebanyak 27 orang, tiga di antaranya mengalami luka berat dan perlu mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Saat ini, kata Aan, jajaran kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut. Polisi masih menggali faktor yang menjadi penyebab truk tersebut hilang kendali hingga memicu tabrakan beruntun.
"Untuk penyebabnya masih diselidiki. Apakah faktor human error, faktor kendaraan atau kondisi jalan dan cuaca. Lengkapnya, besok kami akan menggelar olah TKP," ujarnya.
"Pengemudinya masih dirawat. Kita sudah ke TKP, didapat fakta truk ini melaju di jalan menurun dengan posisi perseneling 4 atau posisi gigi tinggi. Untuk kendaraan truk, masih dalam proses evakuasi, mudah-mudahan cepat beres agar jalur tersebut bisa kembali dilalui," katanya menambahkan.
Sementara untuk sopir truk, kata Aan, sampai saat ini belum bisa diperiksa karena masih mengalami trauma. Pasca-kecelakaan ini, jajaran Polres Purwakarta juga telah menurunkan tim untuk memberikan trauma healing terhadap para korban
Polisi Amankan Sopir Truk
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11/2024). (Dok. Istimewa)
Sebelumnya diberitakan, Polisi telah mengamankan R (43), pengemudi truk trailer yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92. Dia turut menjadi korban luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, sopir truk trailer saat ini sedang dalam pengawasan pihak kepolisian.
"Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di rumah sakit," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).
Dalam insiden ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya alami luka-luka. Jules mengatakan, korban luka hingga saat ini masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Keseluruhan korban masih dalam perawatan di Rumah Sakit Abdul Rozak," ucap dia.
Terkait kejadian ini, Jules menyampaikan ungkapan belasungkawa terhadap korban yang meninggal dunia. "Kami menyampaikan turut berdukacita dan simpati terhadap kecelakaan ini," ucap dia.
Diduga Akibat Truk Rem Blong
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11/2024) (Istimewa)
Jules menerangkan, tim traffic accident analisis Korlantas Polri dilibatkan untuk menyelidiki kecelakaan, utamanya untuk mendapatkan gambaran pasti mengenai penyebab tabrakan beruntun tersebut.
"Kita gunakan metode TAA dan Scientific Crime Investigation yang melibatkan tim Polda dan Mabes," ujar dia.
Jules sebelumnya menyebut, pemicu kecelakaan diduga akibat rem blong salah satu kendaraan truk yang membawa muatan banyak. Di sinilah akan didalami sebab-musabab truk tersebut hilang kendali.
"Jalan itu kalau kondisi hujan permukaan jadi basah. Ini kita belum tahu pasti apakah akibat memang benar fungsi rem atau rem blong atau penyebab lain, apakah pengemudi melebihi batas kecepatan, apakah karena cuaca basa sehingga tergelincir," ucap dia.
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour. (Liputan6.com/Abdillah)
Komentar
Posting Komentar