Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Arab Saudi Dunia Internasional Featured Haji

    Arab Saudi: Salah Gunakan Visa Kerja untuk Haji Didenda Rp217,6 Juta! | Sindonews

    6 min read

      Dunia Internasional,

    Arab Saudi: Salah Gunakan Visa Kerja untuk Haji Didenda Rp217,6 Juta! | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 02 Juni 2025 - 07:59 WIB

    Arab Saudi: Salah Gunakan...

    Kerajaan Arab Saudi memperingatkan bahwa penyalahgunaan visa kerja musiman untuk ibadah haji akan dihukum berat, termasuk denda SR50.000 atau lebih dari Rp217 juta. Foto/SPA

    RIYADH 

    - Pemerintah

     Kerajaan Arab Saudi 

    telah memperingatkan bahwa perusahaan yang menyalahgunakan visa kerja musiman untuk ibadah

     haji 

    akan menghadapi hukuman berat. Itu termasuk denda hingga SR50.000 (Rp217,6 juta).

    Bisnis yang melanggar juga berisiko dilarang mengajukan permohonan untuk bersaing dalam tender pemerintah Arab Saudi hingga lima tahun, jika visa kerja sementara dijual, dipindahtangankan, atau digunakan untuk tujuan selain yang ditentukan.

    Kementerian Sumber Daya Manusia Arab Saudi, seperti dikutip Gulf News, Senin (2/6/2025), telah menekankan pentingnya mematuhi peraturan yang terkait dengan visa untuk haji dan umrah.

    Baca Juga: Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina Naik Haji Gratis

    Kementerian itu menegaskan bahwa kepatuhan ini berperan penting untuk menjamin lingkungan kerja yang aman dan teratur selama musim haji saat ini.

    Arab Saudi telah mengintensifkan tindakan keras terhadap jemaah haji ilegal dan kolaborator mereka menjelang haji minggu depan di dan sekitar kota suci Makkah.

    Pada bulan April, otoritas Arab Saudi mulai mengeluarkan izin daring bagi penduduk, yang akan bekerja selama musim haji.

    Para pekerja tersebut mengajukan permohonan izin masuk ke Makkah melalui platform elektronik Kementerian Dalam Negeri “Absher” dan portal “Muqeem”.

    Izin masuk dikeluarkan melalui portal “Muqeem” bagi para pekerja di perusahaan-perusahaan yang berkantor pusat di Makkah, pemegang visa kerja musiman, dan pekerja yang memiliki kontrak kerja dengan perusahaan-perusahaan tersebut selama musim haji.


    Arab Saudi Kerahkan 40.000 Pasukan untuk Amankan Haji di Makkah

    Sebelumnya, Arab Saudi telah menggelar parade pasukan keamanan skala besar dan latihan militer di Makkah sebagai bagian dari persiapan intensif untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji 2025.

    Parade militer yang sangat bergengsi tersebut, yang diawasi oleh Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud, menampilkan ribuan pasukan, helikopter terbang di udara, dan demonstrasi taktis oleh unit keamanan elite.

    Manuver tersebut bertujuan untuk menguji dan menegaskan kesiapan operasional pasukan keamanan haji Arab Saudi menjelang puncak ibadah haji.

    Diselenggarakan setiap tahun, Parade Keamanan Haji merupakan isyarat simbolis tekad nasional dan latihan praktis untuk tantangan logistik dan keamanan yang ditimbulkan oleh masuknya jemaah secara massal ke kota-kota suci Makkah, Madinah, Mina, Arafat, dan Muzdalifah.

    Helikopter terbang di atas formasi sementara unit darat melakukan manuver untuk menunjukkan kemampuan mobilisasi cepat.

    Letnan Jenderal Mohammed Al Bassami, Direktur Keamanan Publik dan Ketua Komite Keamanan Haji, mengatakan: “Keamanan haji adalah garis merah. Pasukan kami sepenuhnya siap dan sigap untuk menghadapi segala hal yang dapat mengganggu ketenangan para tamu Allah. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa para peziarah melaksanakan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.”

    Lebih dari 40.000 personel keamanan dikerahkan tahun ini, sebagai bagian dari kerangka kerja keamanan berlapis yang mencakup pengendalian massa, manajemen lalu lintas, pengawasan, dan respons cepat.

    Arab Saudi juga menggunakan teknologi canggih seperti sistem pengenalan wajah, drone, dan platform pemantauan pintar untuk mendeteksi dan menanggapi aktivitas tidak teratur secara langsung.

    Dengan para jemaah yang telah tiba di kerajaan, koordinasi antarlembaga telah diintensifkan antara Kementerian Dalam Negeri, Kesehatan, Transportasi, dan Pertahanan Sipil. Layanan medis darurat, unit sanitasi, dan infrastruktur mobilitas semuanya diintegrasikan menjadi salah satu usaha logistik paling rumit di dunia.

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Ukraina Mengharapkan...

    Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang

    Komentar
    Additional JS