Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,
Jam Kiamat Israel Masih Utuh di Iran, Zionis Klaim Sudah Menghancurkannya | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 25 Juni 2025 - 10:45 WIB
Jam kiamat Israel masih utuh di Teheran, Iran, setelah serangan Israel. Foto/X
- Pasukan Israel (IDF) melakukan serangan terhadap apa yang disebut ‘Jam Kiamat Israel’ yang terletak di pusat Teheran. Klaim itu diungkap Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada hari Senin (23/6/2025).
Klaim Israel itu dengan cepat mendapat perhatian di media sosial, sementara media pemerintah Iran membantahnya.
Penghitung waktu mundur digital dipasang di Palestine Square di ibu kota Iran pada tahun 2017 untuk melacak hari-hari hingga berakhirnya negara Yahudi tersebut, seperti yang diprediksi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Pada bulan September 2016, Khamenei mengatakan ia berharap “rezim Zionis” akan musnah dalam waktu 25 tahun. Jam itu ditempatkan di samping tulisan, “Waktu tersisa hingga kehancuran Israel.”
"Sesuai dengan arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan saya sendiri, IDF saat ini menyerang dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap target rezim dan badan-badan penindas pemerintah di jantung kota Teheran, termasuk markas besar Basij, Penjara Evin untuk tahanan politik dan penentang rezim, jam 'Penghancuran Israel' di Palestine Square, pusat komando keamanan internal IRGC, komando ideologis, dan target rezim lainnya," ujar Katz dalam posting di X.
Namun, pada hari Selasa, Kantor Berita Mehr merilis rekaman video yang menunjukkan jam tersebut masih utuh dan beroperasi penuh.
Video tersebut, yang tampaknya direkam sebelumnya pada hari yang sama, menunjukkan angka-angka LED merah menyala yang menghitung mundur hingga September 2040, dikelilingi lalu lintas dan pejalan kaki yang lewat.
Pernyataan yang saling bertentangan tersebut muncul di tengah perang antara Israel dan Iran, menyusul serangkaian serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, termasuk lokasi di Natanz, Isfahan, dan Fordow.
Israel mengklaim serangan tersebut bersifat pencegahan, yang ditujukan untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai kemajuan Iran yang akan segera terjadi dalam mengembangkan senjata nuklir.
Iran menolak tuduhan tersebut dan melancarkan serangan rudal balasan yang menargetkan Israel dan pangkalan militer AS di wilayah tersebut, termasuk Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Kedua belah pihak telah melaporkan jatuhnya korban sipil. Serangan udara Israel di Teheran dan wilayah perkotaan lainnya dilaporkan menyebabkan kematian warga sipil dan kerusakan pada fasilitas pemerintah dan keamanan, sementara serangan Iran terhadap kota-kota di Israel selatan merusak infrastruktur, juga menyebabkan kematian dan cedera di antara penduduk.
Sementara Washington telah berupaya menjadi penengah gencatan senjata, tuduhan pelanggaran terus berlanjut, dan kedua belah pihak tampaknya siap untuk eskalasi lebih lanjut.
Krisis tersebut telah memicu kekhawatiran internasional tentang potensi konflik regional yang lebih luas dan dampaknya terhadap keamanan global dan pasar energi.
Gencatan senjata yang berlaku saat ini masih rawan dilanggar oleh kedua pihak yang berperang.
Baca juga: Iran Rayakan Kemenangan setelah Rudal Serang Israel dan Gencatan Senjata Dimulai
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Rp708 Juta per Jam, Biaya Operasional F-35 Israel Sekali Terbang
0 Komentar