Melihat Cara Jepang Menangani Barang Hilang, Ada Kantor Khusus yang Mengurusinya Halaman all - Kompas
Dunia Internasional
Melihat Cara Jepang Menangani Barang Hilang, Ada Kantor Khusus yang Mengurusinya Halaman all - Kompas
/data/photo/2023/08/18/64df0fde86f0f.jpg)
TOKYO, KOMPAS.com - Anda kehilangan payung, kunci, atau mungkin tupai terbang? Di Tokyo, polisi hampir pasti akan menanganinya dengan sangat hati-hati.
Di Jepang, barang yang hilang jarang sekali berpindah kepemilikan dalam waktu lama, termasuk di kota besar seperti Tokyo yang berpenduduk 14 juta jiwa.
"Pengunjung asing sering kali terkejut saat barang mereka kembali," kata Hiroshi Fujii, pemandu wisata berusia 67 tahun di kantor barang hilang polisi Tokyo.
Baca juga: Jepang Edit Foto Resmi Kabinet Baru agar Tampak Rapi
Mendagri Kembali Ingatkan Kepala Daerah: Dipilih Rakyat, Partai Hanya Kendaraan
"Namun, di Jepang, selalu ada harapan bahwa kami bisa mendapatkannya kembali," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Melaporkan temuan barang hilang di tempat umum adalah ciri khas nasional Jepang, imbuhnya.
"Kami mewariskan kebiasaan melaporkan barang yang kami temukan, dari orangtua ke anak-anak."
Sekitar 80 staf bersiaga di kantor barang hilang distrik Iidabashi, pusat Tokyo. Mereka memastikan barang-barang itu tersimpan dengan baik menggunakan sistem berbasis data.
Direktur kantor, yaitu Harumi Shoji, mengatakan bahwa semuanya diberi tanda dan disortir untuk mempercepat pengembalian ke pemilik aslinya.
Kartu identitas dan SIM adalah barang yang paling sering hilang.
Baca juga: Pria Jepang Rayakan 6 Tahun Menikah dengan Anime
Macam-macam benda yang hilang, termasuk hewan

Lihat Foto
Tak hanya benda mati, makhluk hidup pun ada yang dibawa ke kantor barang hilang, seperti anjing, kucing, bahkan tupai terbang dan iguana.
Petugas merawat mereka dengan sangat hati-hati, sesuai panduan dari buku, artikel online, atau arahan dari dokter hewan.
Tahun lalu, lebih dari empat juta barang hilang diserahkan ke Kepolisian Metropolitan Tokyo.
Sekitar 70 persen benda-benda berharga seperti dompet, ponsel, dan dokumen penting berhasil dikembalikan ke pemiliknya.
"Meskipun itu hanya kunci, kami tetap memasukkan detail seperti gantungannya," kata Shoji di ruangan yang penuh barang-barang, termasuk mainan boneka Cookie Monster besar.
Kantornya juga menerima barang-barang yang dititipkan ke staf stasiun kereta atau di kantor polisi lokal dari seluruh Tokyo jika tidak diambil dalam dua minggu.
Pernah pada suatu sore, puluhan orang datang ke kantor itu untuk mengambil atau mencari barang-barang mereka yang hilang.
Jika tidak ada yang datang mengeklaim barang dalam tiga bulan, benda tak bertuan itu akan dijual atau dibuang.
Baca juga: Satelit Kayu Pertama di Dunia Buatan Jepang Meluncur ke Luar Angkasa
Jumlah benda hilang yang ditangani kantor Shoji meningkat seiring naiknya gelombang wisatawan pascapandemi yang memecahkan rekor Jepang, dan karena perangkat elektronik kini semakin kecil ukurannya.
Earphone nirkabel dan kipas genggam semakin banyak terkumpul di kantor yang beroperasi sejak 1950-an itu.
Uniknya lagi, ada area seluas 200 meter persegi yang khusus menampung payung hilang.
Tahun lalu saja, ada 300.000 payung hilang dan baru 3.700 yang diambil pemiliknya.
"Ada lantai khusus untuk payung... selama musim hujan, ada begitu banyak payung sampai troli payung membeludak dan kami harus menyimpannya dalam dua tingkat," ungkap Shoji.
Baca juga: Rekor Terbanyak, 314 Perempuan Maju ke Pemilihan Umum di Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tumbang, Tiga Kepala Daerah Dibawa ke RS di Tengah Retret, Diduga Kelelahan
Komentar
Posting Komentar