Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Turki

    Bukan Cuma Rudal Balistik Khan Indonesia Juga Kantongi Proyek dengan Turki Untuk Kembangkan Rudal Laut yang Mampu Menyerang Musuh Berjarak 200 Km - Zona Jakarta

    5 min read

     

    Bukan Cuma Rudal Balistik Khan Indonesia Juga Kantongi Proyek dengan Turki Untuk Kembangkan Rudal Laut yang Mampu Menyerang Musuh Berjarak 200 Km - Zona Jakarta

    Indonesia disebut punya proyek rudal lain dengan Turki selain membeli Khan.
    Indonesia disebut punya proyek rudal lain dengan Turki selain membeli Khan.

    ZONAJAKARTA.com - Indonesia belakangan menjadi sorotan usai dilaporkan baru saja menerima rudal balistik Khan dari Turki.

    Hal ini membuat Indonesia kini mengoperasikan sistem rudal balistik jarak pendek Khan ITBM-600 yang dipesan dari Turki, pada 2022 lalu.

    Menurut Asia Military Review, pada 15 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia luncurkan rudal balistik jarak pendek Khan."

    Sistem rudal tersebut dilaporkan terlihat di Pangkalan Raipur A, Batalyon Artileri Medan ke-18, Kalimantan Timur, pada tanggal 1 Agustus.

    Foto-foto yang diunggah di Facebook mengonfirmasi pengerahan sistem tersebut.

    Ini adalah pertama kalinya Indonesia memperkenalkan senjata serang presisi jarak jauh seperti ini.

    Sesuai dengan doktrin Minimum Essential Forces (MEF) Indonesia, senjata ini secara khusus memperkuat persenjataan artileri Angkatan Darat.

    Kemampuannya untuk menyerang target di dalam maupun di luar batas wilayah nusantara menjadikannya aset yang tak ternilai.

    Baca Juga:

    Khan, yang memiliki jangkauan 280 km, dapat menyerang target dengan akurasi 10 m berkat perangkat navigasi inersia hibrida terintegrasi yang dibantu GPS dan GLONASS.

    Rudal ini juga dapat melakukan manuver mengelak selama fase terminalnya, sehingga membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat.

    Khan biasanya membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi atau fragmentasi seberat 470 kg, meskipun hulu ledak lain seperti hulu ledak submunisi juga dimungkinkan.

    Rudal ini dapat diprogram untuk detonasi impak atau proksimal.

    Selain Khan, Indonesia disebut juga memiliki kerja sama pengembangan rudal dengan Turki.

    Indonesia disebut punya proyek rudal lain dengan Turki selain membeli Khan.

    Menurut The Asia Live, pada 18 April 2025, dalam artikel berjudul "Pakta Rudal Turki dan Indonesia Menandakan Poros Strategis Baru di Indo-Pasifik."

    Indonesia juga memiliki kerja sama dengan produsen senjata Turki Roketsan, yang juga memproduksi Khan, untuk membangun fasilitas rudal Atmaca bersama.

    Kesepakatan yang diumumkan oleh CEO Roketsan, Murat İkinci, dalam Forum Diplomasi Antalya pada awal April 2025 ini mencakup produksi bersama rudal antikapal, rudal jelajah, dan amunisi pintar.

    Baca Juga:

    Inti dari perjanjian ini adalah komitmen terhadap transfer teknologi sebuah langkah strategis yang mencerminkan ambisi Turki untuk tumbuh sebagai eksportir pertahanan global dan tujuan Indonesia untuk menjadi lebih mandiri secara militer.

    Kemitraan ini menandai titik balik bagi kedua negara, yang masing-masing menghadapi realitas geopolitik yang kompleks di dunia yang semakin multipolar.

    Kemitraan ini tidak hanya mencerminkan tujuan pertahanan bersama, tetapi juga ambisi yang lebih mendalam untuk kepemimpinan regional, kedaulatan teknologi, dan pemberdayaan ekonomi.

    Rudal Atmaca disebut sebagai sistem antikapal modern berpemandu presisi, menunjukkan bagaimana negara ini berevolusi dari pembeli pasif peralatan militer menjadi peserta aktif dalam manufaktur senjata canggih.

    Dengan mengakuisisi kapasitas untuk memproduksi Atmaca di dalam negeri, Indonesia tidak hanya memperkuat jangkauan angkatan lautnya tetapi juga basis industrinya.

    Perjanjian ini mendukung Undang-Undang Industri Pertahanan tahun 2012, yang mewajibkan semua akuisisi pertahanan utama melibatkan produksi lokal dan transfer teknologi yang signifikan.

    Bagi negara yang ingin mengurangi ketergantungan pada pemasok asing, kesepakatan ini merupakan kemenangan strategis.

    Rudal Atmaca ini bukan sekadar pencegah, tetapi rudal ini merupakan simbol kemajuan teknologi dan kemandirian.

    Baca Juga:

    Integrasi Atmaca ke dalam fregat Merah-Putih Indonesia yang akan datang akan meningkatkan pertahanan maritim tanpa syarat yang sering ditemukan dalam kesepakatan senjata dengan negara-negara besar.

    Rudal Atmcan disebut dapat menempuh jarak lebih dari 200 kilometer, terbang rendah untuk menghindari deteksi radar, dan menyesuaikan arah di tengah penerbangan berkat sistem tautan datanya.

    Halaman:
    Indonesia disebut punya proyek rudal lain dengan Turki selain membeli Khan.

    ***

    Editor: Afif Khoirul M

    Sumber: Asia Military Review, The Asia Live

    Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
    SHARE:
    Komentar
    Additional JS