Skip to main content
728

LDorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indonesia Genjot Proyek Listrik 3.200 MW - inews

 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indonesia Genjot Proyek Listrik 3.200 MW - Bagian all

Indonesia terus menggenjot proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas lebih dari 3.200 megawatt.

ndonesia terus menggenjot proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas lebih dari 3.200 megawatt. (foto: iNews Media Grup)

ndonesia terus menggenjot proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas lebih dari 3.200 megawatt. (foto: iNews Media Grup)

IDXChannel- Pemerintah Indonesia terus menggenjot proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas lebih dari 3.200 megawatt. Langkah ini diambil dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada tahun 2029.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian (Kemenperin, Setia Diarta. Setia mengatakan pemerintah telah meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan sampai saat ini.

"Ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan penguatan daya saing industri nasional dengan basis energi bersih,” kata Setia dalam keterangan resmi pada Jumat (27/6/2025).

Dia menjelaskan pemerintah juga tengah mendorong percepatan ekonomi digital dengan target nilai ekonomi digital sebesar USD120 miliar pada tahun 2025 dan diproyeksi bisa menembus USD400 miliar pada 2030.

"Ini mencerminkan komitmen untuk membangun pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, serta membuka peluang besar bagi sektor industri manufaktur dan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, dalam mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, pemerintah pun terus mengembangkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti energi surya, panas bumi, air, angin, dan bioenergi.

"Kami mendorong pengembangan industri pendukung EBT seperti sel surya, baterai, panel kontrol, generator, turbin air, dan turbin angin. Kami juga berharap perusahaan seperti Schneider Electric dapat berperan aktif dalam pengembangan komponen energi terbarukan ini,” ucap Setia.

Kemenperin memberikan apresiasi tinggi kepada PT Schneider Electric Indonesia atas keberhasilan pembangunan pabrik ketiga di Cikarang. Pabrik baru ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat sektor industri manufaktur khususnya industri peralatan listrik di Indonesia, serta memanfaatkan potensi sumber daya nasional yang berkelanjutan.

“Pembangunan ini bukan hanya sekadar dimulainya sebuah lini produksi, tetapi juga menjadi simbol tekad bersama untuk menjadikan Indonesia pemain utama dalam industri manufaktur global. Inilah momentum untuk bangkit, berinovasi, dan menunjukkan bahwa anak bangsa mampu bersaing di ranah teknologi tinggi,” ujar Setia.

Kemenperin optimistis, melalui peresmian pabrik ini, diharapkan akan muncul lebih banyak investasi berkualitas dan sinergi lintas sektor demi mendorong kemandirian industri, menciptakan ekonomi hijau, dan mewujudkan masa depan Indonesia yang berdaya saing global dan berkelanjutan.

President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan menyampaikan, ekspansi smart factory di Cikarang merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang Schneider Electric untuk mendukung agenda transformasi dan ketahanan industri nasional. 

“Inisiatif ini juga mencerminkan semangat bersama Indonesia dan Prancis dalam mendorong inovasi dan mengakselerasi teknologi hijau. Kehadiran Schneider Electric di Indonesia bukan sekadarinvestasi industri, melainkan bagian dari misi bersama untuk membangun ekosistem yang tangguh, berdaya saing global, dan siap menghadapi masa depan melalui pemanfaatan teknologi digital danenergi bersih,” ujar Martin.

Menurutnya, pabrik di Cikarang merupakan salah satu smart factorymilik Schneider Electric, yang merepresentasikan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan inovasi. Pabrik ini menerapkan teknologi EcoStruxure™, sistem panel surya atap, otomasi berbasis kecerdasan buatan (AI), serta digital Factory Acceptance Testing (FAT) untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan meminimalisir dampak lingkungan.

(Ibnu Hariyanto)

Posting Komentar

0 Komentar

728