Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Spesial

    Kebijakan Likuiditas Purbaya Disebut Bawa Efek Ekonomi Rp1.133 Triliun - SINDOnews.com

    2 min read

     

    Kebijakan Likuiditas Purbaya Disebut Bawa Efek Ekonomi Rp1.133 Triliun

    Jum'at, 26 September 2025 - 09:35 WIB

    Founder Bennix Investor Group, Benny Batara atau Bennix di podcast TO THE POINT AJA! menerangkan, kebijakan Purbaya bisa membawa efek ekonomi hingga Rp1.133 triliun dalam 2 tahun ke depan. Foto/Dok
    A
    A
    A
    JAKARTA - Kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menggelontorkan Rp200 triliun ke bank Himbara dinilai tepat. Founder Bennix Investor Group, Benny Batara atau Bennix di podcast TO THE POINT AJA! menerangkan, kebijakan Purbaya bisa membawa efek ekonomi hingga Rp1.133 triliun dalam 2 tahun ke depan.

    "Kita sudah bikin perhitungan Rp200 triliun itu bisa muter sampai Rp1.133 triliun selama kira-kira perhitungan kita dalam dua tahun. Jadi economic effect ke bawah itu 1.133 triliun rupiah, itu yang akan terjadi," ungkap Bennix, Kamis (25/9).

    "Makanya menarik kalau kita lihat Purbaya, kebijakan pertama yang dia lakukan pertama kali jadi menteri, bukan ganti mobil mewah baru. Yang dia lakukan adalah pindahin duit Rp200 triliun dari bank sentral ke Bank-bank Himbara," sambungnya.

    Baca Juga: Buru Duit Koruptor lewat Redenominasi Rupiah, Bennix: Rp3.000 Triliun Bisa Balik ke Negara

    Tapi apakah ini kebijakan Likuiditas Purbaya akan memicu overheat ekonomi di 2026 atau 2027? Bennix mengaku kemungkinan tersebut bisa terjadi, namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi.

    "Jadi kalau orang market bisa lihat, berarti kalau nanti ekonomi crash sekitar 2026 atau 2027, itu arus siap-siap exit nih overheat Ekonomi nih. Tinggal dihitung overheat sebanyak apa?. Kalau perputaran 1.133 triliun, government spending Rp3.800 triliun, berarti hampir 30%. Apakah cukup buat bikin ekonomi kita overheat atau tidak? mungkin keputusannya dipanggil, tarik dananya kan on call. Jadi enggak overheat ekonomi di bawah," bebernya.

    Sementara itu senada dengan pernyataan Menkeu sebelumnya, guyuran dana Rp200 triliun diyakini bakal memaksa direktur utama (dirut) bank untuk berpikir. Purbaya sempat mengatakan, bahwa bank hanya mampu menyerap Rp7 triliun.

    Purbaya mengaku belum berencana menambah uang yang akan diguyur perbankan. Sebab para dirut bank saat ini sedang pusing untuk menyalurkan uangnya.

    Baca Juga: MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan

    "Pusing mereka. Mereka pusing. Mereka pusing banget. Kita sudah bikin kalkulasinya, DPK mereka berapa. Kita kaji karena kita investor, kita harus tahu mana yang bakal naik, bakal turun," ungkap Bennix.

    "Yang menarik, ada beberapa bank itu cost of fund-nya 3,5% 3,6%. Tapi kalau bank-bank yang cost offannya hari ini di atas 4%, 4,3% dikasih itu ya happy," paparnya.

    (akr)
    Komentar
    Additional JS