Skip to main content
728

Situasi Memanas, Jepang Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warganya dari Iran dan Israel - Halaman all - TribunNews

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,

Situasi Memanas, Jepang Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warganya dari Iran dan Israel - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan yang terus meningkat di kawasan Timur Tengah mendorong Jepang untuk mengambil langkah cepat dan tegas demi melindungi warganya. 

Pemerintah Tokyo mengumumkan pengerahan pesawat militer guna mengevakuasi warga negara Jepang dari Iran dan Israel.

Dua pihak yang kini terlibat dalam konflik militer terbuka.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, menyampaikan pada Kamis pagi bahwa pihaknya telah memindahkan pesawat Pasukan Bela Diri ke Djibouti sebagai langkah antisipatif.

“Mengingat situasi yang semakin tegang di Timur Tengah, kami telah memutuskan untuk memindahkan pesawat Pasukan Bela Diri ke Djibouti,” ujarnya kepada awak media, dikutip dari Al-Arabiya.

Menurut keterangan Menteri Pertahanan Jenderal Nakatani, yang mengutip data dari Kementerian Luar Negeri, langkah ini dilakukan menyusul kekhawatiran atas keselamatan sekitar 1.000 warga negara Jepang di Israel dan sekitar 280 warga Jepang di Iran.

Kedutaan Besar Jepang di Teheran dan Tel Aviv tengah bersiap melakukan evakuasi tahap awal dengan menggunakan bus menuju negara-negara tetangga.

Evakuasi ini dapat dimulai paling cepat pada Kamis (19/6/2025), meski detail operasi tidak dibuka ke publik karena alasan keamanan.

Pesawat angkut militer C-2 milik Jepang telah disiagakan untuk merespons dengan cepat jika proses pengangkutan melalui udara diperlukan.

Sementara itu, media Jepang melaporkan bahwa sekitar 90 orang, termasuk warga negara Jepang dan keluarga mereka, sedang dipersiapkan untuk dievakuasi dari Iran menggunakan bus.

Kyodo News juga menyebutkan bahwa evakuasi warga Jepang dari Israel ke Yordania sedang disiapkan sebagai rute alternatif.

Baca juga: Berbagai Risiko yang Mungkin Ditanggung AS Bila Nekat Bom Fasilitas Nuklir Iran di Fordow

Indonesia Juga Siap Evakuasi WNI di Iran dan Israel

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan siap mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Iran dan Israel.

Tercatat 386 warga negara Indonesia berada di Iran, sebagian besar mahasiswa di kota Qom. 

Sementara itu, sekitar 194 WNI berada di Israel.

Gelombang Evakuasi Global

Jepang dan Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengamankan warganya. 

Sejumlah negara lain, termasuk China, India, Pakistan, Bulgaria, Yunani juga telah memulai evakuasi besar-besaran.

China mengklaim telah mengevakuasi 791 warganya dari Iran, dan lebih dari 1.000 lainnya sedang dalam proses, dikutip dari The National News.

Mereka menggunakan jalur darat menuju Turkmenistan, yang berjarak lebih dari 1.100 km dari Teheran.

India melaporkan bahwa 110 mahasiswa telah direlokasi dari Teheran, dan warga lain diarahkan meninggalkan kota tersebut secara mandiri atau melalui perbatasan Armenia.

Sementara Pakistan berhasil membawa ratusan warganya kembali melalui perbatasan Taftan.

Lebih dari 600 orang dari 17 negara telah meninggalkan Iran menuju Azerbaijan dalam beberapa hari terakhir

Sementara itu, lebih dari 1.200 warga dari 51 negara tercatat mengajukan permintaan untuk menyeberang ke Azerbaijan.

Konflik Iran-Israel

Konflik terbaru dipicu oleh serangan udara besar-besaran Israel ke Iran pada 13 Juni, menyasar situs militer dan nuklir Iran termasuk fasilitas di Natanz dan Kahraj. 

Israel mengklaim operasi tersebut untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir oleh Iran, klaim yang dibantah keras oleh Teheran, yang menegaskan program nuklirnya murni untuk tujuan damai.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, menyebabkan ledakan di Tel Aviv dan Yerusalem serta memicu sistem peringatan udara.

Terbaru, Iran meluncurkan rudal jarak jauh Sejjil serta drone ke sejumlah wilayah di Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. 

Serangan ini disebut sebagai gelombang balasan ke-12 yang dilakukan Iran.

Sejumlah rudal dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan Israel dan menghantam wilayah permukiman.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan bahwa serangan akan terus berlanjut dan bersifat “terfokus dan berkelanjutan” jika Israel tetap melancarkan agresi.

Hingga Rabu (18/62025), laporan menyebutkan 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 luka-luka di Iran, akibat serangan udara Israel, 24 orang tewas dan lebih dari 500 terluka di Israel, akibat balasan rudal Iran.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel

Posting Komentar

0 Komentar

728