Insiden RS PKU Muhammadiyah Blora, Bupati Arief Minta Petakan Keinginan Keluarga Korban Meninggal - Halaman all - Tribunsolo
Peristiwa
Insiden RS PKU Muhammadiyah Blora, Bupati Arief Minta Petakan Keinginan Keluarga Korban Meninggal - Halaman all - Tribunsolo

Insiden Lift Jatuh di Blora
Insiden RS PKU Muhammadiyah Blora, Bupati Arief Minta Petakan Keinginan Keluarga Korban Meninggal
Bupati Blora, Arief Rohman meminta pihak Muhammadiyah juga memperhatikan keluarga seperti memetakan keinginan dan kondisi keluarga.
TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri
KOLASE FOTO. Bupati Blora Arief Rohman saat menyambangi rumah almarhum Sono, warga Desa Ngampon RT 002/002 Kecamatan Jepon, Minggu (9/2/2025). Arief menyambangi untuk mengucapkan bela sungkawa dan memberikan santunan kepada para korban (Kiri). Bupati Blora Arief Rohman saat menjenguk korban kecelakaan kerja di RS PKU Muhammadiyah Blora, Minggu (9/2/2025). Sebagian korban luka dirujuk ke Rumah Sakit lain untuk mendapatkan perawatan (Kanan).
TRIBUNSOLO.COM - Ada permintaan dari Bupati Blora, Arief Rohman terkait insiden lift terjatuh di proyek gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora.
Ini terkait kondisi dan keinginan keluarga korban meninggal.
Nantinya akan dibentuk tim terkait ini.
Arief meminta pihak Muhammadiyah untuk memetakan kondisi keluarga dan keinginan dari keluarga.
"Pemetaan yang punya anak berapa, gimana harapan mereka. Muhammadiyah sudah merencanakan nanti langkah ke depan gimana," katanya.
Menurutnya akan dibentuk tim untuk berkoordinasi menindaklanjuti harapan-harapan dari keluarga korban.
Arief Rohman juga melakukan kunjungan pada korban luka dan keluarga korban meninggal, Minggu (9/2/2025)..
Arief mengunjungi korban luka di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora.
Sementara, dia juga mendatangi korban meninggal ke rumah duka. Termasuk rumah almarhum Sono.
Baca juga: Ayahnya Meninggal di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora, Firasat Sang Anak Mimpi Gigi Lepas
Dalam kunjungan itu, dia memberikan santunan dan semangat pada keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui korban meninggal seperti berikut:
- Sono, warga Desa Ngampon RT 002/002 Kecamatan Jepon.
- Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang Desa Puledagel RT 005/002 Kecamatan Jepon.
- Tri Wiji dari Desa Bacem RT 003/001 Kecamatan Jepon.
- Djami dari Dukuh Trenggiling RT 003/001 Desa Temurejo Kecamatan Blora.
"Kami menyampaikan bela sungkawa kepada korban yang meninggal. Kami kunjungi satu per satu ke rumah duka," jelas Arief.
Dia mengatakan, ada 5 korban yang masih dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Blora yang menunggu untuk dioperasi.
"Senin kata pihak rumah sakit mereka akan di operasi. Kami doakan semoga lancar. Dan segera diberikan kesembuhan," tuturnya.

Firasat
Ada firasat yang dirasakan Imania, sebelum ayahnya Sono meninggal di proyek Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025) lalu.
Sono, warga RT 02 RW 02, Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora menjadi salah satu korban meninggal insiden maut lift terjatuh di proyek tersebut.
Imania, anak ketiga dari almarhum Sono menyebut merasakan firasat.
Dia bermimpi giginya tanggal atas dan bawah.
"Mimpi gigi saya lepas, atas dan bawah," ujarnya singkat, sambil mata berkaca-kaca menahan tangis. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Cerita Haru Firasat Anak Korban Kecelakaan Kerja di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora
Komentar
Posting Komentar