Pakistan Dikabarkan Sudah Deal Dengan China, Jet Tempur J-35 Siap Debut di Pasar Global - Zona Jakarta
Internasional,
Pakistan Dikabarkan Sudah Deal Dengan China, Jet Tempur J-35 Siap Debut di Pasar Global - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - Pakistan dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan China untuk pengadaan 40 unit jet tempur siluman J-35.
Langkah ini menandai debut global J-35 sebagai pesawat tempur generasi kelima pertama yang diekspor oleh China.
Membuka peluang besar di pasar internasional sekaligus memperkuat hubungan strategis kedua negara.
Dikutip Zonajakarta.com dari Army Recognition edisi Kamis, 5 Desember 2024 berjudul "Pakistan May Acquire Chinese 5th Generation J-35 Fighters to Rival Indian Air Power", angkatan Udara Pakistan (PAF) telah menyetujui pembelian tersebut. Jet tempur ini diharapkan mulai diterima dalam dua tahun mendatang.
Menggantikan armada F-16 buatan Amerika Serikat dan Mirage buatan Prancis yang sudah menua.
J-35, yang juga dikenal sebagai J-31 untuk versi ekspor, adalah pesawat tempur siluman generasi kelima buatan Shenyang Aircraft Corporation.
Baca Juga:
Pesawat ini dirancang untuk misi superioritas udara serta serangan darat dan maritim.
Dengan teknologi siluman canggih, avionik generasi terbaru, dan persenjataan multifungsi.
J-35 diproyeksikan menjadi pesaing utama di pasar pesawat tempur global.
Dikutip Zonajakarta.com dari South China Morning Post edisi Sabtu, 21 Desember 2024 berjudul "Pakistan’s reported J-35 deal shows Chinese stealth fighter is ready for global market: analysts", Analis di Centre for Strategic and International Studies, Briant Hart, mengatakan ekspor J-35 ini juga memberikan China peluang untuk mengimbangi biaya pengembangan pesawat.
Serta mendukung produksi jet tempur siluman generasi berikutnya seperti Chengdu J-20.
Keputusan Pakistan untuk membeli J-35 disebut memberikan keunggulan strategis atas rival utamanya, India.
Baca Juga:
Saat ini, India mengoperasikan berbagai jet tempur canggih seperti Rafale dari Prancis dan MiG-29 serta Su-30MKI dari Rusia.
Namun, India belum memiliki pesawat tempur siluman dalam armadanya.
Mantan direktur di Centre of Aerospace and Security Studies, Zia Ul Haquw Shamsi, mengatakan bahwa pengadaan J-35 akan memberikan keunggulan strategis bagi Pakistan terhadap India selama 12 hingga 14 tahun ke depan.
Beberapa analis lain memperkirakan keunggulan ini akan bertahan selama 7 hingga 8 tahun.
Langkah ini semakin mempererat hubungan Pakistan dengan China.
Menggeser ketergantungan negara tersebut dari pemasok senjata tradisional seperti AS dan Prancis.
Baca Juga:
Bagi China, ekspor J-35 ini menjadi tonggak penting dalam memperluas pengaruhnya di pasar global.
Pengamat penerbangan militer Pakistan, Andreas Rupprect, menyatakan langkah ini berfungsi sebagai "pintu masuk" bagi pelanggan internasional lainnya untuk pesawat tempur siluman buatan China.
Namun, Rupprecht juga memperingatkan bahwa keberhasilan ekspor ini akan sangat bergantung pada kemampuan China untuk memberikan dukungan pascapenjualan yang andal.
"Keberhasilan ekspor hanya dapat dibuktikan dengan layanan purna jual yang terjamin," ujarnya.
Selain itu, ekspor J-35 ke Pakistan menunjukkan kesiapan China untuk memproduksi massal teknologi canggihnya.
Sekaligus mengokohkan posisi negara tersebut di pasar persenjataan global, bersaing dengan pemain seperti Eropa dan Turki.
Baca Juga:
Meski demikian, ada beberapa kritik terhadap pengadaan ini.
Beberapa pihak mempertanyakan kemampuan Pakistan untuk mendanai akuisisi tersebut di tengah kondisi ekonomi yang sedang bergejolak.
Selain itu, proses integrasi J-35 ke dalam sistem militer Pakistan juga menjadi tantangan.
Pelatihan pilot, pengadaan senjata yang kompatibel, dan pengembangan infrastruktur pendukung menjadi aspek penting yang harus dipenuhi.
Namun, Pakistan telah memiliki pengalaman dengan pesawat buatan China seperti J-10CE dan JF-17 Thunder, yang diproduksi bersama dengan China.
Pengalaman ini diharapkan dapat mempermudah transisi ke sistem baru.
Baca Juga:
Dengan kesepakatan ini, Pakistan tidak hanya memperkuat kemampuan militernya tetapi juga mengukuhkan hubungannya dengan China.
Di sisi lain, debut J-35 di pasar global menjadi langkah strategis bagi China untuk memperluas pengaruhnya di sektor pertahanan internasional.
Namun, keberhasilan pengadaan ini akan sangat bergantung pada kesiapan Pakistan untuk mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam armada tempurnya.
Serta pada komitmen China untuk memberikan dukungan teknis yang memadai.***
Komentar
Posting Komentar