Padahal Mau Mudik Jaga Orang Tua Sakit, Jariman Nangis Kehabisan Tiket & Ketinggalan Bus di Terminal - Halaman all - Tribunjatim


TRIBUNJATIM.COM - Jariman mengalami kesulitan saat hendak menuju Desa Panceng, Kabupaten Gresik, karena orang tuanya sedang sakit, Minggu (30/3/2025).
Peristiwa ini bermula saat warga Sememi, Benowo, Kota Surabaya, ini ketinggalan bus jurusan Paciran, Lamongan.
Tangis Jariman tak terbendung ketika tahu dirinya tidak bisa pulang kampung setelah tak dapat bus di terminal.
Baca juga: Camat di Jatim Kepergok Pakai Mobil Dinas Pemkab untuk Libur Lebaran di Sumatera, Santai Lewat Tol
Setelah berusaha mencari transportasi lain, Jariman mendapati bahwa tak ada lagi kendaraan umum yang beroperasi ke arah tujuannya.
Berbagai upaya telah ia lakukan, termasuk berputar-putar hingga ke Morowudi, Cerme.
Namun ia tetap tidak menemukan kendaraan yang bisa membawanya ke Desa Panceng.
Dalam kebingungannya, Jariman akhirnya mencoba mencari bantuan di posko pelayanan yang berada di sekitar Terminal Bunder, Gresik.
Di sana, ia meminta bantuan kepada pihak kepolisian yang sedang bertugas.
Dia hanya membawa tas ransel untuk kebutuhan keluarga di kampung.
Jariman menjelaskan bahwa orang tuanya sedang sakit sehingga harus cepat sampai rumah.
Akhirnya ia pun bisa tersenyum lega karena bisa pulang ke kampung halaman di Desa Panceng, Kabupaten Gresik.
Jariman akhirnya dibantu Polres Gresik pulang kampung setelah tidak dapat bus di terminal.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, yang menemui Jariman langsung memberikan bantuan.
Ia mengantarkan pria tersebut hingga ke tujuannya.
"Kami selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata AKBP Rovan Richard Mahenu.
"Harapan kami, tindakan ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan serta menunjukkan bahwa kepolisian hadir untuk melayani dan melindungi masyarakat," imbuhnya.
Jariman pun tersenyum mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Kapolres Gresik serta seluruh jajaran kepolisian.
Ia merasa terbantu karena telah mengantar hingga sampai di tujuan dengan selamat.
"Terima kasih banyak, Pak Kapolres dan seluruh anggota kepolisian. Bantuan ini sangat berarti bagi saya," kata Jariman dengan penuh haru.
Aksi kepedulian ini, diharapkan dapat terus menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk saling membantu. (Willy Abraham)
Baca juga: Pantas Dedi Mulyadi Damaikan Keluarga Pencuri Ayam & Keluarga Pelaku Penganiayaan: Kehilangan Sumber
Sementara itu, seorang penumpang wanita naik travel dari Batang ke Jogja malah dioper dan terlantar di SPBU Ambarawa.
Ia membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan saat menggunakan jasa travel dari Batang menuju Yogyakarta.
Perjalanan yang seharusnya nyaman berubah menjadi pengalaman buruk akibat pelayanan yang tidak profesional.
Melalui akun TikToknya, @nina_agustinna, ia menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Menurut penuturannya dalam unggahan Facebook Warga Demak, ia berangkat dari Batang pada pukul 10.00 WIB.
Nina dijadwalkan menuju Yogyakarta dengan rute melewati Demak.
Pada pukul 14.30 WIB, ia dioper ke kendaraan travel lain di salah satu agen yang berada di Demak.
Namun masalah mulai muncul setelah ia menaiki armada kedua.
Nina mengungkapkan bahwa sopir dari kendaraan kedua tersebut bukanlah sopir travel yang berpengalaman.
Melainkan seseorang yang terkesan dipaksakan untuk bertugas oleh pihak agen atau bos travel.
Sopir tersebut disebut masih amatir dan kurang memahami prosedur serta etika pelayanan terhadap penumpang.
Perjalanan pun berlangsung sangat lambat.
Hingga pukul 20.00 WIB, kendaraan tersebut masih berada di wilayah Semarang.
Kendaraan melaju dengan kecepatan yang hanya berkisar 40 km/jam, meskipun kondisi jalan saat itu sepi.

Hal ini memicu keluhan dari para penumpang.
Namun alih-alih merespons secara profesional, sopir justru memaki para penumpang yang mengeluhkan keterlambatan tersebut.
Situasi memanas hingga akhirnya para penumpang meminta untuk diturunkan di sebuah SPBU di kawasan Ambarawa.
"Donke kabeh. Seko jam 10, jenenge penumpang complain ki wajar. Koe (sopir) dikomplain kok ngotot karo aku. Ra sah bayar," ujar pengunggah, melansir Tribun Jateng.
(Turunin semua. Dari jam 10.00, namanya penumpang complain itu wajar. Kamu (sopir) dikomplain kok ngotot sama aku. Ya udah enggak usah bayar)
Alhasil mereka pun terlantar di SPBU Ambarawa tanpa adanya tanggung jawab dari pihak travel.
Dalam kondisi tersebut, Nina bersama penumpang lainnya terpaksa memesan kendaraan lain melalui layanan transportasi online, demi melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.
Kejadian ini pun mendapat perhatian netizen.
Video tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan serta profesionalisme layanan travel antarkota.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyedia jasa travel terkait insiden tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar