Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Agam Rinjani Berita Featured Lintas Peristiwa Tim SAR

    Sosok Agam Rinjani dan Kisah Tim SAR Evakuasi Juliana Marins - Tirtl

    5 min read

     Peristiwa

    Sosok Agam Rinjani dan Kisah Tim SAR Evakuasi Juliana Marins

    tirto.id - Sosok Agam Rinjani ramai dipuji warganet usai ikut dalam evakuasi Juliana Marins asal Brasil yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Agam merupakan salah satu relawan yang ikut menuruni jurang tempat jenazah Juliana Marins ditemukan.

    Juliana De Souza Marins, pendaki asal Brasil, ditemukan meninggal dunia di Gunung Rinjani karena terperosok ke jurang sedalam ratusan meter di dekat Danau Segara Anak, Kawasan Gunung Rinjani.

    Juliana Marins dilaporkan jatuh pada Sabtu (21/6/2025). Setelah melakukan proses pencarian, tim SAR gabungan kemudian mengetahui lokasi Juliana Marins pada Senin (23/6). Namun, lokasi Juliana yang berada di ratusan meter di bawah jurang menyulitkan evakuasi.

    Kemudian, pada Selasa (24/6), empat anggota tim SAR gabungan turun ke jurang untuk menjangkau korban. Pada Rabu (25/6) pagi, tim SAR gabungan berhasil mengangkat jenazah korban dan membawanya ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk diautopsi.

    Proses evakuasi tersebut kemudian menjadi perdebatan di internet. Banyak warganet Brasil menyayangkan kecepatan tim SAR Indonesia dalam mengevakuasi Juliana. Banyak dari mereka menilai bahwa jeda waktu pelaporan pada Sabtu dengan evakuasi pada Selasa menyebabkan peluang Juliana dievakuasi dengan selamat menjadi sirna.

    Di tengah perdebatan tersebut, publik Brasil justru mengapresiasi seorang sukarelawan evakuasi bernama Agam yang dikenal lewat akun Instagram-nya, @Agam_Rinjani. Ia merupakan satu dari empat orang yang rela turun ke jurang sedalam ratusan meter untuk menjangkau jenazah Juliana Marins.

    Kisah Agam Rinjani dan Tim SAR saat Mengevakuasi Juliana Marins

    Agam Rinjani langsung bergabung dengan tim penyelematan Juliana Marins, tak lama setelah pendaki asal Brasil itu ditemukan di jurang Gunung Rinjani. Agam juga menjadi salah satu dari empat anggota tim SAR gabungan yang turun ke jurang demi menjangkau jenazah korban.

    Melalui Instagram-nya itu, Agam menyiarkan proses evakuasi secara langsung. Dari sana, Agam dan tim lainnya terlihat harus menuruni tebing curam dengan kedalaman lebih dari 500 meter.

    Agam dan tiga anggota tim evakuasi lain turun ke jurang, setelah tim SAR gabungan mengetahui letak persis Juliana Marins. Sekira Selasa malam, Agam dan kawan-kawan berhasil menemukan jenazah korban.

    Namun, Agam dan kawan-kawan tidak mungkin langsung menggendong jenazah naik dari jurang. Mereka pun kemudian harus menginap di tepi tebing curam bersama jasad Juliana.

    "Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam di akun Instagram-nya.

    Agam dan tim yang turun menyusuri tebing, terlihat tidur dengan perlengkapan seadanya. Momen itu dibagikan anggota tim lain, melalui Instagram @tyo_survival. Dalam proses evakuasi ini, Agam dan kawan-kawan bertugas untuk memastikan kondisi korban dan menyiapkannya untuk diangkat dari atas jurang.

    Rabu pagi, setelah tim SAR gabungan telah menyiapkan peralatan di atas jurang, Agam dan kawan-kawan menyiapkan jenazah Juliana agar dapat diangkat dengan tali.

    Siapa Sosok Agam Rinjani yang Mengevakuasi Juliana Marins?

    Abdul Haris Agam atau yang akrab disapa Agam adalah seorang pemandu dan porter pendakian Gunung Rinjani yang kerap ikut menjadi relawan tim penyelamatan para pendaki.

    Melalui akun Instagram-nya, Agam kerap membagikan kegiatannya saat menjadi guide wisata yang biasa memandu para pendaki ke atas Gunung Rinjani.

    Sebagai pemandu, Agam punya banyak pengalaman mendaki Rinjani. Dalam acara GAKKUM Podcast yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agam menyatakan bahwa ia telah ratusan kali mendaki salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia tersebut.

    "Kadang saya naik tiga kali seminggu, kadang satu hari, one day trip. Tergantung tamunya," katanya.

    Sebagai relawan tim SAR Gunung Rinjani, Agam ternyata memang kerap terlibat dalam proses penyelamatan pendaki yang mengalami kecelakaan. Salah satunya adalah ketika seorang pendaki asal Israel yang jatuh dari puncak Rinjani pada 2022.

    Kala itu, Agam memilih untuk turun ke tebing sedalam lebih dari 100 meter, tempat pendaki tersebut jatuh, walaupun medan yang harus dilalui cukup ekstrem.

    "Saya inisiatif mencoba turun [waktu itu]," katanya, melalui siniar GAKKUM Podcast, yang diunggah ke YouTube pada 16 Juli 2024.

    Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan bahwa para pemandu dan porter di Rinjani memang kerap membantu proses evakuasi kecelakaan pendaki. Ketika mengetahui lokasi kecelakaan, mereka akan menghubungi pihak taman nasional dan polisi hutan.

    Hal tersebut, katanya, seperti yang terjadi ketika ia menemukan jasad pendaki di sebuah danau di Gunung Rinjani pada 2017. Jasad tersebut ternyata adalah pendaki yang mengalami kecelakaan dan tengah dicari oleh tim SAR.

    “Akhirnya [saya] bantu evakuasi,” katanya.

    Dalam sebuah unggahan pada 29 Desember 2024, Agam mengunggah piagam penghargaan yang diberikan Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem. Piagam tersebut menjadi apresiasi KLHK atas keikutsertaannya dalam evakuasi kecelakaan pendaki di Lereng Gunung Rinjani pada 30 September-9 Oktober 2024.

    Sementara itu, Agam pertama kali mendaki gunung pada 2011, saat masih berstatus sebagai mahasiswa. Berawal dari menemani juniornya, Agam mulai akrab dengan gunung, terutama Rinjani. Hingga kini, Agam mendedikasikan dirinya untuk menjadi pemandu Gunung Rinjani.

    "Selesai kuliah saya mencoba merantau ke Lompok dan terdampar di Sembalun, di situ akhir 2015, mulailah awal [pendakian] Rinjani yang kedua kali dan tidak pernah pulang ke Makassar," tutur dia.

    "Rinjani menurutku spesial banget gunungnya, salah satunya itu [karena] semua yang di gunung-gunung Indonesia, [juga] ada di sana [Rinjani]," tukasnya.


    tirto.id - Edusains

    Kontributor: Rizal Amril Yahya
    Penulis: Rizal Amril Yahya
    Editor: Dicky Setyawan

    Komentar
    Additional JS