Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah
China Kutuk Keras Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran, Minta Israel Capai Gencatan Senjata


Kompas.tv - 23 Juni 2025, 11:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah China mengutuk serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Menurut pernyataan tersebut, aksi AS dinilai telah melanggar Piagam PBB dan hukum internasional, sekaligus memicu ketegangan lebih jauh di kawasan Timur Tengah.
"China mengutuk keras serangan AS terhadap Iran dan pengeboman fasilitas nuklir di bawah perlindungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Antara, Minggu (22/6/2025).
"China menyerukan kepada pihak-pihak yang berkonflik, khususnya Israel, untuk mencapai gencatan senjata sesegera mungkin, memastikan keselamatan warga sipil, serta memulai dialog dan negosiasi."
Baca Juga: Makin Panas! Iran Luncurkan Deretan Rudal ke Israel Pasca Situs Nuklir Dibom Amerika Serikat
China juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan dunia internasional guna mendorong perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump mengeklaim pasukannya telah melancarkan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga lokasi nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada Sabtu (22/6) pagi WIB.
Trump menyatakan serangan itu bertujuan membatasi kemampuan nuklir Iran. Ia juga memperingatkan Teheran akan menghadapi konsekuensi lebih berat jika menolak tuntutan AS.
Serangan ini dilakukan setelah Israel dilaporkan meminta dukungan AS dalam operasi udara yang telah mereka jalankan sebelumnya di sejumlah wilayah Iran.
Baca Juga: Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz Usai Serangan Amerika Serikat
Melansir Axios, militer Amerika menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 dan rudal penghancur bunker untuk menargetkan instalasi nuklir Iran yang terletak di bawah tanah.
Eskalasi ini berawal dari serangan Israel pada 13 Juni 2025 terhadap fasilitas penembangan program nuklir Iran. Serangan ini juga membunuh sejumlah tokoh penting Iran.
Iran melontarkan balasan dengan serangan rudal ke sejumlah kota di Israel seperti Haifa dan Tel Aviv.
Sementara itu, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengungkapkan serangan Israel menyebabkan kerusakan signifikan di Natanz dan Isfahan, meski Fordow tidak terdampak.
Baca Juga: IAEA Peringatkan Risiko Radiasi Tinggi jika Israel Serang Reaktor Nuklir Iran
Iran kembali menegaskan program nuklirnya murni untuk tujuan damai. Grossi juga menyatakan IAEA belum menemukan bukti aktivitas pengembangan senjata nuklir di Iran.
Saat ini, AS sedang bersiap menghadapi potensi serangan balasan Iran dalam 48 jam pasca-serangan tersebut.

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Sumber : Antara
0 Komentar