Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Suriah

    Horor! Pasukan Suriah Paksa Para Pegawai RS Berlutut, Satu Orang Nekat Bangkit Ditembak Mati | SINDOnews

    5 min read

     Dunia Internasional,

    Horor! Pasukan Suriah Paksa Para Pegawai RS Berlutut, Satu Orang Nekat Bangkit Ditembak Mati | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 11 Agustus 2025 - 07:06 WIB

    Horor! Pasukan Suriah...

    Pasukan bersenjata loyalis Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa memaksa para pegawai rumah sakit berlutut. Seorang pegawai yang nekat bangkit langsung ditembak mati. Foto/NDTV

    DAMASKUS 

    - Sekelompok pasukan bersenjata loyalis Presiden

     Suriah 

    Ahmed

     al-Sharaa 

    telah memaksa para pegawai sebuah rumah sakit (RS) berlutut. Seorang pegawai yang nekat bangkit langsung ditembak mati.

    Momen eksekusi mengerikan ini muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). Video itu tidak diberi tanggal kejadiannya.

    Video tersebut, yang diambil dari dalam Rumah Sakit Nasional Sweida, menunjukkan sekelompok besar pria berseragam rumah sakit berlutut di lantai di bawah todongan senjata.

    Baca Juga: Ini Momen Pria Druze Dieksekusi Milisi Suriah, Ditanya: Muslim atau Druze?

    Para pasukan bersenjata, yang diidentifikasi oleh SOHR sebagai anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri Suriah, terlihat mengepung mereka.

    Mengutip laporan NDTV, Senin (11/8/2025), seorang pegawai, setelah ditampar wajahnya oleh seorang pria bersenjata, tampak bangkit dan melawan. Dia pun langsung ditembak dua kali dari jarak dekat. Rekaman tersebut kemudian menunjukkan penembakan lebih lanjut, dengan beberapa korban berjatuhan di lantai.

    Insiden tersebut terjadi selama bentrokan sengit di kota Sweida antara milisi Druze dan suku Badui Sunni, yang dimulai sejak bulan Juli.

    Menurut SOHR dan saksi mata setempat, pasukan pemerintah memasuki Sweida, sekitar 110 km dari ibu kota Suriah, Damaskus, untuk menegakkan gencatan senjata, tetapi akhirnya bersekutu dengan faksi Badui melawan milisi Druze.

    Sweida, sebuah kota berpenduduk lebih dari 70.000 jiwa dan pusat administrasi provinsi Sweida, tetap berada di bawah kendali penuh pasukan Druze meskipun pemerintah telah merebut kembali banyak desa Druze di daerah sekitarnya.

    Pada hari Sabtu, Sheikh Hikmat Al-Hijri, pemimpin spiritual komunitas Druze Suriah, menyerukan penyelidikan internasional atas kekerasan di Sweida, termasuk peristiwa di rumah sakit tersebut.

    Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, dia menuntut agar mereka yang bertanggung jawab dibawa ke hadapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan meminta agar pengamat internasional dikerahkan untuk melindungi warga sipil.

    Druze juga menjadi komunitas minoritas di Israel, dengan banyak yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Israel telah ikut campur dalam konflik tersebut dengan menginvasi Suriah.

    Keterlibatan Israel dalam konflik di Sweida menandai intervensi langsung yang langka di wilayah selatan Suriah sejak perang dimulai. Menurut para pemimpin Druze, serangan Israel berperan penting dalam mencegah pembantaian massal yang lebih besar terhadap komunitas mereka.

    (mas)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Invasi ke Suriah, Pasukan...

    Invasi ke Suriah, Pasukan Israel Berjarak 30 Mil dari Damaskus

    Komentar
    Additional JS