Dunia Internasional,
Malaysia Tak Mau Kalah, Negeri Jiran Berterus Terang Sempat Ditawari Turki Pesawat Tempur Kaan, Hurkus hingga Hurjet - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Di tengah kabar kesepakatan Indonesia dan Turki atas pembelian 48 unit pesawat tempur Kaan, Malaysia turut memberikan komentar.
Pengadaan pesawat tempur Kaan oleh Indonesia disebut telah menambah kekuatan baru di kawasan Indo Pasifik.
Indonesia pun dinilai sebagai negara pertama yang akan mengoperasikan pesawat tempur Kaan di wilayah Asia Tenggara.
Sementara itu, Malaysia juga sempat ditawari pesawat tempur Kaan oleh Turki pada Mei 2024 lalu.
Pembelian Kaan oleh Indonesia ini sempat dibahas Defense News dalam artikel “First KAAN export prospect: Turkey to deliver 48 jets to Indonesia”.
Baca Juga:
Disebutkan Turki dan Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk penjualan 48 unit Kaan selama pameran Indo Defence 2025 yang diadakan di Indonesia.
Penandatanganan perjanjian tersebut diumumkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tanggal 11 Juni dalam sebuah postingan di X.
Upacara penandatanganan berlangsung hari itu di Jakarta, dengan partisipasi Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Industri Pertahanan Turki Haluk Gorgun, Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, Ketua TUSAS Omer Cihad Vardan, Wakil Menteri Pertahanan Nasional dan Wakil Ketua Dewan Direksi TUSAS Suay Alpay, dan CEO TUSAS Mehmet Demiroglu.
Menurut TUSAS, perjanjian tersebut juga mencakup komponen transfer teknologi yang signifikan di bidang penerbangan, memanfaatkan infrastruktur industri dan kapasitas produksi Indonesia untuk program KAAN.
Perjanjian ini menandai kesepakatan ekspor pertama untuk pesawat tersebut, yang masih dalam tahap pengembangan.
Baca Juga:
TUSAS atau Turkish Aerospace Industries (TAI) bermaksud untuk mulai mengirimkan pesawat tersebut untuk Angkatan Udara Turki pada tahun 2028.
Prototipe Kaan dan batch pertama produksi awal yang rendah akan ditenagai oleh General Electric F110, mesin jet turbofan afterburning.
Tujuannya adalah mengganti mesin ini dengan mesin buatan Turki pada tahun 2032.
Produsen mesin asal Turki TUSAS Engine Industries Inc. (TEI) tengah mengembangkan mesin TF-35000, yang dirancang khusus untuk pesawat tempur KAAN.
Mesin turbofan baru tersebut akan menghasilkan daya dorong sebesar 35.000 lbf. Setiap pesawat akan dilengkapi dengan dua mesin.
Baca Juga:
Tn. Demiroglu menyatakan dalam sebuah posting di X bahwa pesawat KAAN yang akan dikirim ke Indonesia akan didukung oleh mesin asli Turki.
Berbicara tentang proyek Indonesia, Demiroglu mengatakan bahwa pengiriman ini akan dilakukan kemudian, mudah-mudahan pada tahun 2030-an.
“Jadwal pengiriman yang kami rencanakan saat ini mencakup mesin buatan dalam negeri kami sendiri. Saat ini, kami berbicara tentang 48 pesawat. Tentu saja, tergantung pada apa yang termasuk dalam paket, jumlah ini dapat berubah. Kami memperkirakan totalnya akan mencapai antara 12 dan 15 miliar dolar,” katanya.
Indonesia rupanya bukan satu-satunya negara yang ditawari pesawat tempur Kaan oleh Turki.
Media lokal mengatakan bahwa Malaysia juga sempat ditawari Kaan, pesawat latih Hurkus hingga pesawat tempur ringan Hurjet oleh Presiden SSB.
Baca Juga:
Hal itu seperti diungkapkan Media Malaysia Defence Security Asia dalam artikelnya “Indonsia Secures $10 Billion Deal for Turkiye’s KAAN Stealth Fighters in Major Defence Breakthrough” edisi 12 Juni 2025.
Pada bulan Mei 2024 , Turki secara resmi menawarkan jet tempur KAAN ke Malaysia , mengusulkan kerangka kerja sama pertahanan komprehensif yang mencakup akses ke teknologi canggih dan peluang pengembangan bersama.
Dalam wawancara tertulis dengan kantor berita nasional Malaysia BERNAMA selama DSA 2024 , Presiden SSB Prof Haluk Görgün mengatakan Malaysia dapat memperoleh manfaat besar dengan bermitra dengan Turki pada platform pertahanan masa depan.
Ia mencatat bahwa kolaborasi semacam itu akan mempercepat modernisasi kekuatan udara Malaysia sekaligus meningkatkan ekosistem pertahanan dalam negeri.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Malaysia, negara yang bersahabat dan bersaudara, dalam proyek pengembangan bersama termasuk KAAN,” kata Görgün.
“Kami juga terbuka untuk berbagi pengetahuan yang kami peroleh dari pesawat latih dasar generasi berikutnya 'HURKUS' dan pesawat tempur ringan kami 'HURJET' dengan Malaysia,” tambahnya.
Baca Juga:
Saat program KAAN Turki semakin berkembang pesat di seluruh dunia, masuknya negara ini ke Asia Tenggara melalui Indonesia menandai dimulainya poros strategis baru kerja sama pertahanan, dengan implikasi yang dapat membentuk kembali keseimbangan kekuatan udara regional selama beberapa dekade mendatang. (ZJ)
0 Komentar