Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan - Tribunnews.com


TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.
Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.
Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.
Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.
Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.
Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.
Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.
Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.
Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.
Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.
Kantor Perdana Menteri, Kementerian Keamanan Nasional, dan Kementerian Luar Negeri sebelumnya juga mengumumkan bahwa Israel secara resmi telah meminta bantuan dari Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria, karena sumber daya lokal kewalahan menghadapi kobaran api yang meluas dengan cepat.
Otoritas Palestina (PA) juga menawarkan bantuan dengan mengirim tim pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api di dekat Yerusalem, menurut sumber keamanan yang dikutip oleh The Times of Israel.
Namun Israel belum secara resmi menanggapi tawaran tersebut.
Tim pemadam kebakaran Palestina sebelumnya juga pernah membantu Israel dalam kebakaran besar pada tahun 2010 dan 2016.
Sementara itu, Kepala Pasukan Pertahanan Israel menyatakan bahwa tim pencarian dan penyelamatan telah bergabung dengan polisi serta petugas pemadam kebakaran di lapangan, membantu memadamkan api dan mengevakuasi warga.
Pesawat militer juga dikerahkan dalam upaya pemadaman.
“Saya menyatakan dukungan penuh kepada para petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat yang berjaga di seluruh negeri, bekerja sama dengan IDF, pemerintah daerah, dan semua lembaga terkait dalam upaya besar menanggulangi kebakaran dahsyat di wilayah Yerusalem dan melindungi keselamatan warga,” tulis Presiden Israel, Isaac Herzog, di platform media sosial X.
“Saya berterima kasih kepada negara-negara yang telah membantu Israel di masa kritis ini, dan saya menyampaikan kekuatan serta dukungan kepada mereka yang harus dievakuasi dari rumah mereka.”
Komandan Distrik Yerusalem dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Shmulik Friedman, mengatakan pada Rabu malam bahwa para petugas masih menghadapi tantangan besar untuk mengendalikan kebakaran.
“Kami sedang menghadapi kebakaran hutan yang sangat besar—mungkin yang terbesar yang pernah terjadi di negara ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Eshtaol, dekat Yerusalem.
Sejumlah komunitas di wilayah Yerusalem telah dievakuasi akibat kebakaran tersebut.
Selain itu, Jalan Raya 1, jalur utama antara Yerusalem dan Tel Aviv, ditutup.
Polisi mengimbau masyarakat untuk menghindari daerah tersebut.
Rute 3 yang berdekatan juga ditutup, begitu pula Rute 65, 70, dan 85.
Media Israel melaporkan, badan intelijen Shin Bet turut terlibat dalam penyelidikan penyebab kebakaran.
Kebakaran ini juga menyebabkan pembatalan sejumlah acara peringatan Memorial Day, yang menghormati tentara IDF yang gugur dalam tugas.
Beberapa acara Hari Kemerdekaan Israel, yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, juga dibatalkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
0 Komentar