Bos BCA Buka-bukaan Dampak Tarif Trump ke Perbankan RI - Viva - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Bos BCA Buka-bukaan Dampak Tarif Trump ke Perbankan RI - Viva

Share This
Responsive Ads Here

 

Bos BCA Buka-bukaan Dampak Tarif Trump ke Perbankan RI

    5dee0c7a0ff5b-menara-bank-central-asia-bca-mh-thamrin_665_374

    Kamis, 24 April 2025 - 09:26 WIB

    Jakarta, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Terkenanya Indonesia atas tarif ini dikhawatirkan berdampak ke pertumbuhan kredit perbankan nasional.

    Merespons hal ini, Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja mengatakan atas tarif impor ini akan berdampak ke sejumlah bisnis yang dominan melakukan ekspor ke Amerika Serikat. Misalnya bisnis furniture, eksportir udang, ikan laut, hingga apparel.

    Untuk dampaknya ke kredit perbankan sendiri khususnya BCA, Jahja belum bisa berbicara lebih jauh. Sebab, saat ini Presiden Trump tengah menunda implementasi kebijakan itu, dan pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

    "Kita juga tidak mau cepat-cepat, wah inventarisasinya semua perusahaan furniture, apparel, terus kemudian apa lagi, yang ekspor seafood, dan perusahaan kurangi kreditnya, habiskan semuanya. Kita nggak mau grasa-grusu seperti itu. Kita akan mengamati sambil melihat perkembangan suasana," ujar Jahja dalam konferensi pers Rabu, 23 April 2025.

    Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.

    Jahja berharap, negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah terkait tarif ini berjalan lancar. Sehingga tidak akan berdampak ke industri yang berorientasi ekspor.

    "Jadi kita harapkan kalau semua berjalan sesuai dengan strategi yang disusun oleh pemerintah kita, maka kemungkinan nggak akan terlalu mempengaruhi industri-industri yang saat ini paling terkena dampak dari tarif tersebut," jelasnya.

    Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja

    Photo :
    • VIVA.co.id/Anisa Aulia

    Untuk BCA sendiri terang Jahja, rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen, atau jauh di bawah industri.

    "Jangan khawatir NPL kita juga akan tetap terjaga. Saat ini NPL kita 2 persen jauh di bawah industri, dan rasanya ini kita bisa mitigasi alat-alat seperti ini cadangan kita juga cukup," imbuhnya.

    [Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie bersama Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, saat ditemui di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 24 April 2025]

    Soal Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Anindya Bakrie: Harus Lihat Kondisi Ekonomi

    Anindya Bakrie menegaskan, rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan setidaknya harus memperhatikan keadaan dan kondisi perekonomian nasional.

    img_title

    VIVA.co.id

    24 April 2025

    Comment Using!!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Arenanews

    Berbagi Informasi

    Media Informasi

    Opsiinfo9

    Post Bottom Ad

    Pages