OJK Proyeksi Perdagangan Bursa Karbon Terus Meningkat, Ini Indikatornya - IDX Channel

 

OJK Proyeksi Perdagangan Bursa Karbon Terus Meningkat, Ini Indikatornya - Bagian all

OJK memproyeksi perkembangan bursa karbon di Indonesia terus tumbuh dengan baik. Sejalan dengan itu, perdagangan bursa karbon akan terus meningkat.

OJK Proyeksi Perdagangan Bursa Karbon Terus Meningkat, Ini Indikatornya. (Foto: MNC Media)

OJK Proyeksi Perdagangan Bursa Karbon Terus Meningkat, Ini Indikatornya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi perkembangan bursa karbon di Indonesia terus tumbuh dengan baik. Sejalan dengan itu, perdagangan bursa karbon akan terus meningkat.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan sejumlah faktor pendorong perkembangan bursa karbon Indonesia pada 2024, seperti adanya peningkatan jumlah unit karbon yang ditransaksikan, baik unit karbon dari skema karbon kredit maupun jenis unit karbon dari skema allowance.

“Tentunya hal ini juga perlu didukung oleh semua sektor industri, dalam pemenuhan target net zero yang disesuaikan dengan target net zero milik pemerintah,” kata Inarno dalam konferensi pers secara daring, Selasa (9/1/2024).

Inarno mengatakan saat ini semakin banyak industri yang memiliki target net zero, baik industri umum, transportasi, perbankan, hingga pertambangan.

Fakto lain yang juga mendorong pengembangan bursa karbon yaitu, perdagangan luar negeri yang diharapkan segera direalisasikan. Itu karena Indonesia merupakan negara yang mempunyai cadangan karbon besar dari sektor kehutanan dan kelautan.

Selain itu, penerapan pajak karbon yang dianggap sangat penting karena dapat mendukung keseluruhan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia. OJK juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Dalam waktu dekat diharapkan sistem di Kementerian ESDM dengan Sistem Registri Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim KLHK dapat segera terwujud,” tutur Inarno.

Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 Desember 2023, tercatat 46 pengguna jasa di bursa karbon yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 494.254 tCO2e (setara ton CO2) dan akumulasi nilai sebesar Rp30,91 miliar.

Secara rinci, sebesar 30,38% di pasar reguler atau senilai Rp9,39 miliar, sebesar 9,83% di pasar negosiasi atau senilai Rp3,04 miliar, dan 59,79% di pasar lelang atau senilai Rp18,48 miliar.  (FRI)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya