Performa Rafale yang Dianggap Kurang Memuaskan Membuat Rusia Dapat Peluang Jual Su-57 ke Indonesia - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Performa Rafale yang Dianggap Kurang Memuaskan Membuat Rusia Dapat Peluang Jual Su-57 ke Indonesia - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Performa Rafale yang Dianggap Kurang Memuaskan Membuat Rusia Dapat Peluang Jual Su-57 ke Indonesia - Zona Jakarta

Rusia berpeluang tawarkan jet tempur Su-57 ke Indonesia.

ZONAJAKARTA.com - Pada tanggal 7 Mei 2025, jet tempur Rafale India, disebut ditembak jatuh oleh jet tempur J-10C yang dioperasikan Pakistan.

Situasi ini pun dianggap mempengaruhi Indonesia yang juga menjadi pembeli jet tempur Rafale.

Menurut laporan The Asia Live, pada 21 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Perjudian Strategis Indonesia atas Jet Tempur Rafale Diteliti dalam Laporan yang Didukung Beijing yang Menghubungkan Kesepakatan dengan Konflik Indo-Pakistan."

Menurutnya situasi ini berdampak langsung pada Indonesia, di mana Indonesia merupakan pembeli 42 jet tempur Rafale dengan nilai kontrak 8,1 miliar dollar AS.

Setelah muncul laporan tentang klaim Pakistan yang menjatuhkan jet tempur Rafale, suara-suara di Jakarta mulai mempertanyakan apakah investasi tersebut dapat dibenarkan.

Dave Laksono, anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, menghimbau agar berhati-hati.

"Klaim yang belum diverifikasi di zona konflik tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk menilai efektivitas atau kegagalan sistem persenjataan tertentu," katanya.

Laksono menambahkan bahwa bahkan pesawat tempur Amerika kelas atas pun pernah ditembak jatuh dalam kondisi taktis tertentu.

Baca Juga:

"Oleh karena itu, kinerja Rafale tidak dapat diukur hanya dari satu insiden yang bahkan belum sepenuhnya dikonfirmasi," katanya.

Situasi ini pun juga membuat peluang lain disebut muncul di tengah keraguan terhadap jet tempur Rafale.

Menurut keterangan IDRW.org, pada 21 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Rusia Mempropagandakan Pakistan Mendorong Penjualan Su-57 di tengah kesepakatan Rafale."

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa, media Rusia RT menyebut soal keraguan Indonesia dalam kesepakatan 8,1 miliar dollar AS.

Kemudian RT menyebut jet tempur Su-57 Rusia, sebagai jet tempur generasi kelima sebagai alternatif yang lebih unggul bagi negara-negara seperti Indonesia dan India.

user-author
Rusia berpeluang tawarkan jet tempur Su-57 ke Indonesia.

Perjanjian ambisius Indonesia atas 42 jet tempur Rafale, dijadwalkan mulai tahun 2026, merupakan kontrak pertahanan terbesar di Asia Tenggara.

Namun sejak jatuhnya Rafale karena pertempuran di Pakistan, memicu keraguan bagi Indonesia menurut keterangan tersebut.

Media Rusia tersebut kemudian menyebut Su-57 sebagai alternatif yang lebih menjanjikan daripada Rafale.

Baca Juga:

Su-57E merupakan varian ekspor dari Su-57 yang merupakan jet tempur generasi kelima setara dengan F-35 milik AS.

Tak hanya itu saja, Rusia juga kemudian memamerkan jet tempur tersebut di pameran pertahanan di Langkawi, Rusia LIMA 2025.

Hal ini menyasar beberapa negara di kawasan tersebut, termasuk Indonesia yang menginginkan jet tempur generasi kelima.

Narasi ini sejalan dengan strategi geopolitik Rusia, untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara.

Khususnya negara seperti India dan Indonesia yang sudah menjadi pelanggan senjata buatan Rusia sejak lama.

Indonesia diketahui juga mengoperasikan jet tempur buatan Sukhoi yang sudah tua.

Dengan situasi sekarang, kemungkinan kemampuan Rafale akan diragukan, Rusia pun kemudian menawarkan jet tempur generasi kelimanya Su-57E sebagai alternatif.

***

user-author
Rusia berpeluang tawarkan jet tempur Su-57 ke Indonesia.

ZONAJAKARTA.com - Pada tanggal 7 Mei 2025, jet tempur Rafale India, disebut ditembak jatuh oleh jet tempur J-10C yang dioperasikan Pakistan.

Situasi ini pun dianggap mempengaruhi Indonesia yang juga menjadi pembeli jet tempur Rafale.

Menurut laporan The Asia Live, pada 21 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Perjudian Strategis Indonesia atas Jet Tempur Rafale Diteliti dalam Laporan yang Didukung Beijing yang Menghubungkan Kesepakatan dengan Konflik Indo-Pakistan."

Menurutnya situasi ini berdampak langsung pada Indonesia, di mana Indonesia merupakan pembeli 42 jet tempur Rafale dengan nilai kontrak 8,1 miliar dollar AS.

Setelah muncul laporan tentang klaim Pakistan yang menjatuhkan jet tempur Rafale, suara-suara di Jakarta mulai mempertanyakan apakah investasi tersebut dapat dibenarkan.

Dave Laksono, anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, menghimbau agar berhati-hati.

"Klaim yang belum diverifikasi di zona konflik tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk menilai efektivitas atau kegagalan sistem persenjataan tertentu," katanya.

Laksono menambahkan bahwa bahkan pesawat tempur Amerika kelas atas pun pernah ditembak jatuh dalam kondisi taktis tertentu.

Baca Juga:

"Oleh karena itu, kinerja Rafale tidak dapat diukur hanya dari satu insiden yang bahkan belum sepenuhnya dikonfirmasi," katanya.

Situasi ini pun juga membuat peluang lain disebut muncul di tengah keraguan terhadap jet tempur Rafale.

Menurut keterangan IDRW.org, pada 21 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Rusia Mempropagandakan Pakistan Mendorong Penjualan Su-57 di tengah kesepakatan Rafale."

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa, media Rusia RT menyebut soal keraguan Indonesia dalam kesepakatan 8,1 miliar dollar AS.

Kemudian RT menyebut jet tempur Su-57 Rusia, sebagai jet tempur generasi kelima sebagai alternatif yang lebih unggul bagi negara-negara seperti Indonesia dan India.

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages