Kesehatan
Beredar Daftar Tanda Tubuh Kebanjiran Gula, Ini Penjelasan Dokter Halaman all - Kompas
KOMPAS.com - Dalam sebuah unggahan di media sosial X disebutkan tanda-tanda tubuh kebanjiran gula atau biasa disebut dengan istilah hiperglikemia.
Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun @glitterycas*** itu tertulis mengenai tanda tubuh banjir gula.
Unggahan tersebut menuai 14 ribu penayangan hingga Selasa (4/2/2025) pagi.
Adapun tanda tubuh banjir gula tersebut adalah sebagai berikut:
Pembongkaran Pagar Laut Mandek, Titiek Soeharto Beri Penjelasan
1. Haus berlebihan dan buang air kecil terus-menerus
2. Mengganggu penglihatan, sering merasa kabur
3. Tubuh cepat lelah dan lemas
4. Selalu merasa lapar dan hawa nafsu meningkat
5. Mulut terasa kering karena kurangnya produksi air liur
6. Perubahan warna kulit menjadi gelap di daerah lipatan tubuh.
Diketahui, hiperglikemia adalah istilah untuk peningkatan kadar gula darah. Gula darah dianggap tinggi saat kadarnya melebihi ambang batas normal.
Lantas, benarkah tanda-tanda tubuh kebanjiran gula tersebut?
Baca juga: Minuman Apa yang Harus Dihindari untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi?
Tanda tubuh kebanjiran gula
Tanda seseorang mengalami hiperglikemia dapat dilihat dari gejala-gejala yang dialami.
Dokter spesialis penyakit dalam di RS PKU Muhammadiyah Bantul, Sumardi membenarkan bahwa ada tanda-tanda tertentu saat tubuh banjir gula atau kebanyakan zat gula.
Salah satunya adalah tingkat libido yang menurun. Hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan.
"Libido laki-laki akan menurun," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (3/2/2023).
Dilansir dari Health (6/8/2024), ini tanda-tanda tubuh kebanjiran gula selengkapnya:
1. Haus berlebihan
Merasa sudah minum banyak air tapi tidak menghilangkan dahaga, merupakan gejala umum kadar gula darah sangat tinggi.
Saat kadar gula darah tinggi, glukosa ekstra itu dilepaskan melalui urine. Glukosa menarik air ke dalam urine, menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Rasa haus yang dialami adalah upaya tubuh untuk mengimbangi cairan ekstra yang hilang bersama urine.
Baca juga: Konsumsi Kelor Bisa Bantu Turunkan Gula Darah, Penelitian Membuktikan
2. Selalu merasa lapar
Seseorang dengan gula darah tinggi akan cenderung makan banyak makanan, susah merasa kenyang (polifagia).
Hal ini dikarenakan kadar glukosa yang ada di dalam tubuh dilepaskan dalam urine, di mana kalori glukosa juga dilepaskan. Sehingga tubuh tidak mengonsumsi kalori dan menyebabkan rasa lapar.
3. Tubuh cepat lelah dan lemas
Kelelahan atau rasa lelah yang ekstrem terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa dari makanan yang dimakan sebagai energi. Sebab, insulin memindahkan glukosa ke sel-sel untuk menghasilkan energi tersebut.
Namun, kekurangan insulin berarti glukosa tetap berada dalam darah alih-alih dipindahkan ke sel sebagai sumber energi. Karena glukosa tetap berada dalam darah, glukosa tidak digunakan dan dapat membuat tubuh merasa lelah dan mengantuk.
Baca juga: [POPULER TREN] Siapa Menteri Terkaya Menurut LHKPN Terbaru? | Manfaat Petai untuk Gula Darah
4. Penglihatan kabur
Lihat Foto
Gula darah tinggi dapat mengakibatkan penglihatan kabur karena meningkatnya kadar cairan mata. Sehingga lensa tidak dapat berubah bentuk.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan mata.
Penglihatan kabur ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik saat kadar gula darah dalam tubuh kembali normal.
5. Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
Penurunan berat badan yang bukan disebabkan oleh kondisi kesehatan lain atau perubahan gaya hidup, dapat menjadi tanda awal namun serius dari kondisi gula darah tinggi.
Ketika glukosa tidak dapat digunakan untuk energi, tubuh mengambilnya dari otot dan lemak. Saat otot dan lemak mulai dibakar menjadi energi, berat badan Anda mungkin menurun.
Baca juga: Minum Apa untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini 7 Daftarnya...
6. Mati rasa dan kesemutan
Rasa kebas dan kesemutan pada tangan dan kaki dapat terjadi ketika seseorang mengalami sirkulasi yang buruk akibat penumpukan glukosa.
Gejala ini lebih umum terjadi pada orang yang telah menderita diabetes dalam jangka waktu lama, dan memengaruhi sekitar setengah dari jumlah penderita diabetes.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat merusak saraf. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati diabetik. Ada beberapa jenis neuropati diabetik, yang masing-masing dapat memengaruhi bagian tubuh yang berbeda.
Jenis yang paling umum adalah neuropati perifer, yang memengaruhi kaki, tungkai, dan terkadang tangan dan lengan.
7. Infeksi berulang
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan infeksi berulang karena terganggunya respons imun tubuh. Para peneliti juga percaya bahwa bakteri tertentu mungkin tumbuh lebih baik di lingkungan dengan kadar gula tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi bakteri dan jamur. Infeksi saluran pernapasan dan saluran kencing sangat umum terjadi pada penderita diabetes
Baca juga: Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Makan
8. Masalah kulit
Hiperglikemia dapat menyebabkan sejumlah perubahan kulit, di antaranya kulit kering atau gatal, infeksi, dan luka yang lambat sembuh.
9. Disfungsi seksual
Lihat Foto
Kadar gula darah yang tinggi secara kronis pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan saraf pada saluran reproduksi. Misalnya, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf yang diperlukan untuk mempertahankan ereksi.
Hiperglikemia juga dikaitkan dengan disfungsi seksual pada orang dengan organ reproduksi wanita. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitan tersebut dengan lebih jelas.
Baca juga: Makan Petai Bisa Bantu Turunkan Gula Darah, Penelitian Membuktikan
10. Penurunan kesuburan
Kesulitan untuk hamil bisa jadi merupakan tanda kadar gula darah tinggi, di mana kualitas sel telur menurun.
Penting untuk terus memantau dan mengelola kadar glukosa darah jika sedang mencoba untuk hamil dan selama kehamilan.
Meningkatnya kadar gula darah selama beberapa minggu pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan bawaan pada janin.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hiperglikemia dapat berdampak negatif pada produksi, ukuran, pergerakan, dan kualitas sperma. Semua faktor ini terkait dengan penurunan kesuburan dan infertilitas.
11. Perubahan suasana hati
Memahami dampak langsung gula darah tinggi pada suasana hati sulit diukur secara akurat. Namun, banyak penderita diabetes telah melaporkan perubahan gula darah, baik tinggi atau rendah, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku.
Dalam tinjauan pustaka yang diterbitkan pada tahun 2020, para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara peningkatan glukosa setelah makan dengan gejala suasana hati yang lebih negatif.
Dikutip dari Mayoclinic, jika hiperglikemia tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan asam beracun yang disebut keton, yang menumpuk dalam darah dan urine.
Kondisi ini disebut ketoasidosis. Gejalanya meliputi napas berbau buah, mulut kering, sakit perut, mual dan muntah, sesak napas, kebingungan, hingga penurunan kesadaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar