Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Berita Dunia Internasional Konflik Timur Tengah Featured Gencatan Senjata Iran Israel

    Gencatan Senjata Iran–Israel: Apa Itu Gencatan Senjata? Ini Penjelasannya - Halaman all - TribunNews

    7 min read

     Dunia Internasional Konflik Timur Tengah,

    Gencatan Senjata Iran–Israel: Apa Itu Gencatan Senjata? Ini Penjelasannya - Halaman all - TribunNews

    Gencatan Senjata Iran–Israel: Apa Itu Gencatan Senjata? Ini Penjelasannya

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia internasional kembali diguncang oleh pernyataan mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

    Dalam unggahan resminya di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata total usai 12 hari konflik berdarah yang mengguncang kawasan Timur Tengah.

    Pengumuman itu sontak mencuri perhatian media global, termasuk rakyat Amerika dan dunia Arab. Trump mengklaim bahwa kedua negara akan menghentikan semua aksi militer secara bertahap, dimulai pada Selasa (24/6/2025), dan menyebut kesepakatan ini sebagai "akhir resmi dari perang 12 hari."

    Namun, di saat media barat merayakan kabar baik ini, reaksi keras justru datang dari Teheran. 

    Pemerintah Iran secara terbuka membantah klaim Trump dan menyebut tidak ada kesepakatan apa pun yang telah dicapai.

    Bahkan, Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Israel justru menjadi pihak yang pertama kali melakukan agresi militer.

    Pernyataan itu menimbulkan kebingungan di publik dan menimbulkan pertanyaan penting: apa sebenarnya arti gencatan senjata? Apakah gencatan senjata selalu berarti damai? Dan mengapa sering kali hal ini berujung pada saling klaim?

    Baca juga: Ingin Akhiri Perang, Qatar Rayu Iran Segera Tekan Gencatan Senjata dengan Israel

    Apa Itu Gencatan Senjata?

    Secara umum, gencatan senjata adalah suatu bentuk penghentian konflik bersenjata secara sementara, di mana dua pihak atau lebih yang bertikai sepakat untuk menghentikan aksi militer mereka. 

    Gencatan senjata bisa bersifat formal, tertulis, dan disepakati melalui perjanjian, namun bisa juga hanya berdasarkan kesepahaman informal.

    Dalam konteks hukum internasional dan sosiologi konflik, gencatan senjata bukanlah akhir dari perang, melainkan jeda strategis yang bisa digunakan untuk:

    Melindungi warga sipil dari bahaya langsung,

    Memungkinkan evakuasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan,

    Membuka ruang negosiasi menuju perdamaian permanen.

    Jenis-Jenis Gencatan Senjata

    Para pakar membagi gencatan senjata ke dalam beberapa jenis utama, berdasarkan intensitas dan tujuannya:

    Truce

    Gencatan sementara dan tidak formal. Biasanya dimaksudkan untuk keperluan kemanusiaan atau logistik.

    Cessation of Hostilities

    Bentuk gencatan yang lebih terstruktur dari truce. Digunakan untuk menghentikan pertempuran sementara sambil membuka jalur diplomatik.

    Ceasefire

    Kesepakatan formal yang dicapai kedua belah pihak. Dalam ceasefire, pasukan biasanya ditarik dari zona konflik dan ada pemantauan dari pihak ketiga.

    Armistice

    Gencatan yang bersifat final dan bertujuan mengakhiri perang. Biasanya digunakan sebagai dasar menuju perjanjian damai permanen, seperti kasus Perang Dunia I.

    Gencatan Senjata Iran–Israel: Fakta atau Klaim Sepihak?

    Menurut pernyataan resmi dari Gedung Putih, gencatan senjata antara Iran dan Israel hanya bisa terjadi setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.

    AS menyebut tekanan militer inilah yang membuat Iran akhirnya "menyetujui" gencatan senjata.

    Trump bahkan mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, karena telah menjadi mediator kunci dalam proses diplomasi ini. Trump menyebut kesepakatan ini sebagai bukti “kekuatan negosiasi Amerika.”

    Namun, pemerintah Iran menyebut pengumuman Trump hanyalah manuver politik.

    Dalam pernyataan resminya, Iran mengklaim tidak pernah menyetujui penghentian operasi militer, dan menyebut Israel sebagai pihak yang memulai konflik.

    Mereka juga menegaskan bahwa penghentian aksi militer hanya akan dilakukan jika Israel benar-benar menghentikan agresi.

    Baca juga: Sirene Perang Kembali Menggema di Israel, Rudal Iran Terbang Saat Gencatan Senjata Diumumkan Trump

    Serangan Balasan Iran dan Operasi "Herald of Victory"

    Menambah panasnya situasi, Iran pada Senin malam (23/6/2025) melancarkan serangan balasan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang merupakan salah satu pangkalan militer terbesar Amerika di kawasan.

    Serangan ini diberi nama "Operasi Herald of Victory", dan menurut laporan Tehran Times, dilakukan dengan menembakkan jumlah rudal yang sama seperti yang diluncurkan AS saat menyerang situs nuklir Iran.

    Dalam pernyataan resmi, Angkatan Bersenjata Iran menegaskan bahwa mereka siap menyerang lebih banyak target militer AS jika Washington terus menunjukkan agresi.

    Mereka bahkan menyebut gencatan senjata Trump sebagai propaganda untuk menutupi "kekalahan diplomasi Amerika."

    Baca juga: Netanyahu Gelar Rapat saat Trump Umumkan Gencatan Senjata, Larang Menteri Bicara di Publik

    Jadi, Apakah Gencatan Senjata Sudah Terjadi?

    Jawabannya: belum pasti. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi bersama dari Israel maupun Iran mengenai kesepakatan damai.

    Yang ada hanyalah pernyataan sepihak dari Trump dan bantahan tegas dari pihak Teheran.

    Perlu dicatat, sebuah gencatan senjata dianggap sah dan berlaku apabila:

    Kedua pihak secara eksplisit menyetujui,

    Ada dokumen atau pernyataan resmi bersama,

    Terjadi penghentian aksi militer di lapangan.

    Jika ketiga hal ini tidak terpenuhi, maka pengumuman gencatan senjata tidak bisa dianggap sah, melainkan hanya klaim sepihak.

    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Apa Itu Gencatan Senjata? Trump Umumkan "Ceasefire" Seusai Serangan 12 Hari Iran-Israel, Ini Artinya

    Komentar
    Additional JS