Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Makan Bergizi Gratis SPPG

    Heboh Menu MBG Sragen Dinilai Pelit, Kades: Sudah Dibetulkan dan SPPG Minta Maaf - Kompaa

    3 min read

     

    Heboh Menu MBG Sragen Dinilai Pelit, Kades: Sudah Dibetulkan dan SPPG Minta Maaf

    Kompas.com, 18 September 2025, 12:48 WIB
    Lihat Foto


    SRAGEN, KOMPAS.com - Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) disorot warga net karena tidak sebanding dengan anggaran yang telah ditentukan pemerintah.

    Kasus tersebut diketahui di wilayah Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kepala Desa Karangpelem, Suwarno, mengungkapkan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan.

    Pihak SPPG telah meminta maaf dan berjanji untuk melakukan pembenahan.

    Demo Timor Leste “Berhasil”, Mobil Mewah dan Tunjangan Pensiun Dibatalkan

    "Sudah dibenahi semuanya, jadi apabila memang ada kesalahan, kekurangan, intinya satu minta maaf dan juga dibenahi, intinya kan gitu," jelas dia.

    Suwarno mengatakan bahwa kritik tersebut dilayangkan oleh salah seorang wali siswa dari TK Petiwi Karangpelem.

    Pemilik SPPG yang menyediakan menu MBG untuk wilayah tersebut adalah usaha milik adik kandungnya.

    SPPG itu sudah berjalan sekitar dua minggu.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Setiap harinya memproduksi 3.050 paket makanan untuk siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA di empat desa yang ada di Kedawung.

    "Yang usaha itu adik saya, kebetulan saya kepala desanya. PAUD kepala penyelenggaranya kan dari desa. Sudah saya kasih tahu, baik buruk tetap akan diupload," katanya.

    Terkait kasus nilai menu makanan yang disajikan, Suwarno menegaskan bahwa ada perbedaan nilai menu makanan yang ditetapkan oleh pusat.

    Ia menjelaskan bahwa nilai untuk tingkat TK lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat di atasnya, yakni hanya sebesar Rp 8.000.

    "Menu untuk anak PAUD itu nilainya kan juga kecil. Anak PAUD dan TK itu kan hanya Rp 8.000. Ada ketentuannya dari pusat. TK dengan SD kelas 4, SMP, dan SMA itu kan beda gitu lho," kata dia.

    Camat Kedawung, Endang Widayanti, mengatakan bahwa pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan dari tiga unsur pimpinan, yaitu pimpinan pemerintahan kecamatan (Camat), pimpinan kepolisian (Kapolsek), dan pimpinan TNI (Danramil atau Babinsa), telah melakukan komunikasi dengan pihak SPPG.

    Pemilik SPPG telah diarahkan untuk meminta maaf kepada sekolah-sekolah.

    "Kami langsung turun, kroscek, konfirmasi. Mengarahkan pemilik dapur untuk tidak mengulangi kesalahan karena dia sudah mengakui kesalahannya, sama meminta ke sekolah-sekolah," tutup dia.

    Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
    Komentar
    Additional JS