Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Vietnam

    Genjot Kelahiran, Vietnam Akan Beri Uang Keluarga dengan 2 Anak Perempuan - Kompas

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    Genjot Kelahiran, Vietnam Akan Beri Uang Keluarga dengan 2 Anak Perempuan

    HANOI, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Vietnam berencana memberikan hadiah uang tunai dan dukungan material kepada pasangan yang memiliki dua anak perempuan.

    Melansir VN Express pada Sabtu (12/7/2025), kementerian itu mengusulkan kebijakan tersebut sebagai bagian dari upaya mengatasi penurunan angka kelahiran di Vietnam dan ketidakseimbangan rasio jenis kelamin yang terus berlangsung di "Negeri Naga Biru" itu.

    Usulan tersebut masuk dalam Rancangan Undang-Undang Kependudukan yang akan diajukan ke pemerintah pada Desember dan disampaikan ke Majelis Nasional pada 2026.

    Baca juga: Angka Kelahiran di Vietnam Terus Menurun, Pemerintah Cabut Pembatasan 2 Anak

    Menteri Kesehatan Vietnam, Dao Hong Lan, menyebut negaranya kini menghadapi krisis ganda, yaitu menurunnya angka kelahiran dan kelebihan jumlah laki-laki.

    Bebas Usai Diberi Amnesti oleh Prabowo, Apa yang Akan Dilakukan Hasto?

    Oleh karenanya, Dao Hong Lan dalam peringatan Hari Populasi Dunia menekankan pentingnya memiliki dua anak, terutama anak perempuan, guna memulihkan keseimbangan demografis dalam jangka panjang.

    Ketidakseimbangan rasio jenis kelamin dalam kependudukan yang tinggi

    Data Pemerintah Vietnam mencatat rasio jenis kelamin dari angka kelahiran dalam negeri sejak 2009 berkisar 111 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

    Baca juga: Bareskrim Tegaskan Penghentian Penyelidikan Ijazah Palsu Jokowi Sudah Benar

    Angka itu disebut melebihi rasio alami yaitu 106.

    Ketidakseimbangan rasio jenis kelamin tertinggi tercatat di wilayah utara Vietnam, seperti Bac Ninh dan Vinh Phuc (118,5), Hanoi (118,1), dan Hung Yen (116,7).

    Sementara itu, wilayah selatan Vietnam cenderung mendekati angka alami, sekitar 105 hingga 108.

    Berdasarkan proyeksi Badan Statistik Nasional, jika tren ini terus berlanjut, Vietnam diperkirakan menghadapi surplus 1,5 juta pria berusia 15-49 tahun pada 2034. Lalu, jumlahnya akan meningkat menjadi 1,8 juta pada 2059.

    Kondisi ini dikhawatirkan memicu ketidakstabilan sosial, perdagangan manusia, hingga persaingan ketat dalam perkawinan.

    Baca juga: Susul China, Vietnam Cabut Aturan “2 Anak Cukup” Imbas Penurunan Angka Kelahiran

    Budaya jadi pemicu ketidakseimbangan gender

    Kementerian Kesehatan Vietnam menyoroti bahwa salah satu pemicu utama ketidakseimbangan gender adalah preferensi lama terhadap anak laki-laki.

    Dengan tingkat kelahiran nasional yang kini turun ke level terendah sepanjang sejarah, yaitu 1,91 anak per wanita, banyak keluarga kecil yang memilih memiliki anak tunggal laki-laki.

    Bahkan, tidak sedikit dari mereka menggunakan teknologi prenatal untuk menentukan jenis kelamin laki-laki pada bayi.

    Baca juga: Pengalaman Teller Bank Tangani Lansia yang Rekeningnya Diblokir PPATK

    Adanya budaya seperti keinginan memiliki anak laki-laki untuk meneruskan garis keturunan atau melestarikan ritual pemujaan leluhur, dianggap terus memperkuat masalah penurunan angka kelahiran dan ketidakseimbangan gender di Vietnam.

    Solusi pemerintah mengatasi penurunan angka kelahiran dan ketidakseimbangan gender

    Sebagai solusi, Kementerian Kesehatan Vietnam mengusulkan pemberian hadiah berupa uang tunai atau barang rumah tangga bagi keluarga dengan dua anak perempuan.

    Insentif ini akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah di mana keluarga tersebut tinggal.

    Selain itu, kementerian terkait juga mengusulkan adanya hukuman yang lebih berat untuk pelaku praktik pemilihan jenis kelamin ilegal, termasuk menaikkan denda maksimal dari 30 juta dong (Rp 18,7 juta) menjadi 100 juta dong (Rp 62,2 juta).

    Hal itu lantaran sanksi yang berlaku saat ini dinilai terlalu lemah untuk mencegah pelanggaran hukum.

    Baca juga: Kenapa Angka Kelahiran di Korea Meningkat pada 2024? Ini Kata Ahli

    Tidak hanya pemberian hadiah dan memperberat hukuman, Pemerintah Vietnam juga berencana akan meningkatkan transparansi dengan mempublikasikan data daerah-daerah yang memiliki tingkat ketidakseimbangan gender tertinggi.

    Selanjutnya, pihak terkait akan menggencarkan edukasi publik untuk mengakhiri diskriminasi gender, meningkatkan status anak perempuan, serta mendorong persalinan alami tanpa bias jenis kelamin.

    Langkah ini diharapkan menjadi titik balik bagi Vietnam dalam menghadapi tantangan penurunan angka kelahiran dan memperbaiki kesenjangan gender yang telah berlangsung lama.

    Baca juga: Angka Kelahiran di Jepang Sentuh Rekor Terendah pada 2024

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Geram dengan Serangan Rusia ke Kyiv, Trump Pastikan Beri Sanksi ke Moskwa

    Komentar
    Additional JS