Monday
18Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Banjir

Banjir Sumenep Meluas, Anggota DPRD Duga Akibat Maraknya Galian C, - Beritajatim

1 min read

 Lintas Peristiwa 

Banjir Sumenep Meluas, Anggota DPRD Duga Akibat Maraknya Galian C

Banjir Sumenep Meluas, Anggota DPRD Duga Akibat Maraknya Galian C, - Beritajatim | OPSIIN-1

Sumenep (beritajatim.com) – Banjir yang terjadi di sejumlah daerah di wilayah Sumenep pada Selasa (13/05/2025) dinilai perlu penanganan serius dari hulu ke hilir.

“Situasi ini sudah masuk kategori darurat banjir, mengingat arus yang cukup deras di beberapa titik dan itu berisiko membahayakan masyarakat,” kata Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid.

Kemensos Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumedang - Tirto Baca juga Kemensos Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumedang - Tirto

Menurutnya, wilayah yang terkena banjir di Sumenep saat ini semakin meluas. Tidak hanya di Jl. Trunojoyo, dan Jl. Dr Cipto, tetapi sudah meluas ke wilayah penyangga seperti Kebonagung, Batuan, Babbalan, hingga Patean.

“Karena itu, penanganan tidak bisa lagi bersifat parsial dan hanya berfokus pada saluran air tersumbat di wilayah hilir. Masalah utama justru terletak di hulu, yakni pada buruknya tata kelola lingkungan dan maraknya tambang galian C ilegal, terutama di kawasan Batuan yang sebelumnya tidak pernah banjir,” ungkap politisi PKB ini.

Sejumlah Wilayah di Lumajang Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Tergenang Air - BeritaSatu Baca juga Sejumlah Wilayah di Lumajang Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Tergenang Air - BeritaSatu

Menurutnya, daerah resapan di Batuan terus menyusut akibat tambang ilegal. Saat ini, air hujan yang seharusnya meresap, langsung berubah menjadi arus deras yang menyebabkan banjir parah di hilir.

Yasid mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep segera mengambil langkah tegas dan menyeluruh. Penanganan banjir harus mencakup penertiban tambang ilegal dan pemulihan kawasan resapan air di wilayah hulu dan penataan ulang sistem drainase dan saluran air di kawasan perkotaan.

Selain itu, perlu pendekatan darurat bencana dalam merespons banjir, termasuk koordinasi lintas sektor dan edukasi masyarakat.

“Tanpa langkah konkret dan terintegrasi dari hulu ke hilir, banjir di Sumenep akan terus berulang dan bisa memakan korban. Ini jangan sampai terjadi,” tandasnya. (tem/ian)

Komentar
Additional JS