Dunia Internasional
Dalih Selamatkan Israel dari Kobaran Si Jago Merah, Italia Hingga Ukraina Kirim Pesawat Pengebom Air - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM – Israel dilanda kebakaran hebat, membuat jalan yang menghubungkan sejumlah wilayah menuju Tel Aviv terputus sejak Rabu (30/4/2025).
Kondisi darurat ini memaksa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional.
Permintaan ini diajukan Netanyahu demi mempercepat proses pemadaman api yang telah melanda wilayah Yerusalem hingga Tel Aviv.
Hingga membakar sekitar 5.000 hektar lahan serta memicu gangguan signifikan terhadap kegiatan nasional Israel.
Mengutip laporan APNews, setidaknya sudah ada beberapa negara sekutu yang telah mengirimkan bantuan ke Israel.
Di antaranya ada Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania yang mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan api.
Langkah serupa juga turut dilakukan beberapa negara lain seperti Makedonia Utara, Mesir dan Siprus yang mengirimkan pesawat pengebom air, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Bantuan ini diterjunkan sebagai bentuk solidaritas kemanusian serta kepentingan geografis dan keamanan langsung yang dipandang sebagai langkah diplomasi lunak, meskipun hubungan politiknya sangat kompleks.
Kronologi Kebakaran Menggila di Israel
Sebagai informasi, kebakaran pertama kali tercatat di wilayah Eshtaol, Mesilat Zion, dan Beit Meir.
Meski 10.000 dunam dilaporkan terbakar, namun pada 1 Mei kebakaran berhasil dikendalikan.
Akan tetapi pada 30 April api kembali mencuat dan menyebar cepat di hutan Eshtaol dan Latrun, dipicu oleh angin timur yang kencang dan kondisi cuaca panas.
Membuat beberapa komunitas, seperti Neve Shalom, Beko’a, Ta’oz, Mevo Horon, Harel, dan Latrun Monastery, dievakuasi.
Tak hanya itu tiga jalan raya utama, termasuk Highway 1 (Jerusalem-Tel Aviv), ikut ditutup sementara karena terdampak kebakaran hebat
Israel kemudian mendeklarasikan status darurat nasional. Presiden Isaac Herzog bahkan menyebut kejadian ini sebagai dampak dari krisis iklim.
Pasca sebanyak 163 tim pemadam kebakaran, 12 pesawat, dan bantuan dari militer dikerahkan.
Kebakaran sebagian besar dilaporkan terkendali, namun beberapa titik api masih aktif.
Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan rumah, namun lahan pertanian, termasuk kebun anggur dan pohon zaitun, mengalami kerusakan signifikan.
Kebakaran yang berlangsung selama sepekan ini membuat kualitas udara di Yerusalem sempat tercatat sebagai yang terburuk di dunia.
Damkar Israel Bantah Soal Warga Palestina Picu Kebakaran
Menanggapi kebarakan ini, PM Netanyahu menyatakan bahwa kebakaran tersebut kemungkinan merupakan tindakan pembakaran yang disengaja ulah warga Palestina
Ia mengungkapkan bahwa 18 orang telah ditangkap terkait dugaan pembakaran tersebut.
Meskipun laporan polisi kemudian menyebutkan bahwa hanya tiga orang yang ditahan, dan satu di antaranya telah dibebaskan.
Lebih lanjut guna mengetahui penyebab kebarakan Israel masih melakukan penyelidikan awal atas insiden tersebut.
Namun para damkar menegaskan bahwa kebakaran terjadi karena kelalaian pendaki, bukan karena pembakaran yang dilakukan secara sengaja.
Channel 13 melaporkan, beberapa pendaki yang melewati daerah Mesilat Zion, tempat kebakaran dimulai, beberapa jam menjelang kebakaran pada hari Rabu.
Pada saat yang sama, dikatakan bahwa dinas pemadam kebakaran menduga kebakaran tambahan yang terjadi di kemudian hari mungkin merupakan serangan pembakaran.
Selain kerusakan material kebakaran ini Akibat kebakaran membuat 12 orang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Tak hanya itu, sebanyak 10 orang juga sedang ditangani oleh tim medis di lapangan.
(Tribunnews.com / Namira)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar