Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Makan Bergizi Gratis

    Heboh Porsi MBG di Sragen Kecil Banget, Kades: Itu MBG Porsi PAUD - Kompas

    4 min read

     

    Heboh Porsi MBG di Sragen Kecil Banget, Kades: Itu MBG Porsi PAUD

    Kompas.com, 18 September 2025, 05:51 WIB


    SRAGEN, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menuai polemik. Kali ini, MBG di Kabupaten Sragen viral di media sosial karena porsi makanan yang diberikan kepada siswa dinilai sangat kecil dan tidak sebanding dengan anggaran yang telah ditentukan pemerintah.

    Dikutip dari Tribun Solo, Kamis (18/9/2025), salah satu unggahan viral datang dari akun Facebook bernama Cayu. 

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Dia membagikan foto porsi MBG di wilayah Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Selasa (16/9/2025).

    Dalam unggahan tersebut, porsi MBG hanya berisi secuil telur kukus dan sedikit sayuran.

    Demo Timor Leste “Berhasil”, Mobil Mewah dan Tunjangan Pensiun Dibatalkan

    "Duh pelit sekali Bapak Ibu MBG Hari ini..... Sragen, Karangpelem, Selasa 16 September 2025, lama-lama kalau seperti ini, hati-hati dapurnya kena sidak.

    Tidak tahu nilai gizinya, cuma nilai harga tidak sesuai dengan budget. Silahkan dinilai sendiri, bandingkan dengan dapur amanah," tulis akun Cayu dalam unggahannya.

    Unggahan ini langsung menyita perhatian warganet, dengan lebih dari 700 komentar dan dibagikan puluhan kali.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu porsi MBG seharusnya terdiri dari:

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

      Adapun biaya satu porsi MBG ditetapkan sebesar Rp10.000.

      Camat Kedawung Sidak Dapur MBG Karangpelem

      Menanggapi viralnya keluhan tersebut, Camat Kedawung, Endang Widayanti, mengaku menerima banyak laporan dari masyarakat hingga anggota DPRD.

      “Ada banyak yang laporan, termasuk Pak DPRD sudah koordinasi dengan kami. Akhirnya kami Muspika ke sana, ke dapur SPPG untuk crosscheck, klarifikasi, memberi pengarahan,” kata Endang kepada TribunSolo, Rabu (17/9/2025).

      Setelah dilakukan pengecekan, pengelola dapur mengakui kesalahan dan menyatakan permohonan maaf.

      “Kejadian itu betul, dan (Dapur SPPG) sudah menyadari kesalahan, dan janji tidak mengulangi lagi. Tadi Muspika mengarahkan untuk membuat pernyataan klarifikasi, permohonan maaf agar tidak terjadi lagi,” jelas Endang.

      Endang juga menekankan pentingnya menjalankan program sesuai standar, serta meminta guru dan pihak sekolah ikut mengawasi kelayakan makanan yang dibagikan.

      “Kalau kira-kira tidak layak atau jauh dari indeks, ya bisa dilaporkan ke dapur SPPG, biar dipenuhi dulu,” tambahnya.

      Penjelasan Kepala Desa dan Perbedaan Porsi

      Kepala Desa Karangpelem, Suwarno, membenarkan bahwa dapur SPPG yang disorot merupakan milik adiknya. Ia menjelaskan bahwa perbedaan porsi menyesuaikan jenjang pendidikan.

      “Untuk PAUD dan TK nilainya Rp 8.000, sedangkan kelas 3 SD Rp10.000, jadi memang berbeda. Yang diunggah itu porsi PAUD,” kata Suwarno.

      Ia juga menambahkan bahwa dapur MBG tersebut baru berjalan selama 10 hari, dan baru mendapat satu komplain.

      “Sudah diperbaiki, yang lain tidak masalah. Setelah dijelaskan, pengelola sudah paham semua. Kalau yang upload, itu hak mereka,” pungkasnya.

      Setelah unggahannya viral, pemilik akun Cayu kembali memberikan pernyataan di kolom komentar.

      “Teman-teman semua sebenarnya program pemerintah ini juga bagus. Banyak mengasih lapangan pekerjaan ke masyarakat sekitar, tidak ada anak yang kelaparan... Tapi yang bikin kecewa, ya seperti ini, jauh dari ekspektasi. Semoga ke depannya dapur MBG Karangpelem jauh lebih baik lagi,” tulisnya.  

      Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
      Komentar
      Additional JS