Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump Dunia Internasional Featured Ukraina Zelensky

    Trump Punya Sebutan Baru untuk Presiden Ukraina Zelensky: Pria Jahat! - inewa

    2 min read

     Dunia Internasional,

    Trump Punya Sebutan Baru untuk Presiden Ukraina Zelensky: Pria Jahat! - Bagian All

    WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menunjukkan ketidaksukaannya terhadap mitranya dari UkrainaVolodymyr Zelensky.

    Dia memiliki sebutan baru terhadap Zelensky yakni pria jahat yang mendorong dunia ke ambang perang nuklir.

    Surat kabar AS The New York Times, mengutip para penasihat dekat Trump, melaporkan Trump blak-blakan cenderung lebih menghormati Presiden Rusia Vladimir Putin ketimbang Zelensky.

    Meski terkadang mengungkapkan kekecewaan, Trump tetap menghormati Putin. Bahkan keduanya baru melakukan percakapan telepon. 

    Trump, kata sumber tersebut, yakin pernyataan tentang hubungannya yang sangat baik dengan Putin akan membantu mengakhiri konflik di Ukraina dengan cepat. Namun pada kenyataannya tidak semudah itu.

    Trump mengunggah hasil percakapan teleponnya dengan Putin di akun Truth Social, Rabu (4/6/2025). Posting-an itu sempat dihapus sekitar 1 jam kemudian, sebelum muncul kembali.

    Kedua pemimpin membahas serangan drone kamikaze Ukraina ke pangkalan udara Rusia baru-baru ini.  

    Dalam posting-an di akun media sosial Truth Social, Trump menulis Putin sangat marah dan dengan sangat tegas Rusia akan membalas serangan terhadap pangkalan-pangkalannya di Siberia.

    "Presiden Putin mengatakan, dengan sangat tegas, bahwa dia harus membalas serangan baru-baru ini terhadap pangkalan udara tersebut," kata Trump.

    Menurut dia, percakapannya dengan Putin selama 1 jam lebih berjalan baik, namun tidak mengarah kepada perundingan damai Rusia-Ukraina secara langsung.

    Percakapan kedua pemimpin tersebut merupakan yang pertama sejak Ukraina melancarkan serangan mendadak menggunakan 100 lebih drone untuk menyerang pangkalan udara Rusia pada 1 Juni lalu. Serangan itu disebut menghancurkan 41 pesawat militer Rusia termasuk banyak pengebom nuklir strategis.

    Ukraina melancarkan serangan jauh ke dalam wilayah Rusia, berjarak 4.300 km lebih dari perbatasan. Ini menjadikannya serangan terjauh yang pernah dilakukan Ukraina sejak konflik dengan Rusia pecah pada 2022.

    Komentar
    Additional JS