Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bali Banjir Featured Istimewa Lintas Peristiwa Spesial

    Banjir Ekstrem di Bali, Ahli Tata Ruang: Banyaknya Alih Fungsi Lahan Resapan Air Jadi Penyebabnya - Kompas

    3 min read

     

    Banjir Ekstrem di Bali, Ahli Tata Ruang: Banyaknya Alih Fungsi Lahan Resapan Air Jadi Penyebabnya

    Kompas.com, 10 September 2025, 14:48 WIB

    Lihat Foto

    DENPASAR, KOMPAS.com – Ahli tata ruang, yang juga dosen dan periset di Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Nyoman Gede Maha Putra ST MSc PhD, mengungkap ada beberapa penyebab parahnya banjir di Bali.

    Menurutnya, selain memang karena faktor cuaca, juga ada peran manusia yang menyebabkan bencana ini terjadi.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sungai yang biasanya masih bisa menampung air, sekarang sudah tidak memiliki kemampuan yang sama.

    "Artinya, air tidak terserap di tanah karena banyaknya alih fungsi lahan. Berkurangnya lahan hijau, baik sawah, tegalan, atau hutan, menyebabkan semua air permukaan mengalir ke sungai," jelasnya, Rabu (10/9/2025).

    Penampakan Gen Z Nepal Bakar Gedung Parlemen, Murka Korupsi Pejabat

    Dia menegaskan, dahulu ada areal banjir yang disebut sebagai sempadan sungai, jarak aman seandainya terjadi luapan.

    "Nampaknya sekarang sudah hilang," imbuhnya.

    Maha Putra menyebut pemerintah memang sedang mengupayakan beberapa hal dalam mengatasi banjir, termasuk penyiapan drainase perkotaan.

    "Tetapi hal paling penting yang harus dilakukan adalah review terhadap tata ruang. Ini yang belum pernah dilakukan," ungkap dia.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Beberapa daerah yang merupakan wilayah rendah seperti kawasan Jalan Pura Demak yang parah terdampak banjir, terlanjur menjadi pemukiman.

    "Saya pikir, ini titik penting buat kita memikirkan lagi tata ruang kota kita," tegasnya.

    Kondisi terkini pada Rabu (10/9), banjir masih menggenangi wilayah-wilayah terdampak.

    Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga siang hari lalu lintas di area pusat Kota Denpasar masih belum normal.

    Para pemilik toko di Jalan Gajah Mada yang terdampak banjir berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan mereka.

    Adapun pemantauan potensi cuaca, wilayah Bali pada hari ini hingga pukul 16.00 Wita masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

    Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Kota Denpasar.

    BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah.

    Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang.

    Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
    Komentar
    Additional JS