Skip to main content
728

Putin: Iran Tak Minta Bantuan Rusia dalam Perang Melawan Israel | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Putin: Iran Tak Minta Bantuan Rusia dalam Perang Melawan Israel | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Kamis, 19 Juni 2025 - 07:42 WIB

Putin: Iran Tak Minta...

Gumpalan asap membumbung tinggi di Teheran, Iran, setelah serangan udara Israel. Iran tak minta bantuan militer Rusia dalam perang melawan Israel. Foto/Iran International

TEHERAN 

-

 Iran 

tidak meminta bantuan militer kepada sekutunya; Rusia, di tengah meningkatnya perang udara melawan

 Israel. 

Demikian disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis (19/6/2025).

"Teman-teman Iran kami tidak bertanya kepada kami tentang hal ini," kata Putin menanggapi pertanyaan dari seorang reporter AFP pada konferensi pers yang disiarkan televisi di Saint Petersburg.

Ledakan terdengar di utara dan timur Ibu Kota Iran, Teheran, pada hari Rabu saat militer Israel mengatakan pihaknya menyerang target militer pada hari keenam perang udara antara kedua negara.

Baca Juga: Iran Tembakkan Rudal Sejjil ke Israel: Gerbang Neraka Akan Terbuka untuk Zionis!

Rekaman video yang dibagikan secara daring menunjukkan asap mengepul dari area yang menjadi target di Teheran.

Kelompok Human Rights Activists yang bermarkas di Washington mengatakan serangan Israel di Iran telah menewaskan sedikitnya 585 orang dan melukai 1.326 lainnya. Sementara Israel mengatakan puluhan orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan balasan Iran.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta Iran untuk menyerah tanpa syarat dan mengisyaratkan bahwa Amerika akan menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Khamenei adalah target yang mudah," tulis Trump di akun Truth Social.

"Kami tidak akan menghabisinya—setidaknya untuk saat ini," lanjut Trump. "Iran harus menyerah, AS memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran," imbuh dia.

Khamenei langsung merespons seruan Trump. "Mereka yang memiliki kebijaksanaan yang mengetahui Iran dan sejarahnya tidak pernah berbicara kepada negara ini dalam bahasa ancaman," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah Iran pada Rabu.

"Iran bukanlah negara yang akan menyerah. Setiap jenis masuknya militer oleh AS niscaya akan disertai dengan kerusakan yang tidak dapat dikompensasi," lanjut Khamenei.

Khamenei juga menggambarkan ultimatum Trump untuk "penyerahan tanpa syarat" Iran sebagai hal yang tidak dapat diterima. "Republik Islam Iran tidak akan menerima perdamaian yang dipaksakan," ujarnya.

"Presiden AS mengancam kita. Dengan retorikanya yang tidak masuk akal, dia menuntut agar rakyat Iran menyerah kepadanya. Mereka seharusnya membuat ancaman terhadap mereka yang takut diancam. Bangsa Iran tidak takut dengan ancaman seperti itu," kata Khamenei.

Israel mulai melancarkan serangan terhadap Iran Jumat lalu, dengan mengeklaim Teheran hampir menyelesaikan pembuatan bom nuklir. Iran menepis tuduhan tersebut dan membalas dengan gelombang serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap negara Yahudi tersebut.

Serangan Israel telah dikecam oleh sejumlah negara, termasuk Rusia, yang telah menggambarkan serangan terhadap infrastruktur nuklir Iran sebagai "ilegal" dan memperingatkan bahwa serangan tersebut dapat memicu "bencana nuklir".

(mas)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Rusia Akui Kerahkan...

Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina

Posting Komentar

0 Komentar

728