Bukan Mustahil Indonesia Membeli Senjata Buatan China Ternyata Indonesia Sudah Punya Kesepakatan Senjata Militer Ini dengan Tiongkok - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Bukan Mustahil Indonesia Membeli Senjata Buatan China Ternyata Indonesia Sudah Punya Kesepakatan Senjata Militer Ini dengan Tiongkok - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Bukan Mustahil Indonesia Membeli Senjata Buatan China Ternyata Indonesia Sudah Punya Kesepakatan Senjata Militer Ini dengan Tiongkok - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Pada tanggal 7 Mei 2025, pesawat Tiongkok J-10C yang dioperasikan oleh Pakistan disebut berhasil menembak jatuh Rafale milik India.

Hal ini pun disebut dirayakan oleh Tiongkok, sebagai sebuah keberhasilan dalam pembangunan alutsista.

Situasi ini pun mempengaruhi beberapa aspek termasuk Indonesia yang merupakan salah satu pembeli jet tempur Rafale.

Mengutip Sohu, pada 17 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Kaji Ulang Pesanan Rafale, Apakah J-10C Bisa Dijual."

Mengungkapkan bahwa, sejak kekalahan Rafale atas J-10C Indonesia disebut mulai melakukan peninjauan ulang keandalan jet tempur Rafale.

Indonesia memesan setidaknya 42 unit jet tempur Rafale dengan nilai kontrak 8,1 miliar dollar AS pada tahun 2022.

Sementara itu, media Tiongkok tersebut membuat spekulasi mengenai mengapa Indonesia tidak membeli jet tempur J-10C yang kemampuannya lebih baik.

Menurut keterangan J-10C memiliki harga yang lebih rendah, dibanderol dengan harga 40 juta dollar AS, sementara Rafale mencapai 190 juta dollar AS.

Baca Juga:

Meski demikian, pemerintah Indonesia memiliki pertimbangan sendiri dalam membeli alutsista.

Pemerintah Indonesia memiliki banyak pertimbangan untuk pembelian militer Rafale dari Prancis, dan senjata China tidak dapat dijual ke Indonesia.

Awalnya Indonesia akan membeli Su-35 Rusia, namun terhalang sanksi CAATSA.

Kemudian Indonesia memilih beralih ke jet tempur buatan Barat Rafale, untuk menghindari sanksi CAATSA.

Pemerintah Indonesia, kemudian beralih ke perusahaan Prancis Dassault setuju untuk mentransfer teknologi.

Jet tempur J-10 buatan Tioongkok disebut mampu tumbangkan Rafale.

Kondisi ini sangat krusial bagi Indonesia yang ingin meningkatkan kemandirian industri pertahanannya, dan mereka pun punya alasan untuk menanggung harga pesawat tempur Rafale yang sangat tinggi.

Meski demikian, apakah berarti Indonesia tidak bisa membeli senjata buatan Tiongkok?

Faktanya tidak demikian, menurut beberapa sumber Indonesia memiliki hubungan pertahanan dengan Tiongkok.

Baca Juga:

Menurut keterangan Sputnik News, pada 27 Januari 2025, dalam artikel berjudul "China mungkin menjadi pesaing berat Amerika Serikat di pasar senjata Indonesia."

Pada tanggal 22 Januari 2025, Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun dan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan pembicaraan di Beijing.

Saat itu, militer kedua negara mencapai kesepakatan untuk mengadakan pertemuan "2+2" antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan serta latihan militer gabungan dalam tahun ini.

Selama pembicaraan di Beijing, Tiongkok dan Indonesia juga menyebutkan kerja sama di bidang militer lainnya.

Zhou Rong, peneliti senior di Institut Studi Keuangan Chongyang di Universitas Renmin Tiongkok, percaya bahwa area ini penting untuk menjaga stabilitas regional dalam kondisi geopolitik saat ini.

Pakar Zhou Rong memeberikan pernyataan mengenai kedekatan Tiongkok dengan Indonesia tersebut.

"Kali ini, para menteri pertahanan Tiongkok dan Indonesia bersama-sama membahas model kerja sama militer berikut: Pertama, melanjutkan transfer teknologi militer. Indonesia selalu mementingkan dukungan transfer teknologi militer dari Tiongkok," katanya.

Dalam pertemuan ini, pihak Indonesia juga menyatakan akan mengimpor lebih banyak senjata dan peralatan Tiongkok di masa mendatang.

Baca Juga:

"Kedua, memperkuat kontak antar-prajurit, memperkuat hubungan persahabatan langsung antar-prajurit melalui latihan militer bersama, dan mendorong saling pengertian antara kedua bangsa," katanya.

Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mengadakan latihan militer bersama dengan Tiongkok, tetapi juga dengan Jepang, Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan negara-negara lain.

Halaman:
user-author
Jet tempur J-10 buatan Tioongkok disebut mampu tumbangkan Rafale.

Misalnya, pada bulan Agustus 2024, Indonesia dan Amerika Serikat mengadakan latihan bersama Super Garuda Shield.

Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia telah mengambil posisi yang tidak memihak dalam masalah permainan Tiongkok-AS, dan tidak berniat bergabung dengan India.

"Ada perbedaan yang signifikan dalam posisi mereka. Kita dapat melihat bahwa Indonesia sejauh ini hanya melakukan sedikit latihan militer bersama dengan Tiongkok, dan latihan militer bersama di bawah SCO atau kerangka kerja multilateral lainnya bahkan lebih jarang," katanya.

Menurutnya, sikap non-partisan pemerintah sangat penting untuk menjaga stabilitas regional di bawah situasi geopolitik saat ini.

***

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages