Peneliti Buka-Bukaan Masalah Kekuatan Udara Indonesia Selama Ini Sampai Tertarik Ingin Boyong Jet Tempur Generasi Kelima KAAN - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Indonesia disebut tertarik untuk bergabung dengan Turki untuk membangun jet tempur generasi kelima KAAN.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke Turki pada pertengahan April 2025 lalu.
Menurut The Defense Post, pada 14 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Incar Keterlibatan dalam Program Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Turki."
Indonesia secara resmi telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan inisiatif pengembangan jet tempur generasi kelima mutakhir Turki.
Hal ini dianggap sebagai sebuah langkah strategis yang siap memperdalam kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan usulan tersebut langsung kepada mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, selama pertemuan bilateral di Ankara pada April 2025 ini.
Bersamaan dengan program jet tempur, pemimpin Indonesia juga mengemukakan prospek kolaborasi masa depan dalam pengembangan kapal selam.
Turki sedang dalam tahap lanjutan dalam mengembangkan jet tempur pertama dalam negeri, KAAN, dengan Turkish Aerospace Industries (TAI) yang memimpin proyek ambisius tersebut.
Baca Juga:
Pesawat ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada tahun 2024 dan diharapkan segera memasuki produksi awal.
Selama penerbangan perdananya, KAAN mencapai ketinggian 8.000 kaki (2.438 meter) dan kecepatan 230 knot (153 mil/425 kilometer per jam). Dalam uji coba berikutnya, prototipe melampaui kinerja ini, naik hingga 10.000 kaki (3.048 meter) selama lebih dari 14 menit.
Penyataan Indonesia tersebut, mendapatkan sejumlah sorotan dari berbagai pihak, bahkan dari peneliti internasional.
Menurut keterangan Xinhuanet.com, pada 28 April 2025, dalam artikel berjudul "Mengapa Indonesia tertarik dengan pesawat generasi kelima Turki."
Sebuah laporan penelitian dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura menunjukkan bahwa Angkatan Udara Indonesia telah lama terganggu oleh masalah sistem peralatan campuran.

Model pesawat utamanya meliputi jet tempur F-16 Amerika, jet tempur Su-30 Rusia, dan pesawat latih Hawk Inggris.
Struktur peralatan multisumber ini mengakibatkan tingginya biaya logistik dan pemeliharaan serta buruknya stabilitas pada rantai pasokan suku cadang.
Proyek pesawat tempur KAAN memberi Indonesia peluang baru untuk peningkatan teknologi.
Baca Juga:
Dengan berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan bersama, Indonesia tidak hanya dapat secara langsung memperoleh platform tempur canggih.
Tetapi juga meningkatkan tingkat industri penerbangan lokal melalui transfer teknologi dan secara bertahap mengurangi ketergantungannya pada senjata dan peralatan asing.
Melindungi diri dari risiko persaingan kekuatan besar, seperti Tiongkok dan AS.
Indonesia merupakan salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok, Indonesia selalu berhati-hati dalam terlibat dalam permainan antarnegara besar.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia harus menjaga otonomi strategisnya dan kerja sama pertahanan tidak boleh tunduk pada paksaan geopolitik.
Kerjasama dengan Turki akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada satu pemasok senjata.
Pada saat yang sama, dengan bantuan strategi diplomatik "Timur-Barat" Turki, Turki akan mencari keseimbangan strategis di antara kekuatan-kekuatan besar dan memperluas ruang manuver strategisnya sendiri.
***

ZONAJAKARTA.com - Indonesia disebut tertarik untuk bergabung dengan Turki untuk membangun jet tempur generasi kelima KAAN.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke Turki pada pertengahan April 2025 lalu.
Menurut The Defense Post, pada 14 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Incar Keterlibatan dalam Program Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Turki."
Indonesia secara resmi telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan inisiatif pengembangan jet tempur generasi kelima mutakhir Turki.
Hal ini dianggap sebagai sebuah langkah strategis yang siap memperdalam kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan usulan tersebut langsung kepada mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, selama pertemuan bilateral di Ankara pada April 2025 ini.
Bersamaan dengan program jet tempur, pemimpin Indonesia juga mengemukakan prospek kolaborasi masa depan dalam pengembangan kapal selam.
Turki sedang dalam tahap lanjutan dalam mengembangkan jet tempur pertama dalam negeri, KAAN, dengan Turkish Aerospace Industries (TAI) yang memimpin proyek ambisius tersebut.
Baca Juga:
Pesawat ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada tahun 2024 dan diharapkan segera memasuki produksi awal.
Selama penerbangan perdananya, KAAN mencapai ketinggian 8.000 kaki (2.438 meter) dan kecepatan 230 knot (153 mil/425 kilometer per jam). Dalam uji coba berikutnya, prototipe melampaui kinerja ini, naik hingga 10.000 kaki (3.048 meter) selama lebih dari 14 menit.
Penyataan Indonesia tersebut, mendapatkan sejumlah sorotan dari berbagai pihak, bahkan dari peneliti internasional.
Menurut keterangan Xinhuanet.com, pada 28 April 2025, dalam artikel berjudul "Mengapa Indonesia tertarik dengan pesawat generasi kelima Turki."
Sebuah laporan penelitian dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura menunjukkan bahwa Angkatan Udara Indonesia telah lama terganggu oleh masalah sistem peralatan campuran.
0 Komentar