Skip to main content
728

Gedung Putih: Tak Ada Indikasi Iran Pindahkan Uranium sebelum Serangan AS | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah z

Gedung Putih: Tak Ada Indikasi Iran Pindahkan Uranium sebelum Serangan AS | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Jum'at, 27 Juni 2025 - 08:44 WIB

Gedung Putih: Tak Ada...

Gedung Putih menyatakan tak ada indikasi Iran telah memindahkan uranium yang diperkaya dari situs nuklir sebelum serangan AS pada 21 Juni. Foto/CBS News

WASHINGTON 

- Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan tidak ada indikasi bahwa

 Iran 

telah memindahkan uranium yang diperkaya dari salah satu dari tiga situs nuklir sebelum serangan Amerika Serikat (AS) pada 21 Juni. Menurutnya, Teheran boleh memiliki uranium non-pengayaan.

"Kami mengawasi dengan saksama dan tidak ada indikasi bagi Amerika Serikat bahwa uranium yang diperkaya itu dipindahkan sebelum serangan," kata Leavitt pada Kamis.

Ketika diminta untuk mengonfirmasi bahwa materi uranium yang diperkaya tersebut tetap berada di tempat di semua situs nuklir Iran saat diserang AS, dia menjawab: "Benar."

Baca Juga: Khamenei Sebut Israel Hancur Total Jika AS Tak Ikut Campur, Ini Respons Zionis

Leavitt juga mengatakan pemerintah Presiden Donald Trump membuka kembali pintu perundingan dengan Iran untuk menjamin bahwa negara Islam itu tidak memperkaya uranium dalam program nuklirnya.

Leavitt menjelaskan tujuan dasar dari setiap pertemuan di masa mendatang.

"Kami ingin memastikan bahwa kami dapat mencapai titik di mana Iran menyetujui program nuklir sipil non-pengayaan," kata Leavitt, seperti dikutip dari CBS News, Jumat (27/6/2025). "Dan ada banyak permintaan lain yang diajukan Amerika Serikat."

Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menarik Iran kembali ke meja perundingan, kata sumber yang mengetahui perencanaan tersebut kepada

 CBS News 

.

Pilihannya termasuk membantu Iran mengakses USD20 miliar hingga USD30 miliar, sehingga dapat membangun program nuklir sipil, non-pengayaan, dan penghasil energi, kata sumber tersebut.

Dana tersebut tidak akan berasal dari AS, tetapi dari sekutu AS di Timur Tengah.

Di sisi lain, Leavitt mengkritik kebocoran intelijen selektif ke media tentang apa yang dia gambarkan sebagai "intelijen awal yang tidak meyakinkan", menyebutnya ilegal dan menyesatkan.

"Hanya sedikit dari penilaian itu yang dibocorkan ke CNN," katanya. "Kami telah melihat buku pedoman ini dijalankan sebelumnya."

Dia menambahkan bahwa FBI sedang menyelidiki sumber kebocoran tersebut.

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

 Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

6 Fakta Buster GBU-57,...

6 Fakta Buster GBU-57, Bom Bunker AS yang Serang Iran

Posting Komentar

0 Komentar

728