Perusahaan Abu Dhabi Temukan Ladang Gas Terbesar di Perairan Andaman, Potensinya 10 TCF Lebih | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Sabtu, 24 Mei 2025 - 16:48 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto menyebut Mubadala Energy, perusahaan energi yang berasal dari Abu Dhabi, United Arab Emirates (UAE) menemukan ladang gas terbesar di perairan Andaman. Foto/Dok
-
Presiden RI Prabowo Subiantomenyebut Mubadala Energy, perusahaan energi yang berasal dari
Abu Dhabi, United Arab Emirates (UAE) menemukan ladang gas terbesar di perairan Andaman, yang terletak di tenggara Teluk Benggala, utara Provinsi Aceh. Bahkan, ladang gas di Andaman ini salah satu terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan, Prabowo menyebut bahwa temuan besar ladang gas bumi itu dengan potensi lebih dari 10 TCF (trillion cubic feet). Hal itu, diungkapkan Prabowo usai menghadiri Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) Tahun 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: Pertamina Bakal Masuk Blok Andaman, Ini Kata Simon Aloysius
“Mubadala menemukan ladang gas, salah satu terbesar di Andaman. Di Asia Tenggara mungkin salah satu ladang terbesar dan selama berapa puluh tahun. Tadi kalau tidak salah mereka laporkan 10 TCF (Trillion Cubic Feet),” ujar Prabowo.
Sementara diketahui, Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman dan ini merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.
Sebelumnya Prabowo dalam sambutannya pada acara itu telah mengultimatum para pejabat dan badan untuk menyederhanakan regulasi. Awalnya, Prabowo bercerita tentang capaian di bidang pangan, di mana jumlah produksi pangan berupa beras dan jagung melampaui target dan perkiraan hingga Indonesia memiliki cadangan pangan tersebut.
Prabowo berujar capaian di bidang pangan ternyata bukan sesuatu yang terlalu pelik. Terpenting menurut dia adalah kebijakan-kebijakan yang pemerintah ambil adalah kebijakan-kebijakan yang masuk akal, common sense.
“Masuk akal menyelesaikan kesulitan menyelesaikan masalah dan berorientasi kepada kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, asal itu menjadi pegangan kita hasilnya sangat cepat kelihatan,” tegas Prabowo.
Keberhasilan di bidang pangan, menurut Prabowo juga bisa dilakukan di bidang energi. “Demikian juga di bidang energi. Garis kita juga sederhana, kita mengerti bahwa potensi energi kita sangat-sangat besar. Tadi saya diberi laporan sekian puluh blok migas yang siap kita tawarkan secara besar-besaran,” kata Prabowo.
Baca Juga: SKK Migas Ungkap Penemuan Gas Besar di Blok South Andaman, Potensi Tembus 2 TCF
Tetapi untuk menuju ke arah sana, Prabowo berpandangan butuh penyederhanaan regulasi. Dia meminta badan maupun pejabat menyederhanakan regulasi. “Saya minta badan-badan regulasi sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi.”
Prabowo menyadari adanya anggapan bahwa regulasi di Indonesia memang sulit. Berdasarkan hal itu, dia menegaskan kembali agar ada penyederhanaan regulasi. “Ini ada kecenderungan tidak hanya di Indonesia tapi Indonesia ahlinya, Indonesia ahli membuat regulasi yang demikian sulit untuk kita sendiri. Ini harus kita kurangi,” pungkasnya.
(akr)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

10 Anak Terkaya di Dunia, Nomor 5 Putri Pangeran William
0 Komentar