Wali Kota Hiroshima Kritik Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan Bom Atom di Jepang | Sindonews
Dunia Internasional,
Wali Kota Hiroshima Kritik Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan Bom Atom di Jepang | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kamis, 03 Juli 2025 - 20:21 WIB
Hiroshima Peace Memorial Park untuk mengenang serangan bom atom di Hiroshima oleh Amerika Serikat. Foto/wikipedia
- Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas komentarnya yang membandingkan serangan Amerika terhadap situs nuklir Iran dengan bom atom di Jepang selama Perang Dunia II. Matsui menganggap Trump tidak paham bom atom.
Berbicara pada hari Rabu (2/7/2025), Matsui mengklaim, “Trump tidak sepenuhnya memahami realitas bom atom, yang, jika digunakan, akan merenggut nyawa banyak warga yang tidak bersalah, terlepas dari apakah mereka kawan atau lawan, dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia," menurut Japan Times.
Ia mengundang pemimpin AS tersebut untuk mengunjungi kota tersebut guna mempelajari lebih lanjut.
Trump pekan lalu membela serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, dengan membingkai tindakan tersebut sebagai demonstrasi kekuatan militer yang luar biasa yang dimaksudkan untuk mempercepat penyelesaian konflik 12 hari antara Israel dan Iran.
Konflik tersebut dimulai setelah serangan Israel terhadap program nuklir Iran.
Israel secara luas diyakini tidak memiliki kemampuan menghancurkan situs pengayaan Fordow yang dibentengi Iran.
AS mengerahkan senjata penghancur bunker dari pembom strategis untuk menyerang fasilitas tersebut.
Trump mengklaim kampanye tersebut "menghancurkan" infrastruktur nuklir Iran, setelah itu ia secara terbuka menekan Israel untuk menghentikan operasi militernya.
"Saya tidak ingin menggunakan contoh Hiroshima. Saya tidak ingin menggunakan contoh Nagasaki. Namun, pada dasarnya itu adalah hal yang sama. Itu mengakhiri perang itu," tegas Trump saat pertemuan puncak NATO di Belanda.
Narasi Barat menyatakan pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang menewaskan sekitar 210.000 orang, memaksa Jepang menyerah, sehingga menghindari invasi yang berkepanjangan dan menyelamatkan nyawa tentara Amerika.
Namun, bukti sejarah telah menantang pernyataan tersebut. Survei Pengeboman Strategis AS tahun 1946 menyimpulkan, "Jepang akan menyerah bahkan jika bom atom tidak dijatuhkan, bahkan jika Rusia tidak memasuki perang, dan bahkan jika tidak ada invasi yang direncanakan atau direnungkan."
Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang pada tanggal 8 Agustus 1945, dan melancarkan serangan cepat di daratan Asia.
AS menjatuhkan senjata nuklir di Hiroshima dan Nagasaki masing-masing pada tanggal 6 dan 9 Agustus, dengan misi yang dilakukan di tengah kampanye pengeboman yang lebih luas.
Jepang mengumumkan penyerahan diri tanpa syaratnya pada tanggal 15 Agustus dan menandatanganinya pada tanggal 23 September. Pemerintah pro-Amerika kemudian dibentuk di Jepang.
Baca juga: Hamas Siap Akhiri Perang Sepenuhnya, Bukan Gencatan Senjata 60 Hari
(sya)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan