Bapanas Pastikan Stok Beras Bakal Disalurkan ke Masyarakat dalam Waktu Dekat - Bagian All
Pihaknya telah menentukan penugasan melalui rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Bapanas Pastikan Stok Beras Bakal Disalurkan ke Masyarakat dalam Waktu Dekat (FOTO:iNews Media Group)
IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bahwa stok beras akan disalurkan ke masyarakat dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan dalam upaya memitigasi harga beras yang mulai berfluktuasi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya telah menentukan penugasan melalui rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan Menko Pangan Zulkifli Hasan. Ia menegaskan bahwa bantuan langan akan segera disalurkan ke 18,3 juta penerima dalam satu kali pengiriman.
"Bapanas telah menentukan penugasan. Pertama, bantuan pangan beras sebagai stimulus ekonomi selama 2 bulan, Juni dan Juli. Ada 18,3 juta penerima dan diupayakan 1 kali kirim. Jadi 20 kilogram beras," tutur Arief dalam keterangan resminya pada Senin (23/6/2025).
""Kedua, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Penyaluran dari Januari sampai Idulfitri kemarin sebesar 181 ribu ton. Lalu diberhentikan sementara. Ini agar di saat panen raya dapat mengisi stok CBP, sehingga hari ini total stok ada 4,15 juta ton," ujar dia.
Lebih lanjut Arief mengungkap, 1,8 juta tonnya adalah transfer stok dari 2024 dan penyerapan beras dalam negeri 2,5 juta ton juga merupakan serapan terbaik.
Adapun perkiraan produksi beras Indonesia pada periode 2025/2026 dapat mencapai 35,6 juta ton. Sementara negara produsen beras terbesar yang pertama adalah India dengan 146,6 juta ton.
Lalu China 143 juta ton dan di tempat ketiga adalah Bangladesh dengan 40,7 juta ton. Namun dibandingkan 3 negara tersebut, Indonesia mencatatkan perkembangan produksi yang paling signifikan terhadap periode sebelumnya, yakni 4,5 persen.
Namun demikian, Arief menyampaikan bahwa penugasan dari Bapanas ke Bulog untuk pelaksanaan SPHP beras secara nasional masih perlu menunggu persetujuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan.
"Peningkatan harga beras hari ini di beberapa tempat sudah ada 5 sampai 10 persen, namun kami masih menunggu ABT untuk SPHP beras. Kami sudah melaporkan ke Kemenkeu," kata Arief.
(kunthi fahmar sandy)
0 Komentar