BMKG-Jepang Kolaborasi Tingkatkan Sistem Peringatan Dini Gempa dan Tsunami di Indonesia - IDX Channel
BMKG-Jepang Kolaborasi Tingkatkan Sistem Peringatan Dini Gempa dan Tsunami di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) berkolaborasi.

BMKG-Jepang Kolaborasi Tingkatkan Sistem Peringatan Dini Gempa dan Tsunami di Indonesia. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) berkolaborasi untuk meperkuat sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya keandalan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor.
“BMKG terus berupaya meningkatkan keakuratan sistem agar dapat memberikan informasi yang lebih tepat waktu dan dapat dipercaya,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (22/2/2025).
“Bersama-sama, kita telah mencapai tonggak penting dalam layanan informasi gempa dan tsunami, termasuk peningkatan peralatan, keandalan data, dan Katalog Gempa Nasional. Proyek ini juga mempercepat transfer informasi intensitas seismik hingga dua menit serta meningkatkan edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.
Menurut Deputi Bidang Geofisika BMKG Nelly Florida Riama, Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) tidak hanya melayani Indonesia tetapi juga wilayah samudera Hindia dan Pasifik.
“Kami berharap kerja sama internasional yang kuat ini dapat terus berlanjut melalui berbagai inisiatif,” ujar Nelly.
JICA expert Akihiro Furuta menjelaskan, kerja sama ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efektivitas sistem peringatan dini setelah sejumlah bencana besar melanda Indonesia, termasuk gempa bumi dan tsunami di Lombok, Sulawesi Tengah, serta Selat Sunda pada 2018.
“Evaluasi terhadap sistem yang ada menunjukkan perlunya perbaikan dalam berbagai aspek operasional," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)
Komentar
Posting Komentar