Cerita Bocah Kelas 5 SD Sempat Koma 3 Hari Akibat Diabetes, Keluarga: Kebiasaan Jajan Makanan Instan - Kompas
Kesehatan,
Cerita Bocah Kelas 5 SD Sempat Koma 3 Hari Akibat Diabetes, Keluarga: Kebiasaan Jajan Makanan Instan
/data/photo/2024/09/13/66e431f8e55e8.jpg)
/data/photo/2024/09/13/66e431f8e55e8.jpg)
KEDIRI, KOMPAS.com - Karena penyakit gulanya itu, RFZ (12), bocah asal Kediri, Jawa Timur, mengalami koma selama 3 hari.
Sehingga saat ini RFZ menjalani perawatan di rumah sakit di Malang, Jawa Timur.
Pihak rumah sakit maupun keluarga, terus mengupayakan tindakan terbaik baginya.
Baca juga: Kisah Bocah 12 Tahun Kena Diabetes Tipe 1, Sering Jajan Makanan Instan, Kini Suntik Insulin
Seiring berjalannya waktu, kondisinya berangsur membaik dan mulai tersadar dari komanya.
Cerita Mahasiswa RI di Iran Saat Serangan Pertama Israel dan Proses Evakuasi
Selama perawatannya itu, pihak rumah sakit mulai melakukan tracking asal usul penyebab gulanya.
Namun dari keluarga yakni kedua orang tuanya, Supriyanto (59) dan Tianah (54), tidak mempengaruhi riwayat genetis gula.
“Bapak dan ibu gak ada yang punya penyakit gula,” ujar Desi Purnamasari, kakak kandung RFZ, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Cerita Bocah Kelas 5 SD di Kediri Derita Diabetes, Sehari Suntik Insulin 4 Kali
Penelusuran, Purnamasari menambahkan, terus dilakukan dan lebih meluas hingga menemukan hasil.
Penyakit gula yang menimpa adiknya itu diakibatkan oleh faktor gaya hidup.
“Adik saya kena diabetes bukan karena genetis, tapi karena faktor gaya hidup. Yaitu diabetes tipe 1,” Purnamasari menambahkan.
Hal itu, masih kata Purnamasari, selaras dengan temuan penelusuran kebiasaan hidup yang juga dilakukan oleh pihak keluarganya.
Terutama saat RFZ tidak di rumah, yakni kebiasaan hidup saat di lingkungan sekolah.
Bahwa di sekolah, kebiasaan adiknya adalah mengkonsumsi jajanan maupun minuman instan.
Yaitu minuman sachet rasa manis dengan aneka pilihan rasa-rasa.
“Ternyata kata teman-temannya di sekolah, hampir setiap hari adik saya minum minuman instan itu. Padahal kalau di rumah, tidak begitu dan ke sekolah juga dibekali minum air putih,” lanjut dia.
Baca juga: Dokter Ungkap 7 Tanda Khas Diabetes Tipe 1 yang Patut Diwaspadai, Apa Saja?
Asal usul penyebab gulanya sudah ditemukan dan kini rumah sakit fokus pada mengembalikan kesehatan RFZ.
Setelah beberapa pekan menjalani perawatan, RFZ sudah kembali mendapatkan staminanya.
Dia pun diperbolehkan pulang dari RS.
Namun sepulang dari rumah sakit itu RFZ harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan barunya.
Baca juga: Cerita Bocah Kelas 5 SD di Kediri Derita Diabetes, Sehari Suntik Insulin 4 Kali
Yaitu mengkonsumsi insulin, sehari 4 kali, untuk mengatasi tingginya kadar gula.
“Menurut dokter insulin itu lebih disarankan untuk anak-anak daripada obat jenis lainnya. Apalagi untuk jangka panjang seterusnya,” kata Purnamasari.
Akibat kondisi itu, kehidupan RFZ berubah total.
Banyak penyesuaian yang dilakukannya.
Termasuk pembatasan pola makan dan aktivitas hariannya.
Begitu juga kehidupannya di lingkungan sekolah yakni SDN Kencong 2 di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca juga: 5 Makanan yang Jadi Sehat Saat Sudah Didinginkan, Bagus untuk Penderita Diabetes
Semua civitas mendorong dan menyemangatinya.
Wali Kelas 5 SDN Kencong II, Diaz Alwi Nala Praya mengatakan, dia juga berupaya terus mendampingi RFZ.
Bahkan sejak saat masih dalam perawatan rumah sakit.
“Pas sakitnya ananda, itu saya pas diangkat jadi wali kelas. Saat itu juga saya turut ke Malang untuk menjenguknya,” ujar Diaz, panggilan akrabnya.
Baik keluarga, lingkungan, maupun pihak sekolah bekerja sama untuk memberikan penyemangat bagi Regina.
Baca juga: Tanda-tanda Diabetes di Mulut yang Jarang Disadari, Apa Saja?
Sebelumnya diberitakan, RFZ, seorang bocah asal lereng Gunung Kelud di Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi penyintas diabetes.
Sejak setahun ini, dia mengelola dan hidup dengan diabetes tipe 1 yang diidapnya.
Setiap hari dia suntik insulin sebanyak 4 kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.