19 April Jadi Hari Keris Nasional, Langkah Lestarikan Warisan Budaya
/data/photo/2025/04/20/6804aa813db14.jpg)
KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi menetapkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional.
Keputusan ini diumumkan dalam acara di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang (19/4/2025) dan bertepatan dengan hari berdirinya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), lembaga budaya yang telah diakui dan terakreditasi oleh UNESCO.
Dalam pidatonya, Fadli Zon menyampaikan bahwa penetapan Hari Keris Nasional merupakan momentum penting untuk kembali mengangkat nilai-nilai budaya bangsa.
“Penetapan ini kami harapkan menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kembali nilai-nilai keris sebagai warisan budaya yang memiliki makna historis, artistik, dan spiritual,” ungkapnya.
China "Rangkul" Vietnam-Malaysia-Kamboja Lawan Tarif Trump: Kita Tidak Bisa Tunduk!
Baca juga: Pameran Ratusan Keris Nusantara di Universitas Brawijaya Malang Dikunjungi Wisatawan dan Anak-anak
Ia juga menyoroti urgensi edukasi budaya bagi generasi muda. Menurutnya, pemahaman terhadap keris sebagai bagian dari identitas nasional merupakan kunci untuk menumbuhkan kesadaran dan komitmen dalam pelestarian budaya.
“Dengan warisan budaya seperti wayang, batik, dan keris, kita harus memastikan generasi mendatang tetap memiliki kedekatan dengan akar budayanya,” ujarnya.
Kolaborasi dan literasi budaya
Fadli mendorong sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pegiat budaya agar peringatan Hari Keris Nasional tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga sarat makna edukatif.
Ia mengusulkan berbagai media seperti podcast, film dokumenter, diskusi, hingga pameran sebagai sarana literasi budaya yang relevan di era digital.
Tak hanya untuk konsumsi dalam negeri, Fadli juga berharap keris dapat berperan dalam diplomasi budaya Indonesia.
Ia mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang kerap memberikan keris kepada pemimpin dunia sebagai simbol kehormatan dan identitas bangsa.
Baca juga: Pameran Ratusan Keris Nusantara di Universitas Brawijaya Malang Dikunjungi Wisatawan dan Anak-anak
“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang tak ada bandingannya di dunia,” ujar dia dalam rilis resmi yang Kompas.com terima, Minggu (20/4/2025).
Keris, warisan dunia yang kaya makna
Keris sendiri telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia. Pengakuan ini, menurut Fadli, merupakan hasil dari proses panjang yang hanya bisa dicapai oleh negara dengan tradisi budaya yang kuat.
“Keris bukan hanya warisan fisik, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan spiritual yang dalam,” jelasnya.

Lihat Foto
Ia juga mengapresiasi peran berbagai komunitas seni dan organisasi kebudayaan dalam menjaga kelestarian keris.
Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 16 warisan budaya tak benda yang tercatat di UNESCO, dan Fadli berharap jumlah ini akan terus bertambah di masa depan.
Lebih dari sekadar warisan, Fadli Zon menegaskan bahwa budaya juga bisa menjadi pilar ekonomi. Ia menyoroti potensi budaya sebagai penggerak ekonomi kreatif, yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Baca juga: Keistimewaan Keris Bali, Hadiah dari Prabowo untuk Erdogan
“Budaya bukan hanya sebuah warisan, tetapi juga bisa menjadi pendorong ekonomi kreatif,” katanya.
Mengakhiri pidatonya, Fadli Zon mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
“Ini adalah modal budaya kita yang harus kita jaga, agar bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Video Udara Tunjukkan Kehancuran Pelabuhan Minyak Yaman Usai Dibombardir AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar