Skip to main content
728

Teknologi Mengerikan Jet Tempur Rafale Dikuliti Media Asing Wajar Bila Kekalahannya Mengguncang Dunia - Zona Jakarta

 

Teknologi Mengerikan Jet Tempur Rafale Dikuliti Media Asing Wajar Bila Kekalahannya Mengguncang Dunia - Zona Jakarta

Selasa, 3 Juni 2025 | 09:10 WIB
Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.
Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.

ZONAJAKARTA.com - Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.

Jet tempur itu dilengkapi dengan radar AESA RBE2-AA, sistem SPECTRA, rudal Meteor, dan desain aerodinamis yang dioptimalkan.

Hal tersebut menjadikan Rafale sebagai salah satu platform tempur tercanggih di gudang persenjataan IAF.

Melansir laman vietnamnet.vn, Selasa (3/6/2025), sebanyak 36 Rafale beroperasi di IAF sejak 2020 berdasarkan kontrak senilai 7,8 miliar euro yang ditandatangani pada tahun 2016.

India pun telah mengintegrasikan teknologi mutakhir dan penyesuaian khusus untuk memenuhi persyaratan operasional di lingkungan geopolitik yang kompleks di Asia Selatan, terutama saat menghadapi Pakistan dan China.

Rafale dilengkapi dengan radar active electronically scanned array (AESA) RBE2-AA (mata udara), sebuah terobosan dalam teknologi radar penerbangan.

Jet tempur itu mampu mendeteksi target pada jarak lebih dari 200 km (tergantung ukuran dan konfigurasi target).

Bahkan Rafale punya kemampuan melacak 40 target secara bersamaan dan mengunci 8 target prioritas untuk diserang.

Teknologi AESA dengan ribuan modul transceiver (T/R) membantu meminimalkan dampak gangguan elektronik, memastikan efektivitas dalam lingkungan peperangan elektronik yang kompleks.

Baca Juga:

Mendukung misi udara-ke-udara (mendeteksi pesawat tempur musuh), udara-ke-darat (memetakan medan, menyerang target darat), dan pengintaian secara bersamaan.

Dibandingkan dengan radar KLJ-7A pada pesawat tempur J-10C Pakistan, RBE2-AA dinilai lebih tinggi dalam hal stabilitas dan kemampuan pemrosesan sinyal, memberikan keuntungan dalam skenario pertempuran udara jarak jauh (BVR-Beyond Visual Range).

Sistem peperangan elektronik SPECTRA merupakan salah satu perangkat peperangan elektronik tercanggih di dunia, yang memberikan kemampuan pertahanan diri dan pengacauan yang unggul.

SPECTRA mengintegrasikan sensor inframerah, radar, dan laser untuk mendeteksi rudal, radar musuh, atau ancaman lain dari segala arah.

Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.

Mampu mengganggu radar musuh, mengelabui sistem kendali rudal atau mengganggu komunikasi musuh.

Sistem ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk secara otomatis memicu tindakan pencegahan seperti menjatuhkan umpan termal, sekam radar, atau pengacauan tanpa campur tangan pilot.

SPECTRA telah membuktikan efektivitasnya dalam latihan internasional, seperti Red Flag, di mana Rafale diadu dengan sistem pertahanan udara modern.

Dalam konteks kawasan Asia Selatan, SPECTRA dapat membantu Rafale menetralkan rudal jarak jauh seperti PL-15E J-10C atau sistem pertahanan udara musuh.

Jet tempur Rafale milik IAF dilengkapi dengan dua rudal udara-ke-udara terdepan di kelasnya, yang memastikan keunggulan dalam pertempuran udara jarak jauh dan jarak pendek.

Pertama ada Meteor, rudal udara-ke-udara jarak jauh (BVRAAM) dengan jangkauan melebihi 150 km, menggunakan mesin ramjet untuk kecepatan Mach 4 dan kemampuan manuver yang tinggi.

Baca Juga:

Meteor dilengkapi dengan sistem pemandu radar aktif yang dipadukan dengan pembaruan data tengah lintasan (datalink), yang membantu menjaga akurasi bahkan saat target bermanuver dengan kuat.

Dibandingkan dengan PL-15E milik J-10C, Meteor memiliki keunggulan dalam mempertahankan energi dalam fase terminal, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kehancuran.

Yang kedua yakni MICA, rudal jarak pendek hingga menengah (jarak 60-80 km), tersedia dalam dua versi antara lain panduan radar (MICA RF) dan inframerah (MICA IR).

MICA menonjol karena kemampuan fire and forget serta keserbagunaannya dalam pertempuran jarak dekat (WVR), terutama bila dipadukan dengan tampilan helm terintegrasi (HMDS).

Duo Meteor dan MICA memberi Rafale kemampuan untuk mendominasi wilayah udara, dari serangan BVR hingga pertempuran udara jarak dekat.

Jet tempur Rafale disesuaikan untuk melakukan misi udara-ke-darat, dengan senjata presisi tinggi seperti bom berpemandu laser Spice-1000 yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan India.

Spice-1000 memiliki jangkauan 60-100 km, menggunakan panduan GPS/INS dan pengenalan gambar untuk menyerang target dengan akurasi hanya beberapa meter.

Rudal jelajah SCALP memiliki jangkauan 560 km dan dirancang untuk menyerang sasaran yang sulit seperti bunker, pusat komando atau infrastruktur.

Halaman:
Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.

Melansir laman Air Force Technology, SCALP memiliki kemampuan untuk terbang rendah untuk menghindari radar musuh.

Rudal antikapal Exocet AM39 (diharapkan akan diintegrasikan) akan meningkatkan kemampuan tempur maritimnya, terutama di wilayah Samudra Hindia, tempat India menghadapi ancaman angkatan laut dari China.

Senjata-senjata ini, dipadukan dengan radar dan sistem sensor Rafale, memungkinkan IAF untuk melakukan serangan presisi dalam segala kondisi cuaca.

Sistem optoelektronik Optronique Secteur Frontal (OSF) yang terintegrasi di bagian depan hidung Rafale menyediakan kemampuan observasi dan deteksi yang independen dari radar.

Sensor inframerah (IRST) memungkinkan deteksi dan pelacakan target berdasarkan tanda panas, membantu Rafale beroperasi "siluman" terhadap radar musuh dengan mematikan radar RBE2-AA.

Kamera TV/Inframerah mendukung pengenalan target pada jarak menengah, terutama saat jarak pandang rendah atau kondisi malam hari.

Baca Juga:

Panduan laser membantu dalam mengarahkan bom atau rudal presisi, seperti Spice-1000.

OSF membantu pilot Rafale mempertahankan kewaspadaan situasional yang unggul, terutama dalam situasi pertempuran udara yang kompleks atau saat menghadapi pesawat dengan sistem pengacau yang kuat seperti pesawat tempur J-10C.

Rafale menggunakan dua mesin Safran M88-2, yang masing-masing menghasilkan daya dorong 75 kN (dengan afterburner).

M88 dirancang dengan biaya siklus hidup yang rendah, mengurangi beban logistik pada IAF.

Rasio daya dorong dan berat yang tinggi memungkinkan Rafale mencapai kecepatan tertinggi Mach 1,8 dan melakukan manuver rumit dalam pertempuran udara.

Dengan tangki bahan bakar eksternal, Rafale memiliki jangkauan sekitar 3.700 km, ideal untuk misi patroli atau serangan jarak jauh.

Dibandingkan dengan mesin WS-10B pada pesawat tempur J-10C, M88 memiliki daya dorong yang lebih rendah tetapi lebih unggul dalam keandalan dan kinerja dalam kondisi yang keras, seperti medan pegunungan di Kashmir atau dataran tinggi di Himalaya.

Konfigurasi sayap delta yang dipadukan dengan canard memberikan kemampuan manuver yang unggul, terutama dalam pertempuran jarak dekat, dengan sudut serang yang tinggi dan kemampuan berputar yang cepat.

Halaman:
Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) merupakan puncak teknologi penerbangan militer.

Rafale bukanlah pesawat siluman sepenuhnya, tetapi menggunakan bahan penyerap radar dan desain bersudut untuk mengurangi penampang radar (RCS), membuatnya lebih sulit dideteksi daripada pesawat tempur generasi keempat seperti Su-30MKI.

Rafale dilengkapi dengan tampilan multifungsi (MFD) canggih, antarmuka manusia-mesin (HMI), dan tampilan yang dipasang di helm (HMDS), membantu pilot mengendalikan senjata dan melacak target secara lebih efektif.

Melansir laman giaoducthoidai.vn, Kontrak pembelian jet tempur Rafale India mencakup 14 Peningkatan Khusus India (ISE) untuk memenuhi persyaratan operasional lokal.

Jet tempur Rafale mampu membawa rudal udara-ke-udara Astra dan rudal jelajah supersonik BrahMos-A, meningkatkan kompatibilitas dengan persenjataan India.

Rafale dioptimalkan untuk lepas landas dan beroperasi dari pangkalan di Himalaya, seperti Leh (ketinggian 3.300 m), di mana udara tipis menimbulkan tantangan besar bagi mesin.

Baca Juga:

Mengintegrasikan jaringan komunikasi dalam negeri India untuk berkoordinasi dengan pasukan lain, seperti pesawat Su-30MKI atau AWACS.

Rafale dimodifikasi untuk beroperasi dalam kondisi iklim yang keras, dari gurun Rajasthan hingga pegunungan Kashmir.

Rafale memainkan peran sentral dalam strategi modernisasi IAF, terutama dalam konteks persaingan dengan Pakistan (mengoperasikan J-10C dan JF-17) dan China (dengan J-20 dan J-16).

Dengan kemampuan multiperan, Rafale dapat melakukan misi mulai dari superioritas udara, serangan darat, hingga pengintaian dan peperangan elektronik.

Kehadiran Rafale di pangkalan seperti Ambala dan Hasimara meningkatkan kemampuan pencegahan India di perbatasan barat (Pakistan) dan timur (China).

Dengan teknologi mengerikan yang tersemat pada Rafale, tak heran bila banyak yang skeptis bila jet tempur itu dikalahkan J-10C.

Kekalahan Rafale bahkan mencuri perhatian dunia.

***

Posting Komentar

0 Komentar

728