DPR Bantah Ada "Rush Money" Imbas Pemblokiran Rekening Dormant, Sebut Bank Masih Dipercaya - Kompas
DPR Bantah Ada "Rush Money" Imbas Pemblokiran Rekening Dormant, Sebut Bank Masih Dipercaya
/data/photo/2024/03/13/65f105f85a2e3.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun membantah terjadi rush money sebagai akibat dari pemblokiran rekening pasif (dormant) yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru-baru ini.
Menurut Misbakhun, perbankan masih menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat sebagai tempat penyimpanan uang paling aman.
"Enggak ada. Enggak ada. Apa yang perlu dikhawatirkan? Apa yang perlu dikhawatirkan ? Bank masih menjadi sebagai lembaga yang dipercaya oleh masyarakat untuk tempat penyimpanan uang yang paling aman," ujar Misbakhun usai menghadiri seminar keuangan Syariah di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
"Ada situasi seperti itu ya terjadi. Tapi kan masyarakat masih sangat percaya sama bank. Tidak terjadi penarikannya seperti itu (rush money)," tegasnya.
Eks PM Israel Kecam Netanyahu, Sebut Reputasi Negaranya di Amerika Amat Buruk

Lihat Foto
Meski demikian, politisi Partai Golkar itu mengkritik soal pemblokiran terhadap rekening dormant yang tiba-tiba dilakukan.
Menurut Misbakhun, pemblokiran harus berdasarkan aturan dan bertahap.
Antara lain mempertimbangkan batas waktu tertentu dan menyampaikan pemberitahuan terhadap nasabah.
"Pengaturannya sudah ada di POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan). Untuk rekening tidak aktif, ada batas waktu tertentu. Dan bank harus mengirim surat dulu kepada pemilik rekening (sebelum diblokir)," ungkapnya.
"Karena banyak orang menyimpan uang di bank, itu juga anjuran pemerintah. (Dianjurkan) Jangan menyimpan uang di bawah bantal karena berisiko rusak, hilang, atau dicuri," lanjutnya.
Baca juga: Heboh Rekening Dormant Diblokir, OJK Bakal Revisi Aturannya
Misbakhun pun mengingatkan, rekening dormant juga bisa terjadi karena nasabah pensiun atau tinggal di luar negeri.
Sehingga pihak perbankan biasanya menanyakan keaktifan rekening tersebut.
Sehingga ia menilai sosialisasi terhadap pemblokiran rekening dormant harus dilakukan terlebih dulu secara luas.
"Menurut saya, sosialisasi sangat penting. Kita hidup bermasyarakat. Setiap kebijakan pemerintah harus disosialisasikan agar tidak menimbulkan kegaduhan atau permasalahan baru," paparnya.
Baca juga: Heboh Rekening Dormant Diblokir, OJK Bakal Revisi Aturannya
Sementara itu, isu rush money ramai diperbincangkan di media sosial X.
Warganet membahas soal penarikan uang dari ATM karena khawatir rekening bank mereka akan diblokir.
"RUSH MONEY
Masyarakat ramai-ramai menarik dana lewat teller dan ATM sebelum rekening diblokir. Banyak yang resah karena tidak ada pemberitahuan formal sebelumnya," demikian kata akun @Ne***, dilansir pada Selasa.
"Tidak ada untungnya menyimpan uang dibank, bener2 pemimpin dzolim kepada rakyat,. Tarik semua uang yg ada di bank. (Rush money)," ujar akun @br***.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Hakim Tom Lembong Dilaporkan, MA Sebut Sudah Terverifikasi