Produsen Mobil Kelas Atas Jerman Ungkap Alasan Tak Bisa Kabur dari Rusia | Sindonews

Central Informasi
By -
2 minute read
0

 Dunia Internasional 

Produsen Mobil Kelas Atas Jerman Ungkap Alasan Tak Bisa Kabur dari Rusia | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Rabu, 25 Juni 2025 - 09:59 WIB

Produsen Mobil Kelas...

Pabrikan mobil mewah Jerman, Porsche mengungkap alasan kenapa belum keluar dari Rusia. Foto/Dok

JAKARTA 

- Pabrikan

 mobil mewah 

Jerman,

Porsche 

belum keluar dari

Rusia 

karena gagal menjual aset di negara tersebut. Hal ini disampaikan pihak perusahaan kepada harian bisnis Rusia RBK.

Brand mobil kelas atas itu telah mengumumkan rencana untuk menarik diri dari Rusia secepatnya setelah eskalasi konflik Ukraina pecah pada Februari 2022. Porsche bergabung dengan sejumlah korporasi internasional di Rusia termasuk Apple, IKEA, Microsoft, IBM, Shell, McDonald’s, dan H&M, yang menghentikan operasional bisnis mereka di negara tersebut, dengan alasan tekanan internasional yang intens dan risiko terkena sanksi.

Produsen mobil Jerman kelas atas ini termasuk yang pertama mengumumkan rencana untuk keluar dari negara tersebut, tetapi mengklaim menghadapi tantangan dalam menjual aset lokal. Baca Juga: Jumlah Perusahaan Barat yang Meninggalkan Rusia hingga 2024 Terungkap

"Porsche AG masih memiliki tiga anak perusahaan di Rusia yakni Porsche Rusia, Porsche Center Moskow, dan PFS Rusia,” kata Matthias Rauter, Kepala Komunikasi Perusahaan di Porsche AG.

“Semua upaya untuk menjual perusahaan-perusahaan ini sejauh ini tidak berhasil," sambungnya.

Porsche yang dimiliki oleh raksasa otomotif Jerman Volkswagen AG, menghentikan pengiriman kendaraan ke Rusia pada Maret 2022, beberapa minggu setelah eskalasi konflik Ukraina. Porsche kemudian berjanji untuk menghormati semua garansi pelanggan.

“Dengan gangguan yang luas pada kegiatan bisnisnya di Rusia, Porsche mendasarkan keputusannya pada situasi keseluruhan, yang ditandai oleh ketidakpastian dan gejolak saat ini,” kata perusahaan dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

Pada tahun 2021, Porsche mencetak rekor penjualan di Rusia mencapai 6.262 mobil, yang menghasilkan cuan mencapai 46 miliar rubel (atau sekitar USD708 juta). Selain itu juga mencatatkan peningkatan 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun berikutnya, perusahaan melaporkan kerugian finansial sebesar 248 juta rubel (sekitar USD3,8 juta) akibat penghentian operasional bisnis di negara tersebut, dengan pendapatan sebesar 9,3 miliar rubel (setara USD143 juta). Baca Juga: Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia

Pada bulan Desember 2024, Volkswagen AG yang juga memiliki merek seperti Skoda dan Audi, memberi tahu RBK bahwa mereka telah menyelesaikan penjualan sahamnya di Volkswagen Group Rus, anak perusahaan Rusia yang mengoperasikan lima perusahaan lokal.

Perusahaan memberikan catatan bahwa kesepakatan tersebut membebaskan Volkswagen Group dari semua kewajiban terkait layanan purnajual untuk kendaraan yang sebelumnya dijual di Rusia, serta pasokan suku cadang. Mereka menekankan bahwa ini berlaku untuk semua merek mereka, termasuk Volkswagen, Skoda, Audi, dan Porsche.

Kekosongan yang ditinggalkan oleh pabrikan mobil Barat dan Jepang setelah menghentikan operasi di Rusia telah diisi oleh produsen dari China. Menurut data dari lembaga analitik Avtostat, mobil buatan China menyumbang sekitar 60% dari semua pengeluaran kendaraan baru di Rusia pada tahun 2024, sementara merek lokal memegang pangsa 17,5%.

(akr)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Ukraina Akui Jet tempur...

Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default