Melihat Tradisi Kupatan Pekauman Gresik yang Dilestarikan Turun Temurun, Gus Yani: Lebih dari 1 Abad - Halaman all - Tribunjatim

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Tradisi Kupatan Pekauman yang berada di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus dilestarikan.
Tujuh hari setelah Hari Raya Idulfitri, suasana di Kelurahan Pekauman, Gresik selalu semarak.
Ratusan warga tumplek blek. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, semua turun ke jalan kampung setempat.
Mereka merayakan tradisi kupatan yang hanya ada di Kelurahan Pekauman Gresik.
Setiap warga saling bertemu dan bersalaman untuk bermaaf-maafan di rumah warga.
Pintu rumah warga di Kelurahan Pekauman dibuka lebar.
Semua warga bisa masuk.
Ada yang berpapasan di jalan, ada pula yang bertamu dari rumah ke rumah.
Tak cuma warga lokal, warga luar kelurahan juga berdatangan. Mereka ikut merasakan hangatnya tradisi Lebaran Ketupat atau Kupatan Pekauman.
Ada menu khas yang menjadi daya tarik tersendiri dalam tradisi Kupatan Pekauman.
Lontong cap gomeh hampir disajikan di setiap rumah.
Di sepanjang jalan di gang-gang kecil dihias dengan berbagai ornamen yang cantik dan indah.
Ornamen ketupat, spot foto Kupatan Pekauman terpasang.
Lampion khas Gresik damar kurung juga digantung rapi, termasuk juga miniatur ketupat.
Warga ramai berfoto, tak sedikit juga yang mengabadikan video Tradisi Kupatan Pekauman yang sudah berlangsung turun temurun ini.
Tahun 2025 ini, Tradisi Kupatan Pekauman digelar pada 8 Syawal kalender Hijriah atau bertepatan pada 7 April 2025.
Salah satu warga Pekauman, Nur Fathonah (42), mengatakan, usai Hari Raya Idulfitri, warga di Pekauman biasanya melanjutkan puasa Syawal selama enam hari. Baru setelah itu mereka merayakan Lebaran.
Baca juga: Mengenal Tradisi Kupatan dan Mandi Laut di Tuban, Jadi Simbol Syukur usai Lebaran Ketupat
“Ini sudah dimulai dari nenek moyang. Sudah menjadi tradisi turun temurun, dan hanya di Pekauman yang merayakan seperti ini, Lebaran Ketupat di Pekauman ini adalah ciri khas, dirayakan setiap tanggal 7 Syawal,” kata aia.
Ia menambahkan, menu makanan andalan yang disajikan adalah lontong cap gomeh.
Namun, seiring berjalannya waktu, menu yang disajikan makin variatif.
"Agar lebih praktis, kita biasanya itu, orang-orang mengganti dengan menu yang lebih mudah, misalkan lontong, bakso, sate, begitu," jelasnya.
Adapun jumlah porsi yang disediakan tergantung tuan rumah masing-masing.
"Tergantung tamu dan kemampuan tuan rumah masing-masing. Kalau saya menyediakan 300 porsi," tuturnya.
Pada momen Tradisi Kupatan Pekauman kali ini, tampak dihadiri oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Pria yang akrab disapa Gus Yani itu menyebut, Tradisi Kupatan Pekauman ini digagas oleh Kiai Baka, yang sudah berjalan lebih dari satu abad.
"Mungkin sudah lebih dari satu abad, atau bahkan dua abad lebih. Tradisi itu terjaga di Kelurahan Pekauman," jelas Gus Yani.
Tradisi Kupatan ini, sambung dia, dimulai sejak tanggal 2 Syawal. Di mana, warga setempat mengawalinya dengan puasa Syawal.
“Dimulai tanggal 2 Syawal, lalu puasa enam hari. Hari ketujuh baru meriah. Hampir semua rumah masak ketupat dan lodeh,” jelasnya.
Bupati Gus Yani menambahkan, Tradisi Kupatan ini terbuka untuk siapa saja. Terutama bagi yang belum tahu tentang Tradisi Lebaran Kupatan Pekauman.
"Masyarakat dari manapun boleh datang. Dari Wringinanom, Driyorejo, Ujungpangkah, Panceng, silakan. Datang habis Maghrib atau Isya," ujarnya.
"Semua rumah dibuka, dan boleh mencicipi masakan ketupat di Tradisi Kupatan Pekauman ini,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar