Baru Saja Diborong Indonesia, Nasib Pesawat Tempur Kaan Disenggol Media Asing Karena Masih Dalam Tahap Pengembangan - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Indonesia telah resmi mengakuisisi pesawat tempur generasi kelima buatan Turki, Kaan.
Setelah penandatanganan perjanjian dengan Turki, pengiriman pesawat tempur Kaan pesanan Indonesia diharapkan mulai tahun 2028
Saat ini, pesawat tempur Kaan buatan perusahaan dirgantara Turkish Aerospace Industries (TAI) sendiri masih dalam tahap pengembangan.
Pemesanan Kaan oleh Indonesia menjadi salah satu upaya Turki yang disebut media asing memiliki ambisi ekspor.
Kendati demikian, sumber asing juga mempertanyakan masa depan pesawat tempur Kaan yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Baca Juga:
Sebelumnya diberitakan Antara News, Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB) meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama pembelian pesawat tempur Kaan.
Perjanjian tersebut diteken pada hari pertama Indo Defence Expo & Forum tersebut.
Upacara penandatanganan MoU itu disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, bertepatan dengan kunjungan Presiden di Paviliun Industri Pertahanan Turki di lokasi pameran Indo Defence.
Dalam prosesi itu, MoU pengadaan KAAN diteken oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Presiden SSB Turki Prof. Haluk Gorgun.
Presiden berdiri tepat di samping meja di dekat Sjafrie saat prosesi penandatanganan berlangsung.
Dalam acara itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, kemudian Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Baca Juga:
Diketahui, Turki akan memproduksi dan mengekspor 48 unit Kaan ke Indonesia berdasarkan sebuah perjanjian baru di bidang pertahanan, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Rabu (11/6).


Dalam sebuah unggahan di platform X, Erdogan memuji para kontributor proyek KAAN, khususnya Sekretariat Industri Pertahanan (SSB) dan Industri Dirgantara Turki (TAI), seiring ditandatanganinya kesepakatan ekspor tersebut yang nilainya mencetak rekor.
Kemampuan lokal Indonesia juga akan dimanfaatkan dalam pembuatan KAAN, kata dia.
“Saya berharap penjanjian ini, yang menegaskan kemajuan dan pencapaian industri pertahanan dalam negeri dan nasional, akan bermanfaat bagi Turki dan Indonesia,” kata Erdogan.
Di lokasi yang sama, dalam kesempatan terpisah, PT Dirgantara Indoensia dan TAI juga meneken dokumen kerangka kerja sama (FA) terkait KAAN.
Baca Juga:
Presiden Prabowo resmi membuka Indo Defence Expo & Forum di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu. Pameran industri pertahanan dan forum pertahanan itu digelar pada 11–14 Juni 2025.
“(Indo Defence) dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni sampai dengan 14 Juni 2025, dan diikuti 1.180 peserta dengan konfirmasi 42 negara sahabat melalui 659 perusahaan asing, dan 521 produsen di dalam negeri,” kata Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat melaporkan pelaksanaan acara kepada Presiden Prabowo, Rabu.
Menurut laman resmi TAI, TUSAS, perjanjian Indonesia dan Turki juga mencakup transfer teknologi yang signifikan di bidang penerbangan.
Dikutip via Defense News, hal itu memanfaatkan infrastruktur industri dan kapasitas produksi Indonesia untuk program Kaan.
Perjanjian ini menandai kesepakatan ekspor pertama untuk pesawat tersebut, yang masih dalam tahap pengembangan.
Baca Juga:
Sementara itu, media asing menyoroti ambisi ekspor dan pertanyaan ke depan untuk pesawat tempur pertama buatan dalam negeri Turki tersebut.
Hal itu seperti diungkapkan AeroTime dalam artikelnya “Indonesia becomes first foreign buyer of Turkey’s KAAN fighter jet” edisi 11 Juni 2025.
Kesepakatan KAAN mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam postur pertahanan Turki, dari negara yang secara historis bergantung pada pemasok asing menjadi negara yang semakin mengembangkan dan mengekspor peralatan militernya sendiri.
Selama dua dekade terakhir, Ankara telah berinvestasi besar dalam membangun basis industri pertahanan dalam negeri, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada platform dan teknologi impor.


Sementara sistem seperti pesawat nirawak, kendaraan lapis baja, dan aset angkatan laut telah meraih kesuksesan di pasar ekspor, KAAN merupakan langkah yang lebih kompleks dan ambisius menuju produksi jet tempur berawak.
Pesawat ini masih dalam tahap pengembangan, dengan tonggak-tonggak penting, seperti mencapai kemampuan operasional penuh, memenuhi standar produksi bersertifikat, dan beralih ke mesin dalam negeri, masih harus diselesaikan. (ZJ)
0 Komentar