Trump Kembali Berkuasa, Fenomena 'Kabur Aja Dulu' Meledak di AS | Sindonews
Dunia Internasional,
Trump Kembali Berkuasa, Fenomena 'Kabur Aja Dulu' Meledak di AS | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 26 Mei 2025 - 21:58 WIB
Penumpang sedang mengantre memasukkan koper di Bandara Internasional San Francisco. FOTO/AP
- Fenomena "Kabur Aja Dulu" sedang melanda Amerika Serikat (AS). Data terbaru dari Kantor Dalam Negeri Inggris mengungkapkan, jumlah warga AS yang mengajukan kewarganegaraan Inggris pada kuartal I-2025 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Periode Januari hingga Maret 2025, tercatat sebanyak 1.931 permohonan kewarganegaraan melalui aplikasi dari warga AS naik 12% dibanding kuartal sebelumnya. Angka ini tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2004. Lonjakan ini terjadi bersamaan dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS pada akhir 2024.
Baca Juga: Gelombang Dedolarisasi Melanda Dunia, Lebih 70 Negara Singkirkan Dolar AS
Secara keseluruhan, dalam 12 bulan terakhir hingga Maret 2025, sebanyak 6.618 warga AS mengajukan permohonan kewarganegaraan Inggris mencapai rekor sejarah baru dalam setahun. Tidak hanya itu, permohonan izin tinggal permanen juga melonjak.
Pada 2024, lebih dari 5.500 warga AS diberikan status menetap di Inggris, naik 20% dari tahun sebelumnya. Para ahli imigrasi menyebut, ketidakstabilan politik di AS sebagai faktor utama.
Pengacara imigrasi senior di Wilsons Solicitors, London, Muhunthan Paramesvaran, mengatakan Bnyak warga AS yang sudah tinggal di Inggris kini mempertimbangkan kewarganegaraan ganda. "Mereka ingin punya opsi jika situasi di AS tidak kondusif," ungkap dia dikutip dari The Economic Times, Senin (26/5).
Zeena Luchowa, mitra di Laura Devine Immigration, menambahkan, lonjakan ini bukan sekedar keinginan pindah kewarganegaraan, melainkan juga relokasi jangka panjang. "Ini tentang mencari stabilitas," ujar dia.
Lonjakan serupa pernah terjadi pada 2020, saat Trump masih menjabat dan pandemi Covid-19 melanda. Saat itu, lebih dari 5.800 warga AS melepas kewarganegaraan dalam enam bulan—hampir tiga kali lipat dibanding total 2019, menurut Bambridge Accountants.
Baca Juga: Kepalanya Dihargai Amerika Rp16,2 Miliar, Bos Kartel Narkoba Ini Dihabisi di Meksiko
Kini, dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih, gelombang serupa terulang. Banyak warga AS yang khawatir dengan kebijakan dalam negeri dan polarisasi politik yang semakin tajam. Meski menjadi tujuan utama, Inggris justru sedang memperketat aturan imigrasi.
Perdana Menteri Keir Starmer berencana meningkatkan standar migrasi legal dan memperpanjang waktu tunggu kewarganegaraan. Negara Eropa lain seperti Italia juga memberlakukan aturan lebih ketat, termasuk menghapus jalur kewarganegaraan melalui garis keturunan buyut. Namun, hal ini tidak menyurutkan minat warga AS.
(nng)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz