Prabowo Diminta Tambah Bansos hingga Rp 100 Triliun di 2025, Buat Apa? - Bisnis Liputan6
Liputan6.com, Jakarta Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari, mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto meningkatkan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp100 triliun pada tahun 2025.
Usulan ini mendukung gagasan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang sebelumnya menyarankan peningkatan anggaran bansos.
Supari menyampaikan bahwa penyaluran bansos yang memadai terbukti dapat mendongkrak daya beli masyarakat, seperti yang terlihat pada tahun 2022.
Meskipun saat itu pandemi COVID-19 masih berdampak, daya beli masyarakat tetap terjaga berkat adanya peningkatan anggaran bansos.
“Bansos yang diperkuat sangat membantu daya beli masyarakat bertahan hingga 2022, sehingga pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih lancar,” jelas Supari dalam acara KUR Meets The Press di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Daya Beli Melemah
Saat ini, daya beli masyarakat dilaporkan kembali melemah, yang menurut Supari terjadi karena pemangkasan anggaran bansos.
“Penurunan daya beli ini sejalan dengan berkurangnya anggaran bansos. Situasi ini penting untuk segera dievaluasi,” tambah Supari.
Usulan Cak Imin
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar berharap anggaran bansos 2025 bisa meningkat hingga Rp100 triliun untuk membantu memperkuat daya beli masyarakat dan mengurangi kemiskinan ekstrem.
Ia juga menyatakan, anggaran bansos yang lebih besar akan mendorong lebih banyak masyarakat menjadi pelaku ekonomi produktif, yang pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional.
“Tambahan bansos yang besar ini kami harapkan dapat membangkitkan daya beli masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di 2025,” ujar Cak Imin di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Komentar
Posting Komentar