Lion Air Tetapkan Aturan Baru Mulai 17 Juli 2025, Apa Itu? - Halaman all

TRIBUNGORONTALO.COM

TRIBUNGORONTALO.COM – Maskapai Lion Air bakal menetapkan aturan baru mulai 17 Juli 2025 mendatang.
Melansir dari Kompas.com, aturan baru ini berkaitan penggunaan bagasi gratis tercatat atau free baggage ticket allowance (FBA) maksimum 10 kilogram.
Aturan FBA ini akan berlaku untuk penerbangan domestik dan internasional.
“Mulai 17 Juli 2025, pelanggan mengikuti ketentuan baru bagasi tercatat (FBA) yang dirancang lebih praktis dan relevan dengan kebiasaan (tren) perjalanan masa kini,” kata Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi, Sabtu (28/6/2025).
Penumpang Lion Air yang membeli atau menukar tiket pesawat sebelum 17 Juli 2025 tetap mendapatkan bagasi gratis sebesar 15-20 Kg sesuai rute penerbangan.
Selain itu, penumpang Lion Air tetap mendapatkan kuota bagasi di kabin sebesar 7 Kg per orang.
Adapun penumpang Lion Air yang membeli atau menukar tiket pada 17 Juli 2025 dan setelahnya, akan memperoleh bagasi tercatat sebesar 10 Kg, sesuai ketentuan terbaru.
Danang mengatakan, ketentuan bagasi Lion Air ini dapat mempermudah proses check-in dan pengambilan bagasi, tanpa mengurangi esensi pelayanan dasar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimal Penumpang Angkutan Udara, termasuk ketentuan khusus terkait penanganan bagasi tercatat, maskapai penerbangan berbiaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC), seperti Lion Air, memiliki fleksibilitas untuk menetapkan kebijakan bagasi.
Dengan ketentuan demikian, Lion Air bahkan dapat memberikan bagasi tercatat nol Kg sesuai kebutuhan operasional.
“Lion Air menghargai kenyamanan perjalanan pelanggan, sehingga meski berstatus LCC dan diizinkan memberikan bagasi tercatat 0 kg menurut PM 30/2021, Lion Air tetap memberikan 10 Kg bagasi tercatat gratis dan Kg bagasi kabin agar perjalanan tetap nyaman,” tutur Danang.
Bagi penumpang yang membawa barang lebih banyak, tersedia opsi Pre Paid Baggage, yakni pembelian bagasi tambahan dengan harga lebih hemat sebelum keberangkatan.
Layanan ini bisa diakses kapan saja dengan mudah melalui website resmi www.lionair.co.id dan aplikasi BookCabin.
“Kebijakan ini sekaligus mendorong pelanggan yang membawa barang dalam jumlah besar untuk menggunakan layanan kargo Lion, sehingga mendukung kelancaran distribusi produk UMKM ke berbagai wilayah,” pungkas Danang.
Profil Lion Air
Mengutip Kompas.com, Lion Air adalah maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) yang beroperasi sejak 30 Juni 2000.
Pesawat Lion Air melayani rute domestik dan internasional, yang menghubungkan berbagai bandar udara di Indonesia ke Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, India, Jepang dan Arab Saudi.
Maskapai penerbangan yang mengusung slogan "We Make People Fly" ini tercatat sebagai pelanggan terbesar kedua Boeing.
Kini, Lion Air menjadi maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia sekaligus maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar kedua di Asia Tenggara.
Lion Air didirikan pada 15 November 1999 dengan kantor pusat berada di kawasan Jakarta Pusat.
Pendiri Lion Air adalah kakak beradik bernama Kusnan Kirana dan Rusdi Kirana.
Pesawat Lion Air beroperasi untuk pertama kalinya pada 30 Juni 2000, dengan rute penerbangan Jakarta menuju Pontianak menggunakan pesawat tipe Boeing 737-200.
Saat itu, Lion Air menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah pertama di Indonesia.
Pada akhir 2001, Lion Air telah memiliki sembilan unit pesawat yang melayani 14 rute dengan 16 penerbangan setiap hari.
Penerbangan internasional pertama Lion Air dilakukan pada 2002, dengan rute penerbangan Jakarta menuju Singapura.
Berkembang pesat Sejak penerbangan pertamanya, Lion Air terus berkembang pesat menjadi maskapai penerbangan domestik pilihan Indonesia.
Pada akhir 2003, Lion Air telah melayani 50 penerbangan setiap harinya ke 32 destinasi.
Untuk menjaga komitmen sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kualitas penerbangan, pada 2005, Lion Air memesan 30 unit Boeing 737-900ER.
Sejak saat itu, hampir setiap tahunnya, Lion Air rajin memesan puluhan pesawat Boeing guna mencukupi kebutuhan penerbangannya.
Pada 2009, Lion Air mulai melayani penerbangan carter umrah ke Madinah dan Jeddah di Arab Saudi.
Kemudian, pada 2010, untuk pertama kalinya, Lion Air menerbangkan lebih dari 20 juta penumpang dalam setahun.
(TribunGorontalo.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
0 Komentar